Pada awal minggu ini saya mengirimkan sebuah ajakan kepada teman-teman dan kenalan-kenalan agar dapat meluangkan 1-menit waktu mereka setiap hari untuk membaca dan mengikuti iNSPIRASI 1-menit yang saya posting di Instagram setiap hari.
Saya memiliki keinginan untuk dapat menuliskan dan membagikan10.000 iNSPIRASI 1-menit dan oleh karenanya sejak beberapa tahun lalu saya mulai menuliskan kalimat-kalimat inspiratif tersebut di https://Follow-HS.blogspot.com atau di Facebook dan juga Instagram yang awalnya tidak dapat saya lakukan setiap hari karena berbagai kesibukan lain namun dalam setahun belakangan ini setiap hari saya berupaya untuk dapat menuliskan paling tidak sebuah iNSPIRASI 1-menit sehingga saat ini saya sudah menulis 1.222 yang berarti untuk bisa mencapai jumlah 10.000 masih akan diperlukan 8.778.
Dalam beberapa hari ini banyak dari antara mereka yang memberikan respon dengan menanyakan apakah yang membuat saya berpikir bahwa 10.000 iNSPIRASI 1-menit di Instagram tersebut akan dapat saya realisasikan karena hal itu berarti masih diperlukan waktu lebih dari 20 tahun lagi!
Pertanyaan tersebut sebenarnya bisa juga dibaca sebagai apakah saya yakin akan memiliki tambahan umur hingga 20 tahun yang akan datang dari sekarang?
Saya teringat pada cerita beberapa tahun yang lalu yang saya dengar dari bapak Suriawinata, salah seorang pengusaha sukses di Indonesia, tentang bagaimana salah seorang anaknya yang meninggal sesaat setelah dilahirkan dan beliau tertegun ketika membaca tulisan dokter di kolom umur pada catatan medis bayi tersebut – setengah jam.
Sedangkan pada 3 minggu lalu saat saya jalan pagi bersama dengan isteri, melalui pengeras suara dari salah satu masjid yang berada tidak jauh dari jalan yang kami lalui terdengar pemberitahuan tentangseorang warga yang meninggal dunia pada usia 103 tahun!
Kemarin pagi saya dan isteri menyempatkan diri untuk menghadiri upacara tutup peti dan memberikan penghormatan kepada almarhumbapak Slamet S. Gondokusumo, seorang pengusaha yang dari sejak awal tahun 1980-an telah saya dan isteri kenal sangat bersahaja, rendah hati dan memiliki kepedulian tinggi semasa hidupnya meskipun beliau memiliki status sosial tinggi di masyarakat. Beliau meninggal dunia pada usia 65 tahun ketika sedang dalam sebuah meeting perusahaan.
Meninggal dunia tidak ditentukan oleh usia yang sudah tua atau adanya sakit penyakit yang diderita dan dapat terjadi kapan saja tanpa bisa kita mencegahnya manakala waktu itu tiba.
Sehingga jawaban yang saya dapat berikan atas pertanyaan dari teman-teman dan kenalan-kenalan yang bertanya adalah bahwasesungguhnya kita tidak bisa menduga jangankan 20 tahun lagi tetapi apakah 20 menit atau bahkan 2 menit lagi masih akan ada nafas yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita sejak detik pertama kita lahir ke dunia ini.
Beberapa minggu yang lalu, papa dari seorang teman saya meninggal pada usia 90 tahun dan saya sungguh bersyukur bisa mendengarkankesaksian yang diberikan oleh sang isteri pada kebaktian tutup peti tentang bagaimana kehidupan suaminya yang begitu berharga di Mata Tuhan dan keluarga serta handai taulan.
Berapapun jumlah tahun yang akan dikaruniakan oleh Sang Pencipta kepada kita, pergunakanlah waktu tersebut untuk berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi kehidupan.
