Kebanyakan orang mencari dan mengaitkan kebahagiaan dengan hal-hal seperti memiliki rumah yang lebih besar, uang yang lebih banyak dan berbagai keinginan lainnya. Hal tersebut tentu sah-sah saja tetapi betapa banyak orang-orang yang sudah memiliki segalanya namun mereka tidak merasa bahagia. Sadarkah kita bahwa kebahagiaan tidak perlu terkait dengan hal-hal tersebut dan sesungguhnya ada dalam pikiran kita? Pernahkah kita coba memahami arti kebahagiaan sesungguhnya bagi diri sendiri. Tentu saja ada rasa senang ketika kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita harapkan atau terlepas dari suatu masalah tetapi apakah rasa senang ekuivalen dengan kebahagiaan?
Ketika saya mengunjungi tempat-tempat kumuh yang mungkin tidak pernah saya dan anda bayangkan untuk tinggal di tempat-tempat semacam itu, saya sering bertemu dengan orang-orang di sana yang bukan hanya tersenyum tetapi bahkan mereka bersyukur dan mengungkapkan kebahagiaan dari dalam diri mereka lewat ucapan dan sinar mata mereka.
Ketika kita melakukan suatu kebaikan bagi orang lain seperti misalnya memberikan hadiah yang tidak diduga pada seseorang, membantu orang-orang yang belum kita kenal sebelumnya – apakah kita merasakan sesuatu? Apakah perasaan itu yang dapat kita sebut kebahagiaan? Ketika kita melakukan hal-hal baik berulang-ulang, ketika kita tidak mementingkan diri sendiri, apakah pasti kita akan mendapatkan kebahagiaan? Apakah orang-orang yang menerima kebaikan dari kita dapat menjadi bahagia? Bukankah kebahagiaan itu ada dalam diri masing-masing?
Kita tidak perlu kuatir tentang hal tersebut tetapi teruslah untuk berbuat kebaikan dan kita akan menemukan kebahagiaan dalam pikiran kita. Bila ada keinginan untuk berbagi dengan sesama, lakukanlah. Hal tersebut akan menimbulkan kebahagiaan dalam pikiran kita. Bila kita murah hati, maka kebahagiaan adalah sisi lain dari mata uang yang sama. Kebahagiaan tercipta dalam pikiran kita melalui sikap murah hati. Sebuah studi yang dilakukan untuk melihat hubungan antara filantropi dan kebahagiaan menunjukkan bahwa orang-orang dapat merasakan kebahagiaan ketika mereka mengeluarkan uang untuk membeli hadiah-hadiah atau memberikannya sebagai sumbangan sosial. Jadi apa artinya? Kebahagiaan muncul dari apa yang kita berikan dan saya memiliki banyak teman yang selalu memancarkan ketulusan dan kebahagiaan lewat sinar mata dan bahasa tubuh mereka manakala mereka melakukan sesuatu kebaikan bagi orang-orang lain.
Kebahagiaan sejati selalu ada dalam pikiran kita sendiri dan tidak akan pernah bisa kita dapatkan dimanapun di luar sana. Bila kita sudah bisa memahami, kebahagiaan yang sejati akan selalu ada dalam pikiran kita kemanapun kita pergi. Jalan menuju kebahagiaan sejati sesungguhnya sangat dekat karena ada dalam pikiran kita sendiri dan dalam hitungan mili detik bisa kita merasakannya. Coba kita pikirkan manakah yang lebih membahagiakan kita antara memberikan ucapan selamat kepada orang-orang lain seperti misalnya di awal tahun baru ini, dibandingkan dengan menerima ucapan dari orang-orang lain. Bila kita ingin sungguh merasakan kebahagiaan, pilihlah untuk lebih bahagia mengucapkan selamat kepada orang-orang lain.
Selamat Tahun Baru 2012 dan semoga Tuhan selalu memberkati kita semua.
No comments:
Post a Comment