Tuesday, January 22, 2013

LAGU LAMA



Mendengarkan lagu lama, apalagi bila memang ada seuntai kenangan yang berhubungan dengan lagu tersebut, bisa membawa angan kita melayang kembali ke masa lalu. Bila kenangannya manis tentu akan membuat angan kita terhanyut kembali ke masa lalu tersebut dan ingin menikmati kembali suasananya. Sebaliknya apabila lagu tersebut ada hubungannya dengan peristiwa masa lalu yang kurang atau tidak menyenangkan dapat membuat suasana hati kita kembali larut dalam kesedihan.


Dunia bisnis dalam satu dekade terakhir yang penuh persaingan ketat dan situasi dinamis yang sering berubah dengan sangat cepat, demikian pula dapat diperkirakan akan adanya eskalasi situasi berlanjut yang bahkan mengarah pada situasi yang lebih menantang pada tahun-tahun mendatang, maka bila hanya mengandalkan penggunaan cara-cara lama atau “lagu lama” dari tahun ke tahun tentu akan sulit diharapkan dapat memberikan pertumbuhan penjualan maupun hasil-hasil finansial yang maksimal

Mungkin saja ada masa keemasan yang pernah anda raih ketika cara lama tersebut dipergunakan pada masa lalu, namun perkembangan pesat dalam teknologi yang berakibat pada perubahan gaya hidup maupun preferensi konsumen serta semakin banyaknya produk-produk sejenis akan memerlukan selain langkah perbaikan berkelanjutan juga diperlukan terobosan-terobosan inovatif dan kreatif. Sebagai sekedar salah satu contoh, sebuah produk biskuit yang hingga saat ini terkadang masih menampilkan lagu lama “cara menikmati biskuit” lewat iklan yang memang pada suatu waktu sangat berhasil tidak ssaja dalam meningkatkan nilai penjualan namun juga top of mind terhadap brand tersebut secara sangat signifikan – apabila terus hanya mengandalkan “lagu lama” lewat iklan tersebut akan dipastikan dapat mengalami penurunan penjualan. 

Tidak akan diperlukan sebuah penelitian preferensi konsumen untuk dapat mengukur efektifitas cara-cara lama terhadap pertumbuhan penjualan karena dapat diperkirakan yang terjadi adalah sebuah kecenderungan penurunan efektifitas “lagu lama” meskipun bisa saja secara nilai dan kuantitas masih ada peningkatan penjualan.

Hingga akhir dekade yang lalu, tidak terbatas hanya pada industri makanan, kemasan baru, baik dari segi ukuran maupun desain grafis, paling sering dipergunakan sebagai sarana untuk dapat meningkatkan penjualan. Selain kemasan baru, demikian pula dari waktu ke waktu industri makanan camilan misalnya, juga menawarkan variasi rasa baru dan dalam perjalanan waktu juga ditawarkan “pengalaman-pengalaman baru dan berbeda” lewat acara-acara jumpa produsen dengan konsumen. Selain itu juga mulai berkembang tambahan cara belanja baru dimana dalam beberapa tahun belakangan ini semakin banyak produk konsumen yang pembeliannya bisa dilakukan secara online melalui internet, baik melalui pihak ketiga maupun secara langsung.

Demikian pula halnya diperlukan terobosan-terobosan baru daripada terus dengan “lagu lama” dalam industri-industri lain seperti industri bahan bangunan misalnya cat dekoratif dinding, bola lampu, keramik, saniter, dan bahkan pipa, bata ringan serta semen yang walaupun relatif sangat tergantung pada saran pemilihan merek oleh kontraktor dan/atau tukang bangunan karena sebagian terbesar konsumen Indonesia adalah B-I-Y atau Buy It Yourself, namun dengan semakin merebaknya toko modern bahan bangunan skala besar dan menengah dimana konsumen dapat leluasa melihat dan melakukan pemilihan pada cukup banyak produk sejenis yang ditawarkan, tentu akan dibutuhkan kreatifitas dan inovasi dalam upaya-upaya menjaring para konsumen potensial baru dan/atau mempertahankan para konsumen yang telah menggunakan produk anda. Menambahkan fitur-fitur baru atau hanya warna-warni baru yang merupakan “lagu lama” memang akan tetap dibutuhkan namun, hal tersebut mesti dibarengi dengan upaya misalnya “pelayanan yang bukan saja baik tetapi berbeda dan melampaui ekspektasi konsumen” untuk mendapatkan pangsa pasar dan tidak saja dalam hal top of mind atau share of voice apalagi hanya share of space saja yang tentunya memerlukan biaya besar.

Secara logika saja sulit dapat dipahami bagaimana bisa diharapkan hasil yang berbeda atau bahkan lebih tinggi apabila terus dilakukan cara lama di tengah perubahan dan perkembangan yang begitu cepat. Cara lama tersebut kemungkinan besar sudah tidak akan lagi efektif sehingga mungkin bahkan dapat mengakibatkan tergerusnya pangsa pasar produk anda selain tentunya merupakan pemborosan dana yang berarti inefisiensi operasional perusahaan. Masih banyak perusahaan yang terus  mencoba untuk mengulangi cara yang sama padahal sudah terbukti bahwa cara yang pernah mereka coba implementasikan di tahun-tahun sebelumnya tersebut memang kurang atau bahkan tidak berhasil seperti yang diharapkan.

Ada pepatah yang mengatakan “if you do what you have always done, you will get what you have always gotten” atau terjemahannya adalah “apabila anda melakukan cara-cara yang biasa anda lakukan, maka yang akan anda dapatkan adalah hasil-hasil yang sama seperti sebelum-sebelumnya.”   Bisa saja pepatah tersebut benar apabila keadaan sekeliling tetap sama, yang jelas akan merupakan asumsi yang kurang tepat dan berbahaya untuk digunakan, dan memang seperti sudah sering anda dengar bahwa tidak ada yang konstan atau tetap selain perubahan. Masih untung apabila memang hasilnya seperti yang disebutkan dalam pepatah tersebut. Dalam kenyataannya kemungkinan besar dengan melakukan hal-hal yang sama terus menerus bertahun-tahun, hasil yang anda dapatkan secara relatif akan terus berkurang apabila faktor makro yaitu perkembangan pasar diperhitungkan.

Bebaskan diri anda dari “penjara kenangan masa lalu” dengan hanya “menyanyikan lagu-lagu lama” tersebut karena bahkan diperlukan cara-cara baru untuk sekedar mempertahankan posisi anda di pasar dengan semakin bertambah dinamisnya persaingan.  Dalam perencanaan maupun pelaksanaan, anda sebaiknya melakukan “thinking outside the box” dan memikirkan beberapa alternatif “the road less travelled” yang seringkali justeru memberikan perusahaan-perusahaan yang memilih cara tersebut kemudian memiliki “slight edge” yaitu keunggulan yang terlihat hanya sedikit namun tidak saja akan memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi, juga tidak dapat atau paling tidak untuk beberapa waktu ke depan tidak dapat dengan mudah segera diikuti oleh para pemain lain dalam bisnis sejenis di pasar.

Melakukan hal-hal yang berbeda atau dengan cara-cara berbeda dengan memilih “road less travelled” akan memberikan wawasan dan pengalaman baru untuk dapat meningkatkan kesuksesan bisnis anda atau membangkitkan kembali kejayaan bisnis yang pernah diraih. Demikian pula dapat anda terapkan untuk meningkatkan kualitas diri anda pada bidang-bidang kehidupan keluarga, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.

No comments: