Wednesday, August 22, 2012

KECEWA


Ada beberapa penyebab mengapa seseorang merasa kecewa tapi pada umumnya kekecewaan akan timbul dalam pikiran seseorang karena tidak terpenuhinya ekspektasi/harapan.

 
Bahkan seorang Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan kekecewaannya dan menyatakan mundur dari posisinya sebagai utusan khusus PBB untuk perdamaian di Suriah.

Dalam 5 bulan setelah menerima penugasan tersebut, Kofi Annan memang tidak melihat adanya hasil seperti yang diharapkan
Perang saudara terus bergolak sehingga korban tewas terus bertambah yang menurut informasi terbaru sudah mencapai tak kurang dari 17,000 orang padahal dia sudah menemui semua pihak yang berseteru.



Kofi Annan akhirnya angkat tangan karena dia merasa gagal menjalankan misi yang dipercayakan kepadanya.

Apakah keadaan yang semakin memburuk dimana pembunuhan warga sipil dan pelanggaran hak asasi manusia terus berlanjut sehingga misi untuk membantu solusi damai atas perpecahan yang terjadi di Suriah yang sudah menjurus pada perang saudara yang sedang terjadi di negeri tersebut, yang oleh beberapa kalangan disebut “mission impossible” yang menyebabkan Kofi Annan begitu kecewa?

Merasa kecewa tentunya adalah sesuatu yang manusiawi. Namun Kofi Annan bukanlah tipe orang yang sedikit-sedikit kecewa seperti kebanyakan orang. Kofi Annan adalah seorang yang biasa bekerja sangat keras dan dia menerima tugas berat yang dipercayakan kepadanya tentu dengan harapan untuk dapat mencapai misi tersebut.

Dia mengatakan tidak bisa lagi melanjutkan tugasnya dan mengambil keputusan pengunduran diri tersebut justeru karena dia kecewa dengan kenyataan bahwa 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB tidak bisa mencapai kesepakatan dalam mendukung tugas yang dipercayakan kepadanya.

Kofi Annan bukan kecewa karena dia tidak mampu menghadapi tantangan di lapangan yang telah selama 5 bulan dia hadapi dengan kerja sangat keras.

Dia sudah memanfaatkan berbagai kesempatan yang diberikan kepadanya sebagai utusan perdamaian.

Dia juga sudah berusaha mewujudkan mimpi yang dia miliki tentang perdamaian dunia.

Dia sudah berjuang dengan berbagai pihak dalam mengupayakan berakhirnya konflik di Suriah tersebut.

Dia juga sudah menjalani petualangan dengan penuh keberanian karena sebagai utusan perdamaian di tengah konflik bukanlah sesuatu yang mudah.

Dia membawa misi untuk mencari solusi atas konflik untuk menciptakan perdamaian di Suriah namun menghadapi kenyataan bahwa konflik atau paling tidak perbedaan pandangan justeru terjadi antara para anggota Dewan Keamanan PBB.

Kita juga pasti sering dihadapkan pada beberapa situasi yang mirip dengan apa yang dihadapi oleh Kofi Annan namun kemungkinan besar dalam skala yang jauh lebih kecil.

Apa yang dihadapi oleh Kofi Annan memang merupakan hal yang sangat pelik. Sehingga apa yang dilakukan oleh Kofi Annan dalam kekecewaannya tidak dapat begitu saja kita jadikan dasar pertimbangan untuk mengambil langkah serupa yaitu mundur manakala kenyataan tidak seperti yang kita harapkan.

Seperti banyak situasi dalam peperangan yang telah dan sedang terjadi, demikian pula dalam kehidupan. Terkadang kita terpaksa memasuki sebuah gua alam yang gelap dan kemudian berusaha mencari apakah ada jalan keluar lain di sisi lain dan menemukan kenyataan adanya beberapa lubang-lubang terowongan yang mungkin dapat mengantar kita keluar. 

Setelah memilih salah satu dari lubang terowongan tersebut ternyata memiliki beberapa ujung namun hanya satu atau dua dari beberapa jalur tersebut yang tidak buntu.

Apabila kita ternyata telah memilih arah yang keliru dan tiba pada ujung buntu, ada beberapa pilihan yang bisa kita lakukan yaitu:
  • Mencoba menggali dan membuat jalur keluar baru bila memang kita memiliki peralatan dan waktu tentunya
  • Kembali ke tempat dimana terowongan tersebut terbagi menjadi beberapa jalur dan memilih alternatif lain untuk dapat menemukan jalan keluar
  • Keluar dari gua seperti yang dilakukan oleh Kofi Annan dan perlu kita ingat bahwa langkah ini dapat kita ambil setelah mencoba seluruh alternatif yang ada di dalam gua tersebut. Kemudian kita akan perlu mendaki atau memilih jalan memutar atau dengan cara-cara lainnya.

Bisa saja kita benar memilih terowongan yang membawa kita keluar dari sisi lain namun apa yang akan kita temukan di ujung terowongan dari gua gelap tersebut mungkin saja tidak sesuai dengan harapan kita karena kehidupan memang adalah sebuah perjalanan dengan banyak hal di sepanjang jalan yang akan kita lalui.

No comments: