Di
sela-sela bakti sosial donor darah yang diadakan oleh Lions Clubs Indonesia Distrik 307-B1 di sebuah pusat perbelanjaan
pada 25/1/2014, pandangan mata saya secara tidak sengaja tertuju pada seorang anak
yang tengah menikmati tayangan video musik dan tarian dari perangkat DVD player
di salah satu sudut pusat perbelanjaan tersebut.
Sepintas lalu anak perempuan berusia 7
tahun ini nampak seperti anak-anak sebayanya.
Sesekali terdengar gumaman senang dan ekspresi gembira tergambar jelas di
wajahnya. Namun ketika saya menyapa dan menanyakan namanya, tidak ada reaksi
yang biasa diberikan oleh anak-anak walaupun mereka sedang asyik bermain, barulah
saya menyadari bahwa anak tersebut
memiliki kebutuhan khusus. Pengasuh yang sudah menemaninya sejak usia 2
tahun menyebutkan nama anak tersebut dan menjelaskan kepada saya bahwa Vina walaupun sudah berusia 7 tahun namun belum
bisa berbicara seperti umumnya anak-anak seusianya.
Setiap
anak di dunia ini memang tidak ada yang terlahir sama, baik fisik, emosi maupun
perilaku dan setiap orang tua manapun tentu memiliki impian dan harapan bahwa
anak-anak mereka terlahir dengan fisik dan mental yang normal, bahkan menginginkan
anak-anak mereka memiliki bakat istimewa. Namun demikian akhir-akhir ini demikian
sering menjadi bahan diskusi dikalangan para ahli yang kompeten dalam masalah
anak karena terjadi peningkatan persentase
anak-anak yang menderita autisme atau anak-anak berkebutuhan khusus karena
ketidakmampuan dalam komunikasi, interaksi sosial, gangguan inderawi, pola
bermain dan perilaku emosi; keadaan-keadaan mana vang menyebabkan anak-anak berkebutuhan
khusus tersebut hanya memiliki perhatian terhadap dunianya sendiri.
Gejala autisme sebenarnya dapat mulai
terlihat sebelum anak-anak berumur tiga tahun. Sayangnya, anak-anak dengan autisme sering kali terlambat
diketahui karena mereka kelihatan normal
dan hanya memperlihatkan tingkah laku yang dianggap hanya perkembangan yang
bebeda.
Peran
orangtua amat penting dalam mengurangi berbagai gangguan yang terjadi, baik
gangguan dalam komunikasi maupun ketidakmampuan dalam mempelajari hal-hal baru.
Para orangtua perlu meningkatkan pengetahuan serta secara sedini mungkin
mengetahui adanya kelainan-kelainan pada anak-anak mereka. Pemahaman dan
tanggapan yang salah terhadap keadaan ini akan menyebabkan keadaan tersebut ini
akan dialami di sepanjang hidup anak-anak tersebut.
Tergantung
dari berat tidaknya gangguan yang ada, autisme
memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan. Dengan semakin dini diketahui
adanya gejala autisme akan semakin besar pula kemungkinan kesembuhannya.
No comments:
Post a Comment