Sunday, July 19, 2015

HASRAT



Masa depan dapat diperkirakan namun tak ada seorangpun yang bisa memastikan hal-hal yang akan terjadi.  Apa yang perlu kita lakukan dan persiapkan untuk menghadapi masa depan?

Karena bagaimana kinerja di masa depan akan sangat tergantung pada hal-hal yang dilakukan saat ini, jadi apakah kemampuan diri yang sudah dimiliki saat ini sudah memadai? Jika belum, hal-hal apa yang mesti dilakukan?

Umumnya sebagian besar orang akan langsung berpikir tentang pendidikan sebagai salah satu faktor terpenting agar dapat sukses dalam hidup. Padahal kita semua juga sudah banyak mendengar bahwa sistem pendidikan yang ada ternyata belum dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang siap pakai karena sistem pendidikan yang ada hingga saat ini di Indonesia masih lebih mengacu kepada upaya peningkatan kecerdasan intelektual semata.  Sistem pendidikan seharusnya memberikan kesempatan yang sama besar untuk pengembangan imajinasi dan kreativitas melalui cara-cara eksplorasi dan eksperimentasi.

Pemberdayaan diri selain melalui jalur pendidikan sangat penting untuk dilakukan dari waktu ke waktu. Pemberdayaan diri lebih berfokus pada mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang “pencapaian-pencapaian apa yang ingin kita raih dalam hidup,” dan “hal-hal apa saja yang ingin dan perlu dilakukan untuk dapat merealisasikan mereka”
 
Apakah anda bisa menjawab 2 pertanyaan tersebut dengan mudah? Jawaban-jawaban anda terhadap 2 pertanyaan tersebut merupakan gambaran tentang hasrat atau passion yang anda miliki, yang akan membuat diri anda melakukan hal-hal dengan gembira dan bersemangat sehingga anda tahan uji dan tidak pernah mengeluhkan sesulit apapun  keadaan yang anda mesti hadapi

Banyak orang terus terfokus pada rutinitas pekerjaan yang sesungguhnya bukan merupakan pekerjaan idaman mereka karena kekuatiran akan tidak terpenuhinya kebutuhan hidup

Selain segala sesuatunya pada masa kini akan memerlukan uang, tentu kita mesti mengupayakan yang terbaik untuk pekerjaan dan/atau usaha yang sedang kita lakukan namun sudah sering kita membaca bagaimana orang-orang hanya mampu mencapai hasil kerja rata-rata atau bahkan mungkin anda sedang mengalami sendiri keadaan tersebut karena mengerjakan bukan hal-hal yang sungguh diinginkan.

Walaupun tidak merasa bahagia dengan pekerjaan yang dilakukan, tetapi mereka tetap memilih untuk mengunakan waktu setelah jam kerja untuk mencoba menambah kemampuan mereka untuk bisa meningkatkan kinerja mereka daripada mulai memberdayakan diri mereka dengan melakukan hal-hal yang sesuai dengan hasrat mereka untuk dapat mengejar pencapaian-pencapaian yang ingin diraih dalam hidup.

Kita memang perlu berpikir kreatif dan mempergunakan imajinasi dalam berupaya sehingga akan dapat memiliki kehidupan yang sesuai dengan hasrat diri kita. Mulailah dengan memiliki jawaban dari 2 pertanyaan yaitu “pencapaian-pencapaian apa yang ingin diri anda raih dalam hidup,”  dan “hal-hal apa saja yang ingin dan perlu anda lakukan untuk dapat merealisasikan mereka”

Friday, July 17, 2015

KEPUASAN KERJA




Apakah anda seorang karyawan/karyawati atau seorang pengusaha atau investor di pasar uang/modal, anda tidak akan terhindar dari keharusan untuk bekerja dimana anda menukarkan sejumlah waktu dari usia yang ada untuk mendapatkan uang yang kemudian dipergunakan untuk hidup.

Kita semua tentu berharap bahwa kita tidak berada dalam situasi bekerja untuk hidup tetapi hidup untuk bekerja.  Pekerjaan kita harus memiliki arti yang lebih dari sekedar mendapatkan nafkah melainkan untuk mendapatkan kepuasan kerja dengan berprestasi, menunjukkan kualitas diri, dan juga memberi makna pada kehidupan dengan mampu dan mau berbagi dengan orang-orang lain sehingga anda merasa bahagia.

Tentu tidak sepenuhnya salah untuk memilih jenis pekerjaan atau usaha berdasarkan potensi imbalan dalam bentuk uang dan karir. Namun imbalan berupa kepuasan kerja dan kebahagiaan hanya akan dapat anda peroleh dari kesenangan akan apa yang anda lakukan.

Tentu adalah harapan semua orang untuk mendapatkan pekerjaan yang disenangi dan sekaligus bisa mendapatkan imbalan yang besar. Namun sebagian terbesar orang mendapatkan realitas dimana pekerjaan yang ada tidak saja bukan merupakan hal yang diminati tetapi juga kurang ideal dalam hal lingkungan kerja yang kurang memenuhi persyaratan, jauh dari tempat tinggal, tidak ada karir, dan penghasilan yang hanya cukup untuk hidup sehari-hari. Bila situasi seperti itu yang anda hadapi, anda bisa saja meninggalkan pekerjaan tersebut dan berusaha mencari yang lebih baik, namun anda juga bisa terlebih dahulu mencoba melakukan yang terbaik dalam pekerjaan karena kepuasan kerja bisa anda peroleh dengan menekuni pekerjaan anda untuk dapat menghasilkan yang terbaik walaupun fasilitas yang ada di tempat kerja anda sangat terbatas

Pelajarilah hal-hal yang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan, kemampuan dan keahlian diri anda dengan melakukan sebaik mungkin tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab anda.

PROKRASTINASI





Setiap orang dalam hidupnya kemungkinan besar pernah beberapa kali menunda-nunda dalam melakukan suatu tugas atau dalam membuat sebuah keputusan. Namun ada cukup banyak orang yang memiliki kebiasaan menunda-nunda atau dikenal dengan istilah prokrastinasi.

Perilaku menunda-nunda tersebut selain mengakibatkan tekanan waktu pada saat pekerjaan mau tidak mau mesti dilakukan. Perilaku menunda-nunda juga bisa menimbulkan  masalah lain atau paling tidak tambahan beban pekerjaan. Kualitas hasil kerja  juga kemungkinan besar tidak akan maksimal karena dilakukan dengan terburu-buru untuk mengejar tenggat waktu.

Dua faktor utama yang menyebabkan tumbuhnya kebiasaan atau perilaku menunda-nunda adalah
1) tidak adanya pengaturan pelaksanaan aktivitas harian, mingguan, bulanan dan tahunan,
2) tidak adanya penyusunan prioritas pelaksanaan aktivitas.


Faktor lain yang menyebabkan seseorang memiliki perilaku prokrastinasi adalah rasa percaya diri yang terlalu tinggi sehingga sering menganggap remeh berbagai hal. Rasa percaya diri yang tinggi juga akan bisa menyebabkan seseorang menjadi pecandu kerja sehingga mencoba melakukan terlalu banyak hal yang akan berakibat pada terlewatnya hal-hal penting namun tidak mendesak untuk dilakukan atau kemungkinan juga terpaksa mengerjakan banyak hal penting dalam keadaan mendesak karena perilaku menunda-nunda.

Akan ada pandangan yang mengatakan bahwa kita boleh saja membuat perencanaan dan menetapkan prioritas pelaksanaan namun kita tidak pernah akan bisa memastikan bahwa tidak terjadi perubahan-perubahan di luar kendali diri kita. Namun demikian tidak seharusnya kita menunda-nunda melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan pada waktu yang seharusnya sehingga susun dan kerjakan hal-hal yang ada dalam daftar anda sesuai dengan prioritas yang sudah anda susun.  Selesaikan apa yang sudah anda mulai.