Saturday, March 30, 2013

HIDUP UNTUK BEKERJA?



Apakah anda saat ini bekerja untuk hidup atau anda hidup untuk bekerja?

Kalau bisa memilih dan tentu saja setiap orang dapat memilih, hampir dapat dipastikan semua orang tentu akan lebih memilih hidup untuk bekerja dibandingkan (mesti) bekerja untuk (dapat) hidup.

Hidup untuk bekerja yang artinya mengisi kehidupan dengan bekerja memang merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk pencapaian status sosial dalam masyarakat.  Status sosial seseorang memang hampir selalu dikaitkan dengan pekerjaan dan/atau usaha serta gelar akademis yang dimiliki. Akibatnya seringkali demi meraih kesuksesan dalam pekerjaan atau usaha dan memiliki gelar akademis yang tinggi, banyak orang melupakan pentingnya atau paling tidak meberikan prioritas rendah untuk juga dapat meraih kesuksesan dalam aspek-aspek kehidupan lainnya yaitu kesehatan, spiritual, sosial, dan keluarga.

Joan Baez yang adalah seorang penyanyi  balada sangat terkenal pernah mengatakan bahwa seseorang tidak dapat menentukan kapan dan bagaimana akan meninggal namun setiap orang dapat memutuskan bagaimana akan menjalani hidup.

Menjalani hidup perlu diisi dengan berbagai pilihan aktivitas lain dalam bidang sosial, spiritual, kesehatan dan keluarga, yang walaupun nampaknya akan mengambil waktu yang dapat dipergunakan untuk bekerja namun hal tersebut sangat diperlukan apabila anda memang menginginkan sebuah kehidupan yang seimbang.

Ada banyak contoh kehidupan orang-orang yang mencapai kesuksesan materi luar biasa sehingga mereka meraih popularitas serta status sosial yang tinggi namun kemudian hidup mereka berakhir dalam kepahitan karena mereka telah  mempergunakan porsi waktu terbesar hidup mereka untuk bekerja dan mengejar kesuksesan finansial tetapi mengesampingkan atau bahkan mengorbankan aspek-aspek kehidupan lainnya.

Meraih kesuksesan finansial dan karir sehingga akan dapat meningkatkan status sosial adalah sebuah sasaran yang baik dan perlu karena tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut dibutuhkan oleh kita semua. Namun dari jumlah waktu yang sama yaitu 24-jam sehari yang dimiliki oleh setiap orang, kita perlu untuk dapat mengatur prioritas penggunaan waktu serta selalu mengupayakan alokasi yang proporsional dari waktu tersebut dengan menetapkan sasaran-sasaran pada seluruh aspek kehidupan yaitu finansial dan karir,  fisik dan kesehatan, keluarga dan rumah tangga, sosial dan budaya, spiritual dan etika, mental dan pendidikan.

No comments: