Saturday, January 12, 2013

KOPI DAN TEMPE



TAKE IT TO THE EDGE
78

Ada 2 orang teman yang menceritakan tentang bisnis baru yang sedang mereka mulai tekuni. Yang pertama adalah bisnis beli kopi online dan yang kedua adalah bisnis tempe.

Persamaan dari apa yang sedang diusahakan oleh dua teman tersebut untuk menyediakan produk berkualitas bagi para konsumen melalui proses produksi mulai dari bahan baku hingga berbagai pelayanan sehingga produk-produk mereka dapat tersedia di pasar dan bahkan di rumah konsumen adalah bahwa:

1) mereka memiliki komitmen untuk merealisasikan tujuan
2) mereka melakukan inovasi dalam hal produksi dan distribusi.


Sebagian dari anda mungkin akan berkata “Ah itu kan sudah biasa dan memang sudah seharusnya demikian bila ingin usaha maju dan sukses.”  Tentu saja ada cukup banyak hal-hal mendasar yang perlu direncanakan dan dilaksanakan  dengan baik dalam menjalankan usaha agar bisa meraih keberhasilan. Namun dari cerita kedua teman tersebut ada  keinginan (desire) disertai semangat (passion).yang sering kurang dimiliki oleh orang-orang yang dalam memulai usaha mereka hanya karena sindrom “me too.”



Kita pasti sering mendengar kalimat yang mengatakan bahwa manusia akan mampu untuk mewujudkan apa saja yang ingin diraih dan tidak ada batas yang tidak bisa dilampaui. Ada banyak kisah inspirasional tentang orang-orang yang melakukan hal-hal yang luar biasa ketika menemukan tujuan hidup (purpose of life) mereka. Dan ada beberapa dari mereka justeru baru menemukan tujuan hidup mereka yang sesungguhnya secara tidak disengaja namun kemudian sungguh-sungguh berusaha untuk mewujudkannya.

Greg Mortenson adalah seorang yang gemar mendaki puncak-puncak pegunungan tinggi dan pada suatu ketika dia melakukan pendakian di Pakistan dan sampai pada Korphe, sebuah desa terpencil.  Dia tergerak dan berjanji untuk membangun sebuah sekolah ketika dia melihat anak-anak di desa tersebut kurang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan. Bermula dari keinginan untuk membangun 1 sekolah tersebut, ada kemudian 78 sekolah yang dia bangun di desa-desa terpencil di Afghanistan dan Pakistan. Suatu prestasi yang sangat fenomenal yang berawal dari kegemarannya mendaki gunung, sebuah ikrar dan merealisasikannya.

Ketika sekolah pertama sedang dibangun, Greg mungkin saja sudah mencapai ujung batasan kemampuan dirinya. Namun apa yang dia mulai telah menggerakkan begitu banyak orang-orang lain untuk ikut berpartisipasi sehingga Greg tidak lagi sendirian dalam pembangunan sekolah-sekolah berikutnya. Sebuah bukti bahwa segalanya adalah mungkin walau dimulai hanya dari sebuah kegemaran, lalu sebuah janji yang didukung hasrat dan semangat serta diikuti tindakan nyata.

Apa yang sedang dilakukan 2 orang teman dengan bisnis tempe dan kopi online, 2 produk konsumen yang sangat umum, mereka pada suatu hari bisa menambah panjang daftar yang sudah ada tentang bagaimana kesuksesan dapat diraih ketika seseorang mencoba hingga batas kemampuan mereka dengan hasrat dan semangat dalam melaksanakan tindakan-tindakan mereka untuk mewujudkan tujuan hidup mereka.

Setiap kali anda menghadapi berbagai kesulitan kehidupan yang seolah-olah telah menjatuhkan anda, pikirkan tentang hal luar biasa yang telah bisa direalisasikan oleh seorang Greg dalam tulisan ini atau kisah sukses dari orang-orang lain yang sudah anda pernah. Anda bisa menggunakan angka 78 ini sebagai pengingat tentang kisah Greg Mortenson setiap kali  anda menghadapi halangan dan/atau himpitan dan anda akan dapat melihat kehidupan secara berbeda.

2 comments:

Fransisca S said...

Always Pak, dan thx untuk inspirasinya...

Sama saat menetapkan target, tujuan hidup, rencana bisnis dll, biasanya kita hanya meniru... copy and paste or copy and modification sedikitlah... hanya karena kita tergiur dengan profit atau kesuksesan orang tersebut, tanpa bertanya lagi,"Apakah memang ini yang benar2 kita inginkan?"

Beberapa mungkin cukup sukses dengan hasilnya dengan cara tersebut, beberapa orang sudah mencoba resep keberhasilan dengan caranya (copy and modification) dan ternyata masih tersendat, lantas dalam kurun waktu tertentu pun bosan hingga frustasikarena sepertinya tidak semanis pada saat membuat rencana dan resolusi di atas kertas. Saya selalu mengatakan kejadian ini sebagai : action with my action.... beraksi dengan aksi sendiri, yang menurut saya melakukan sesuatu tanpa ada tujuan dan dasar yang jelas, hanya ikut-ikutan atau yang lebih parah hanya ingin beraksi saja daripada diam.

jadi mulailah saya dengan sesuatu yang berbeda kali ini: 'action with passion'...dimana sebenarnya tidak terlalu banyak berbeda dengan action2 yang saya lakukan dengan 'action with my action'. Hanya saja, kalau kali ini saya masih kurang atau belum mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan karena passion (gairah) yang besar, saya tetap akan konsisten melanjutkan (review dan analisa, dan mengubah strategi bila perlu) sampai mencapai apa yang diharapkan.

Fransisca S
Action with Passion
www.fran5i5ca.com

Follow-HS said...

Two thumbs up for your "action with passion" very positive attitude.

You have started with the right track that you have chosen, though it is the same business model that other people have already started but every entrepreneur can give a different touch and make the business to grow in a different pace.

Wish you all the best.