Sunday, May 14, 2017

KORUPSI


Kita semua tentu menginginkan perubahan dari keadaan NKRI yang telah sekian lamanya dirongrong oleh orang-orang yang bermentalitas tidak jujur dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Namun siapkah kita melakukan perubahan mulai dari diri kita sendiri?

Seperti yang telah banyak diberitakan di media cetak maupun media elektronik, banyak dari kita dengan mudah kemudian membicarakan tentang korupsi yang merajalela di NKRI ini yang memang telah dilakukan oleh para oknum pejabat yang menggelapkan anggaran negara maupun melakukan pungli atau dengan cara bersekongkol dengan para pengusaha menggelapkan pajak atau menjadi penguasa sekaligus pengusaha sehingga dapat mengatur semua peraturan untuk kepentingan diri sendiri maupun kelompoknya.  

Sangat mudah untuk membicarakan perilaku menyimpang dari orang-orang lain dan merasa diri sendiri telah melakukan yang seharusnya, taat pada peraturan, tidak pernah korupsi dan tidak mau merugikan orang-orang lain.  Benarkah demikian?

Bila Anda adalah seorang karyawan swasta, coba lakukan evaluasi bagaimana Anda mempergunakan waktu di tempat kerja atau pada jam kerja.  Apakah Anda mempergunakan waktu kerja untuk melaksanakan tugas-tugas Anda atau Anda justru lebih banyak mempergunakan waktu kerja tersebut untuk berbagai hal yang tidak ada relevansinya dengan tugas-tugas Anda?  Ini adalah bentuk korupsi waktu.

Jika Anda saat ini ikut prihatin pada korupsi di NKRI namun ternyata Anda termasuk golongan karyawan yang ternyata juga berperilaku seperti yang disebutkan di atas, buanglah dulu kebiasaan buruk tersebut.

Membuang kebiasaan buruk dan menggantinya dengan perilaku taat peraturan memang membutuhkan kesungguhan hati.

Ayo kita terus mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dengan memulai perubahan dari diri sendiri ke arah yang benar dengan memastikan bahwa kita melakukan segala sesuatunya dengan benar.

#AYOBERUBAHJADIBENAR

Saturday, May 13, 2017

PERUBAHAN


Kita semua tentu menginginkan perubahan dari keadaan NKRI yang telah sekian lamanya dirongrong oleh orang-orang yang bermentalitas tidak jujur dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Namun siapkah kita melakukan perubahan mulai dari diri kita sendiri?

Banyak dari kita merasa telah melakukan yang seharusnya dan taat pada peraturan serta tidak pernah mau merugikan orang-orang lainBenarkah kita sudah demikian?

Coba kita lihat bagaimana kita berperilaku di jalan raya. Ada orang-orang yang tidak peduli dengan peraturan bahwa bahu jalan hanya boleh dipergunakan dalam keadaan darurat misalnya bila diperlukan oleh mobil ambulan, mobil pemadam kebakaran atau mobil patroli polisi, dan mereka setiap kali mempergunakan bahu jalan serta kemudian memaksa menyalip kendaraan-kendaraan lain yang telah rela berjalan di lajur yang seharusnya sehingga menyebabkan kemacetan semakin parah. Bila ternyata ada polisi, para pelanggar peraturan tersebut baru akan dengan segera berusaha masuk kembali ke lajur yang seharusnya dan setelah itu mereka akan kembali mempergunakan bahu jalan. Ada bahkan orang-orang yang merasa kebal hukum karena mempergunakan kendaraan dengan nomor polisi khusus sehingga tidak takut kepada petugas polisi.

Namun ada banyak orang-orang yang rela kendaraan mereka tetap berada di lajur yang seharusnya ketika jalan yang mereka lewati mengalami kemacetan panjang dan memang orang-orang yang sadar akan peraturan ini lebih banyak jumlahnya dibandingkan orang-orang yang dengan sadar melanggar peraturan lalu lintas.

Termasuk jenis pengguna jalan raya yang manakah kita?

Jika Anda saat ini meneriakkan pentingnya perubahan namun ternyata Anda termasuk golongan pengguna jalan raya yang suka melanggar peraturan lalu lintas dengan mempergunakan bahu jalan karena alasan banyak orang lain yang melakukannya atau terpaksa karena selalu dikejar waktubuanglah dulu kebiasaan buruk dalam berlalu lintas di jalan raya tersebut. Bila Anda tidak mau terjebak kemacetan sehingga terlambat tiba di tempat yang ingin Anda tuju di pagi hari, bangunlah lebih pagi agar bisa berangkat lebih pagi atau berangkatlah lebih awal ketika hendak menuju suatu tempat di siang atau sore atau malam hari sehingga tidak terlambat tiba di tempat yang dituju.

Untuk kita yang sudah terbiasa patuh kepada peraturan jalan raya, mari kita teruskan perilaku berkendara secara benar yang memang sudah kita lakukan.

Membuang kebiasaan buruk dan menggantinya dengan perilaku taat peraturan memang membutuhkan kesungguhan hati.

Ayo kita terus mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dengan memulai perubahan dari diri sendiri ke arah yang benar dengan memastikan bahwa kita melakukan segala sesuatunya dengan benar.


#AYOBERUBAHJADIBENAR

BHINNEKA TUNGGAL IKA


Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial sehingga seseorang dalam kehidupannya akan selalu membutuhkan keberadaan orang-orang lain dan kualitas hubungannya dengan orang-orang lain akan sangat menentukan kualitas kehidupannya.

Kualitas hubungan antar manusia tersebut akan sangat tergantung pada terbinanya perasaan saling percaya dan adanya sikap saling menghormati satu sama lain, antara seseorang dengan orang atau sekelompok orang lain, suatu keadaan yang hanya akan dapat tercipta manakala satu sama lain bersikap sopan serta mau saling mendengarkan dan tidak saja hanya berani saling menyampaikan hal-hal yang ada dalam pikiran dan hati masing-masing baik berupa himbauan, saran dan bahkan kritik secara bebas namun bertanggung-jawab tetapi juga segera meminta maaf dengan tulus ketika melakukan kesalahan dan memiliki hati terbuka yang juga selalu siap memberikan maaf.

Hubungan yang harmonis dapat tercipta antara dua orang tidak hanya karena keduanya selalu memiliki pandangan yang sama akan tetapi juga antara dua orang yang memiliki perbedaan pandangan namun mereka mampu untuk melihat berbagai perbedaan tersebut sebagai warna warni kehidupan dan mereka sepakat untuk lebih mempergunakan berbagai pandangan sama yang mereka miliki dalam berinteraksi satu sama lain serta terus berupaya untuk dapat saling memahami lebih mendalam berbagai perbedaan dan keberagaman yang ada di antara mereka.

Ketika dua orang pertama kali berjumpa, hubungan yang harmonis terkadang dapat langsung tercipta seketika  secara alami tanpa melalui suatu proses yang berbelit, yang seringkali juga disebabkan faktor non-verbal, namun hubungan yang harmonis dan tak lekang oleh waktu umumnya harus melalui upaya-upaya menemukan landasan berpikir yang sama lewat pencarian kesamaan-kesamaan dan saling berempati satu sama lain.

Kesan pertama yang seringkali didapatkan dari beberapa menit awal perjumpaan memang dapat membuat seseorang ingin atau tidak ingin meneruskan pertemuan tersebut menjadi suatu jalinan hubungan pertemanan. Namun demikian untuk mempertahankan hubungan pertemanan tersebut akan memerlukan upaya terus-menerus dalam menjaga sikap toleran yang hanya akan ada dan berkembang apabila tidak ada pihak yang merasa lebih superior dan berusaha memaksakan pendapatnya.

Di atas segalanya adalah kejujuran dalam menjalin hubungan satu sama lain yang akan menjadikan suatu hubungan harmonis tidak lekang oleh waktu.

Friday, May 12, 2017

AKUNTABILITAS


Setiap manajer atau supervisor harus memahami bahwa dirinya bertanggung-jawab atas kualitas hasil kerja, ketepatan waktu pelaksanaan, dan produktivitas dari dirinya sendiri serta orang-orang yang berada di bawah pengawasannya.

Selain itu setiap manajer atau supervisor juga bertanggungjawab atas pengendalian biaya-biaya operasional dan pelaksanaan mitigasi dari berbagai faktor yang telah dan mungkin akan dapat merugikan perusahaan, serta memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan dikelola dengan penuh integritas  dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.

Memastikan bahwa setiap orang yang berada di bawah pengawasannya memiliki kompetensi memadai yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas-tugas juga merupakan tanggung jawab seorang manajer atau supervisor.

Seorang manajer atau supervisor juga bertanggungjawab atas terlaksananya berbagai kegiatan untuk dapat merealisasikan berbagai sasaran perusahaan dengan memperhatikan berbagai standar etika dan nilai-nilai yang dianut perusahaan.

Atas berbagai kegiatan untuk dapat merealisasikan sasaran-sasaran perusahaan, adalah akuntabilitas seorang manajer untuk mengetahui dan mampu menjelaskan berbagai penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukannya sendiri maupun oleh para anggota timnya sehingga sasaran-sasaran perusahaan tidak terealisasikan.

Jadi apa yang dimaksud dengan akuntabilitas dan apa perbedaannya dengan tanggung-jawab?

Kata akuntabilitas sering kurang dipahami dengan benar dan disama-artikan dengan tanggung-jawab, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar yaitu bahwa tanggung jawab bisa dipikul secara kolegial kolektif atau bisa juga bertingkat melalui pendelegasian tugas-tugas kepada bawahan sedangkan akuntabilitas adalah bersifat melekat pada diri seorang manajer atau supervisor dan oleh karenanya tidak dapat dibebankan kepada orang lain dalam hal tidak terlaksananya satu atau beberapa tugas dengan baik atau bahkan tidak terlaksana sama sekali.


Akuntabilitas adalah kewajiban seorang manajer atau supervisor untuk secara pribadi menjelaskan semua tanggung jawab yang menjadi bebannya namun yang bisa dikarenakan oleh satu atau lain hal tidak terlaksana dengan seharusnya atau bahkan tidak terlaksana sama sekali.