Sunday, January 26, 2014

NAMANYA VINA




Di sela-sela bakti sosial donor darah yang diadakan oleh Lions Clubs Indonesia Distrik 307-B1 di sebuah pusat perbelanjaan pada 25/1/2014, pandangan mata saya secara tidak sengaja tertuju pada seorang anak yang tengah menikmati tayangan video musik dan tarian dari perangkat DVD player di salah satu sudut pusat perbelanjaan tersebut.

Sepintas lalu anak perempuan berusia 7 tahun ini nampak seperti anak-anak sebayanya. Sesekali terdengar gumaman senang dan ekspresi gembira tergambar jelas di wajahnya. Namun ketika saya menyapa dan menanyakan namanya, tidak ada reaksi yang biasa diberikan oleh anak-anak walaupun mereka sedang asyik bermain, barulah saya menyadari bahwa anak tersebut memiliki kebutuhan khusus. Pengasuh yang sudah menemaninya sejak usia 2 tahun menyebutkan nama anak tersebut dan menjelaskan kepada saya bahwa Vina walaupun sudah berusia 7 tahun namun belum bisa berbicara seperti umumnya anak-anak seusianya.
 
Setiap anak di dunia ini memang tidak ada yang terlahir sama, baik fisik, emosi maupun perilaku dan setiap orang tua manapun tentu memiliki impian dan harapan bahwa anak-anak mereka terlahir dengan fisik dan mental yang normal, bahkan menginginkan anak-anak mereka memiliki bakat istimewa. Namun demikian akhir-akhir ini demikian sering menjadi bahan diskusi dikalangan para ahli yang kompeten dalam masalah anak karena terjadi peningkatan persentase anak-anak yang menderita autisme atau anak-anak berkebutuhan khusus karena ketidakmampuan dalam komunikasi, interaksi sosial, gangguan inderawi, pola bermain dan perilaku emosi; keadaan-keadaan mana vang menyebabkan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut hanya memiliki perhatian terhadap dunianya sendiri.

Gejala autisme sebenarnya dapat mulai terlihat sebelum anak-anak berumur tiga tahun. Sayangnya, anak-anak dengan autisme sering kali terlambat diketahui karena mereka kelihatan normal dan hanya memperlihatkan tingkah laku yang dianggap hanya perkembangan yang bebeda. 

Peran orangtua amat penting dalam mengurangi berbagai gangguan yang terjadi, baik gangguan dalam komunikasi maupun ketidakmampuan dalam mempelajari hal-hal baru. Para orangtua perlu meningkatkan pengetahuan serta secara sedini mungkin mengetahui adanya kelainan-kelainan pada anak-anak mereka. Pemahaman dan tanggapan yang salah terhadap keadaan ini akan menyebabkan keadaan tersebut ini akan dialami di sepanjang hidup anak-anak tersebut.

Tergantung dari berat tidaknya gangguan yang ada, autisme memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan. Dengan semakin dini diketahui adanya gejala autisme akan semakin besar pula kemungkinan kesembuhannya.

No comments: