Pada acara Charter Night
Lions Club Jakarta Selatan Tulip, Ibu Sylvia Agung Laksono dalam sambutannya
sebagai Anggota Kehormatan Club menyampaikan kegembiraannya atas terbentuknya Club
baru tersebut. Beliau juga mengatakan bahwa bergabung ke dalam Lions Clubs dan
juga hadir dalam acara tersebut adalah sesuatu yang baru baginya walaupun
beliau sudah seringkali mendengar tentang kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh Lions Clubs di Indonesia.
Hampir setiap orang pasti merasakan
senang mendapatkan sesuatu yang baru seperti rumah baru, mobil baru, pekerjaan
baru, teman-teman serta suasana yang baru. Mempergunakan sesuatu yang baru
berarti meninggalkan yang lama. Namun demikian ada sangat banyak orang yang
enggan meninggalkan perilaku dan kebiasaan-kebiasaan lama. Bahkan ketika mereka sebenarnya sudah menyadari
ketertinggalan dan kemunduran prestasi mereka dan bahwa sudah saatnya mereka
mencoba membentuk kebiasaan-kebiasaan dan cara-cara baru. Mengapa demikian?
Banyak orang memilih untuk
tidak mengikuti perubahan dan melakukan sesuatu yang baru yang berbeda dari
yang telah sekian lama mereka lakukan karena kuatir akan mengalami kegagalan
bila mencoba cara-cara baru. Dengan adanya perubahan yang sangat cepat dewasa
ini, terutama karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, terus
melakukan kegiatan dengan cara yang sama,
baik dalam pekerjaan, usaha maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, dapat
berakibat ketertinggalan dan bukan tidak mungkin bahkan berakibat kegagalan.
Diperlukan cara berpikir dan
bekerja yang diperbaharui walaupun tujuan mungkin saja masih tetap sama. Atau bahkan
dalam beberapa kasus mungkin saja diperlukan rencana-rencana baru. Sangat
diperlukan sikap mental yang siap mengubah kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah
tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini maupun masa depan. Pola pikir baru, rencana-rencana
baru seperti misalnya untuk mendapatkan para pelanggan baru, ceruk pasar yang
baru, teritori-teritori baru dan bahkan mitra-mitra usaha yang baru akan dapat memberikan
kesempatan berkembang yang jauh lebih besar. Dan tentu akan diperlukan
penyesuaian dari kebiasaan-kebiasaan kerja yang lama agar dapat merealisasikan
dengan baik hubungan-hubungan baru tersebut.
Untuk mendapatkan
pelanggan-pelanggan baru atau ceruk pasar yang baru memang akan dapat menimbulkan
ketidakpastian, dan mungkin juga resiko. Sesuatu yang baru memang tidak akan
nampak dengan jelas pada awalnya. Namun demikian siapa yang bisa memberikan garansi
masa depan? Siapa yang dapat memprediksi dengan tepat dan memastikan masa
depan?
Dalam menyusun perencanaan
seringkali fokus lebih banyak diberikan pada peningkatan kinerja namun kurang
memperhatikan pentingnya melihat kepada kemungkinan penggunaan cara-cara baru. Memperbaharui
diri untuk dapat mengikuti perubahan yang terjadi adalah sebuah langkah antisipasi
dan untuk melatih diri sehingga memiliki kemampuan bangkit kembali manakala
mengalami masalah. Bukan menganggap remeh ketidakpastian yang mungkin terjadi
namun sudah selayaknya kita fokus pada cara-cara mendapatkan solusi manakala
kita memilih untuk menghadapi perubahan. Plan of Action yang sering kali lebih
banyak merupakan pengulangan cara-cara lama mesti diubah dengan memasukkan
langkah-langkah kreatif dan inovatif.
Keputusan untuk melakukan
perubahan kebiasaan diri sendiri memang akan tergantung pada tingkat kematangan
emosi. Emosi sangat banyak dipengaruhi oleh kondisi masa lalu. Apabila
seseorang sering mengalami situasi di masa lalu dimana dia mendapat banyak kritikan
yang bernada negatif atas apa yang dia lakukan, bisa saja akan mempengaruhi
sikap dan pola pikir yang dia miliki. Namun demikian kita dapat mempergunakan teknik
visualisasi untuk mengubah keadaan tersebut. Kita dapat memvisualisasikan semua
kekuatiran yang ada karena negative past conditioning tersebut seperti sekumpulan
balon, lalu kita lepaskan benang-benang dari genggaman tangan kita sehingga
seperti balon-balon tersebut yang akan terbang ke angkasa, demikian pula
kekuatiran-kekuatiran yang ada dalam pikiran kita akan lenyap.
Dengan tidak adanya
kekuatiran-kekuatiran dalam pikiran kita sehingga kita dapat fokus mempergunakan
waktu kita untuk semua hal-hal baru dan kebiasaan-kebiasaan baru, maka produktivitas
diri kita akan dapat meningkat dengan pesat.
Dengan menggunakan analogi
sederhana sebuah lampu minyak dimana dengan mengisi sumber energi berupa minyak
kita hanya memastikan bahwa lampu akan dapat terus menyala namun sumbu pasti akan
semakin lama semakin pendek. Demikian pula dengan diri kita, untuk memastikan
bahwa kita dapat terus beraktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
kita tetapkan, nutrisi dan istirahat yang cukup memang dapat memenuhi kebutuhan
akan energi namun diperlukan pemikiran untuk senantiasa memulai atau mencari
cara-cara baru yang lebih efisien dan pada saat yang bersamaan mengubah diri
kita untuk terus tumbuh dan menjadi baru serta semakin berkualitas dari waktu
ke waktu.
Selamat mempersiapkan diri dengan mulai menyusun kembali goal-goal dan rencana-rencana untuk bertindak, dan lebih meneguhkan hasrat-keyakinan-determinasi sehingga akan selalu menjadi
baru di setiap hari yang baru!
No comments:
Post a Comment