Thursday, July 25, 2013

TERBURU-BURU




“Wise men say only fools rush in,” demikian bait pertama sebuah lagu yang dilantunkan oleh seorang penyanyi dalam acara Fellowship nite Lions Clubs Indonesia Distrik 307-B1.

Sikap terburu-buru merupakan kebalikan dan bisa jadi disebabkan oleh sikap yang terbentuk lewat kebiasaan menunda-nunda dan seperti untaian kata dalam bait pembuka dari  lagu yang berjudul Can’t Help Falling In Love With You, kedua sikap ini tidak seharusnya menjadi pilihan bagi kita

Sikap dan tindakan terburu-buru apalagi tanpa adanya perencanaan dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang sama sekali tidak terduga dan/atau tidak diharapkan. 

Bila anda adalah seorang pimpinan, sikap terburu-buru dapat menimbulkan kebingungan, kepanikan dan terlewatkannya hal-hal atau informasi-informasi penting yang bisa berakibat terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan karena orang-orang dalam tim  anda belum sempat memahami dengan baik mengenai penugasan dan tanggung jawab mereka. Sedangkan sikap seorang pimpinan yang suka menunda-nunda akan dapat menurunkan semangat kerja tim dan individual, memperlambat tempo dan proses kerja sehingga biaya yang lebih besar, dan tumbuhnya sikap apatisme dalam tim.
Sikap yang terbentuk dari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan bisa jadi memang adalah penyebab utama seseorang kemudian melakukan hal-hal dengan terburu-buru karena mesti mengejar batas waktu penyelesaian.

Banyak hal yang dapat menyebabkan anda memiliki kebiasaan menunda-nunda dan salah satunya adalah kurangnya disiplin anda dalam membuat pengaturan penggunaan waktu karena banyaknya hal-hal yang nampak begitu menarik tetapi sesungguhnya tidak penting bagi anda.
 
Anda pasti memiliki sasaran-sasaran penting yang ingin direalisasikan dan sasaran-sasaran penting umumnya membutuhkan waktu pencapaian yang lebih panjang. Yang sering terjadi adalah bahwa anda tanpa sadar merasa tidak perlu untuk segera memulai langkah-langkah guna dapat merealisasikan sasaran-sasaran penting tersebut karena anda berpikir masih ada cukup banyak waktu untuk dapat melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Bisa juga terjadi anda secara sadar menjadwalkan untuk baru memulai langkah-langkah untuk merealisasikan sasaran-sasaran penting setelah hal-hal lain karena umumnya sasaran-sasaran yang penting membutuhkan waktu lebih lama dan sumber daya yang lebih banyak sehingga anda kemungkinan akan mencoba untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang lebih mudah seperti banyak anjuran yang sering kita dengar ketika menjalani ujian yaitu untuk mengerjakan soal-soal yang lebih mudah terlebih dahulu. Keputusan untuk menjalankan strategi ini dalam upaya merealisasikan sasaran-sasaran anda tentu saja bisa anda terapkan selama anda memang sungguh mengetahui mengenai waktu yang dibutuhkan untuk dapat merealisasikan sasaran-sasaran penting tersebut.

Salah satu cara agar anda dapat terhindar dari kebiasaan menunda-nunda adalah dengan membagi proses merealisasikan sasaran-sasaran penting kedalam beberapa tahap dilengkapi dengan batas waktu penyelesaian dari setiap tahap tersebut. Pastikan bahwa setiap tahapan dari sebuah sasaran penting anda buat sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang tidak melebihi 1 hari kerja sehingga tidak akan ada langkah-langkah dari setiap tahap yang mesti dilanjutkan pada hari berikutnya. Dengan terbaginya tahapan-tahapan proses realisasi sebuah sasaran penting ke dalam fragmen-fragmen yang lebih pendek selain akan terlihat lebih mudah dilaksanakan juga akan membutuhkan sumber daya yang lebih terbatas sehingga akan dapat lebih mendorong anda untuk segera melaksanakannya. Dengan demikian anda dapat terhindar dari tekanan waktu yang sering dialami karena kecenderungan menunda-nunda dan baru memulai dengan waktu tersisa setelah selesai mengerjakan sasaran-sasaran yang sebenarnya memiliki prioritas lebih rendah.

Pastikan bahwa anda mengatur dan mempergunakan waktu anda yang berharga dengan memberikan prioritas bagi  langkah-langkah kecil yang anda susun untuk secara bertahap merealisasikan sasaran-sasaran yang penting bagi anda.

No comments: