Sunday, June 30, 2013

ZONA NYAMAN



Ketika suatu peluang bisnis atau karir muncul, seringkali kita terlambat dalam membuat keputusan atau bahkan terkadang tidak membuat keputusan karena kuatir akan dampak yang mungkin akan ditimbulkan oleh keputusan dan langkah-langkah yang akan kita ambil. Yang ada kemudian adalah penyesalan dan baru berpikir  bahwa seharusnya kita berani mengambil kesempatan yang muncul atau ditawarkan kepada kita tersebut ketika melihat kenyataan bahwa ternyata orang lain berhasil mempergunakan peluang tersebut.

Kita kerap mengatasnamakan prinsip kehati-hatian dalam membuat keputusan namun coba tanyakan kepada diri kita sendiri benarkah bahwa kita memang lambat dalam membuat keputusan-keputusan bahkan untuk hal-hal yang sederhana dan memiliki resiko tidak seberapa karena prinsip kehati-hatian?

Zona nyaman atau comfort zone yang kemudian sering dijadikan kambing hitam dari berbagai perilaku dan/atau sikap yang selalu untuk mencari amannya saja.

 
“Bila anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, maka anda mesti mencoba hal-hal yang belum pernah anda lakukan” atau “If you want something you have never had, then you have got to do something you have never done” sering disampaikan dalam banyak seminar kewirausahaan maupun pengembangan diri. Demikian pula ungkapan terkenal “If you do what you have always done, you will get what you have always gotten” dari Anthony Robbins juga sering disampaikan yang seolah-olah hanya dengan melakukan hal-hal baru atau melakukan hal-hal secara berbeda barulah akan mudah meraih kesuksesan.
 
Banyak himbauan senada yang mungkin sering anda dengar dan baca yang pada hakekatnya menyarankan anda untuk keluar dari zona nyaman anda, tetapi pertanyaannya adalah bukankah memang kita mencari kenyamanan dalam hidup kita?
 
Seolah-olah zona nyaman merupakan sebuah istilah lain dari kemalasan, apakah memang kita mesti terus mencari tantangan-tantangan baru untuk dapat meraih kesuksesan?

Apakah berada dalam zona nyaman anda merupakan sebuah hal yang mesti dihindarkan? Haruskah seseorang merasa tidak nyaman dalam zona nyaman atau merasa nyaman dengan ketidaknyamanan?

Apakah memang sepanjang hidup kita harus dipenuhi dengan segala ketidaknyamanan atau bahkan kita mesti bergelut dengan berbagai perjuangan yang bahkan bukan saja tidak nyaman tetapi penuh dengan berbagai resiko sehingga tidak aman?

Mari kita coba lebih memahami mengenai arti dari zona nyaman sehingga kita dapat berada pada zona nyaman yang kita inginkan dan sekaligus mencapai sasaran-sasaran yang ingin diraih.

Kecuali bila memang anda adalah seorang yang kurang teliti, bekerja secara asal jadi, kurang memiliki komitmen dan beberapa perilaku dan sikap yang tidak akan menunjang kinerja dan kehidupan anda, lalu anda “merasa nyaman” dengan hal-hal tersebut , maka tentu saja nasehat untuk meninggalkan zona nyaman anda perlu dengan segera ditanggapi.

Zona nyaman dapat digambarkan seperti sebuah lingkaran dimana anda hidup dan berada sekarang.  Setiap hari anda cukup melakukan segala sesuatu dengan upaya minimal yang sudah merupakan hal-hal yang biasa anda lewati tanpa memerlukan perjuangan. Merasa cukup dengan apa yang sudah diraih dan melewati hari-hari dengan memilih melakukan pekerjaan dan hal-hal yang anda senangi. Tidak ada kekuatiran karena adanya stabilitas.  Anda menikmati kenyamanan dengan rasa aman dan tanpa resiko.  Anda menjalani kehidupan dengan ritme yang sesuai dengan yang anda inginkan sehingga tidak ada tekanan pada keseharian anda. Apakah ada yang salah dengan keadaan-keadaan tersebut?

Zona nyaman seseorang  tidak seharusnya disalahartikan sebagai sesuatu yang negatif.  Zona nyaman justeru seharusnya merupakan basis untuk mengembangkan diri kita. Memang bahwa keadaan kritis yang datang mendadak bisa sekaligus merupakan kesempatan bagi kita untuk mencoba cara-cara dan metode-metode yang belum pernah kita coba. Namun bukan berarti bahwa kita tidak boleh merasa nyaman sebab dengan terus menerus berada dalam tekanan karena berusaha untuk mencari tantangan-tantangan baru tanpa disadari akan dapat mengakibatkan kehidupan yang tidak teratur yang kemudian dapat berujung pada stress dan bahkan depresi.

Di luar zona nyaman seseorang adalah zona dimana ada banyak hal-hal baru yang akan memerlukan tambahan pengetahuan dan keterampilan teknis dan sosial sehingga sering juga dinamakan zona pembelajaran (learning zone).  Semakin jauh dari zona nyaman seseorang, semakin diperlukan tambahan waktu, tenaga, pemikiran dan persiapan untuk dapat dengan baik melakukan hal-hal baru dan belum pernah dicoba sebelumnya.

Apabila anda sudah secara progresif dapat merealisasikan tahapan-tahapan yang anda tetapkan dalam perencanaan untuk meraih sasaran-sasaran yang anda tetapkan, seharusnya memang anda selalu berusaha untuk berada dalam zona nyaman dan dari waktu ke waktu secara bertahap terus memperluas zona nyaman anda dengan melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

  • Mencoba sesuatu yang baru atau melakukan hal-hal yang sudah biasa dilakukan dengan cara baru. Kekuatiran akan kegagalan adalah faktor utama mengapa seseorang tidak berani mencoba sesuatu hal baru walaupun mengetahui manfaat yang bisa didapatkan apabila berhasil melakukannya. Walaupun hanya satu jengkal langkah maju tetapi anda dapat berpijak dengan baik akan lebih baik dibandingkan sebuah lompatan yang bisa membawa anda terperosok ke dalam lubang. Lakukan cara baru secara bertahap dan terencana.
  •  Berhubungan dengan orang-orang baru atau meningkatkan hubungan yang telah ada. Kualitas hubungan seringkali merupakan hal nomor kesekian dalam skala prioritas dan orang sering lebih memikirkan apa yang bisa didapatkan dari suatu hubungan dibandingkan manfaat bersama yang bisa diciptakan lewat kolaborasi dan saling ketergantungan. Prinsip untuk saling menguntungkan atau give and take akan menciptakan hubungan yang harmonis serta memberikan manfaat jangka panjang.
  • Menambah pengetahuan dengan mempelajari sesuatu yang baru dan/atau melakukan benchmarking atas kinerja anda. Bila misalnya anda memiliki usaha restoran, membandingkan beberapa indikator kinerja yang dapat diamati misalnya jumlah pengunjung setiap hari dan/atau pelayanan dan fasilitas yang tersedia, bisa memberikan gambaran tentang usaha anda. Walaupun membandingkan diri anda dengan orang lain perlu dilakukan namun ukuran kesuksesan adalah sasaran-sasaran yang berhasil anda raih.
  • Jadikan kenyamanan dari keberhasilan anda merealisasikan rencana-rencana anda dasar untuk memproyeksikan pertumbuhan. Lewat afirmasi dan visualisasi dari keberhasilan yang akan bisa diraih anda bisa mengatasi berbagai hambatan mental yang seringkali membuat anda tidak berani mengembangkan diri dan mempergunakan seluruh potensi diri anda.




Memperluas zona nyaman secara bertahap dan terencana akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus kualitas kehidupan anda.

No comments: