Friday, February 22, 2013

SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN






Beberapa waktu yang lalu ada berita tentang kecelakaan kerja di sebuah lokasi pembangunan gedung yang menjadi berita di halaman utama harian ternama nasional dan juga sangat mungkin diberitakan oleh banyak surat kabar lain serta media elektronik.







Anda barangkali juga sudah sering membaca atau mendengar berita tentang terjadinya kecelakaan kerja yang menyebabkan korban jiwa satu atau beberapa pekerja, bisa karena faktor kondisi tempat kerja dan/atau peralatan kerja yang tidak memadai atau kelalaian para pekerja sendiri.

Mungkin saja banyak orang menganggap hal tersebut sebagai resiko yang selalu bisa ada dalam kegiatan pembangunan namun  apakah pernah anda bayangkan apabila kejadian kecelakaan kerja tersebut terjadi di pabrik atau kantor atau lokasi proyek anda?

Pastinya tidak akan mudah menghadapi hal tersebut baik dari segi operasional, finansial, emosional dan dampak sosial. Namun sebuah kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa akan menjadi lebih rumit untuk ditangani dan bisa berpotensi menjadi sebuah krisis bila anda kurang siap dan kurang sigap dalam memberikan respon yang tepat terhadap rentetan investigasi yang akan berlangsung setelah terjadinya kecelakaan kerja tersebut.

Bahkan apabila anda adalah penanggung jawab lokasi dimana kecelakaan tersebut terjadi, anda akan menjadi pihak yang berhubungan dengan hukum hingga menjadi tersangka apabila diduga ada unsur kelalaian di pihak anda.

Berita tentang kecelakaan kerja, apakah terdapat korban jiwa atau tidak, apabila menjadi berita utama di surat kabar dan media elektronik tentu merupakan hal yang dapat berdampak negatif bagi perusahaan, apalagi bila perusahaan anda sudah sangat dikenal masyarakat dan memiliki reputasi baik. Dalam hitungan menit setelah berita tersebut menjadi headlines, reputasi yang dibangun dalam jangka waktu tahunan atau bahkan puluhan tahun dapat hancur dalam sekejap.

Situasi krisis tersebut dapat mengancam tidak saja reputasi tetapi juga kelangsungan hidup perusahaan dan situasi krisis seringkali terjadi karena tanggapan yang anda dan/atau karyawan-karyawan dalam perusahaan berikan kepada pihak media berupa tindakan-tindakan, kalimat-kalimat kurang tepat atau bahkan akan lebih kurang tepat lagi apabila perusahaan berusaha menutup diri dari pihak media.

Menghadapi situasi krisis setiap perusahaan perlu memastikan agar tidak sampai terjadi pandangan media atau masyarakat umum bahwa perusahaan tidak bertindak dengan segera dan seharusnya dalam menangani kejadian seperti kecelakaan kerja tersebut atau bahkan ketika kejadiaan bencana alam yang menyebabkan situasi krisis tersebut.

Tidak ada seorangpun yang mengharapkan terjadinya situasi krisis, namun penting untuk dipahami bahwa kejadian-kejadian yang bisa mengakibatkan situasi krisis bagi perusahaan dapat terjadi kapan saja dan berikut ini adalah beberapa hal yang dapat anda persiapkan:

Apakah perusahaan anda sudah memiliki Pedoman Penanganan Keadaan Krisis (P2K2)?

Bukan hanya perusahaan-perusahaan yang sudah terkenal dan berskala internasional yang memerlukan pedoman dalam menghadapi situasi krisis, tetapi perusahaan anda juga perlu memiliki pedoman tersebut. Bahkan organisasi seperti organisasi massa dan/atau partai politik juga perlu memiliki pedoman tersebut.


Pelatihan dan simulasi penanganan keadaan krisis

Untuk dapat menghadapi situasi krisis, buku pedoman saja tidak akan cukup. Diperlukan pelatihan dan diskusi sehingga para karyawan terutama mereka yang memang mendapatkan tugas tambahan khusus dalam keadaan krisis dapat memahami dengan benar berbagai prosedur standar maupun tidak standar dalam keadaan krisis. Dianjurkan pula untuk melakukan simulasi keadaan krisis secara reguler seperti misalnya latihan menghadapi kebakaran.


Sikapi pemeo “Bad news are good news” dengan luwes namun lugas

Pastikan bahwa anda dan/atau orang yang kompeten dalam mewakili perusahaan selain segera dapat melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengatasi keadaan dan dapat serta siap memberikan informasi yang memang diperlukan oleh pihak-pihak yang berwenang serta oleh media.

Persiapan Berita untuk Media mungkin terdengar agak janggal, namun langkah ini yang sangat anda perlukan dan dapat anda gunakan manakala media dan pihak-pihak berwenang meminta berbagai informasi kepada perusahaan. Pastikan bahwa informasi tentang keadaan yang akan dikomunikasikan tersebut mencakup secara tepat, memadai dan tidak ada informasi penting yang terlewatkan. Informasi tersebut juga dimaksudkan untuk para karyawan, mitra bisnis, masyarakat dan pihak-pihak yang berwenang.

Internet merupakan media yang dengan sangat cepat dapat menyebarkan informasi, sehingga informasi tentang situasi perusahaan dapat diberitakan secara online apabila perusahaan memiliki website Hal ini akan memastikan bahwa masyarakat yang mencoba mencari berita tentang keadaan perusahaan mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Semakin segera informasi yang tepat dan relevan dikomunikasikan akan dapat mengurangi kemungkinan-kemungkinan berita-berita yang simpang siur serta tanggapan-tanggapan negatif. Mungkin akan diperlukan untuk mendiskusikan tentang informasi yang dapat diberikan dan disampaikan dengan penasehat hukum perusahaan, namun sangat penting untuk segera mendistribusikan informasi tersebut.






Yang terbaik tentu adalah upaya-upaya sistematis untuk menghindari situasi krisis yaitu dengan menjaga kelancaran operasional perusahaan melalui adanya kompetensi dan kesadaran para karyawan akan sangat pentingnya faktor-faktor keamanan, kesehatan, dan lingkungan dalam pelaksanaan pekerjaan namun pastikan bahwa perusahaan anda tidak perlu menghadapi keadaan sulit tanpa pedoman yang memadai sehingga bahkan mempersulit posisi perusahaan anda. Siapkan Pedoman Penangan Keadaan Krisis (P2K2) sehingga anda dapat menangani situasi krisis dengan lebih tenang dan lebih baik.

No comments: