Saturday, February 6, 2016

AMARAH






Pagi tadi sekitar jam 8:30, saya sedang berjalan menyusuri trotoar di sepanjang jalan raya untuk kembali ke rumah. Tiba-tiba sekitar 20-an meter dari posisi saya berjalan terjadi kecelakaan antara 2 sepeda motor  yang bersenggolan. Sepeda motor yang berada di sebelah depan, dinaiki oleh sepasang suami isteri dan seorang anaknya yang masih berusia sekitar 2-3 tahun. Sepeda motor yang berada di belakang dikendarai oleh 1 orang.

Dalam hitungan beberapa detik ketika 2 motor tersebut sudah jatuh di jalan, suami dan isteri serta anak mereka dalam posisi masih tertindih sepeda motor mereka. Si anak menangis karena kesakitan berada di bawah motor. Demikian pula si pengendara motor yang berada di belakang juga masih dalam posisi tertindih oleh motornya. 

Apa yang terjadi sesaat kemudian sungguh di luar dugaan saya karena kemudian adalah isteri dari pengendara motor pertama bangkit dan langsung menghampiri pengemudi motor kedua yang masih dalam posisi terjatuh dan menendangi dan menginjak-injak tubuh pengemudi motor kedua tersebut!!  Padahal anaknya masih tertindih sepeda motor dan terus menangis.

Saya bergegas membantu mendirikan sepeda motor yang pertama dan ada seorang pengendara motor lain berhenti dan membantu mendirikan sepeda motor kedua. Dan wanita tersebut masih terus menendangi pengemudi motor kedua tersebut.  Sedangkan suaminya menggendong anak mereka ke tepi jalan. Saya menghampiri dan melerai serta membantu pengemudi motor kedua untuk bangkit berdiri. Si wanita setelah sebentar melihat keadaan anaknya kembali mendatangi kami dan menendang motor milik pengendara kedua hingga motor tersebut kembali hampir jatuh.

Wanita tersebut terus berteriak-teriak mengumpat dengan berbagai kalimat yang kurang pantas. Beruntung suami dari wanita tersebut tidak ikut emosional dan justeru memeriksa keadaan anak mereka berusaha menenangkan anak yang masih menangis tersebut.

Tidak ada luka serius yang terlihat dari mereka semua kecuali ada beberapa lecet-lecet dan mungkin lebam karena benturan pada saat jatuh yang tidak terlihat di balik pakaian mereka.

Wanita tersebut masih dengan sangat emosional terus memaki-maki si pengendara motor kedua walaupun sudah meminta maaf. Wanita tersebut seharusnya lebih memperhatikan keadaan anaknya terlebih dahulu dan perbuatan menendang dan menginjak-injak pengendara motor kedua yang masih dalam keadaan jatuh adalah perbuatan yang main hakim sendiri dan menganggap kecelakaan yang terjadi tersebut adalah murni karena kesalahan pengendara motor kedua.

Tempat kejadiaan kecelakaan tersebut adalah sebuah jalan raya 3 lajur dan bisa saja terjadi hal yang jauh lebih buruk bila pada saat itu di belakang mereka melaju berbagai kendaraan lain yang tidak bisa menghindari mereka yang terjatuh tersebut. Seharusnya wanita tersebut bersyukur karena tidak sampai terjadi keadaan yang bisa merengut nyawa mereka semua.


Jangan pernah membiarkan AMARAH MERACUNI PIKIRAN & PERILAKU ANDA, karena TIDAK AKAN ADA HAL BAIK yang bisa Anda katakan dan lakukan manakala terjadi demikian


Serpong, 6/2/2016
iNSPIRASI 1-menit
Husen Suprawinata