Seorang
teman dari Singapore mengajak saya dan beberapa teman lainnya mengunjungi Tzu Chi center pada hari minggu 13 Oktober 2013. Begitu
banyak kalimat bijaksana yang bisa kita simak di berbagai ruangan dalam
bangunan sangat megah tersebut. Saya coba merangkumkan berbagai pesan tersebut
dan kesimpulannya adalah bahwa kita harus terus berusaha menjaga hati dengan baik. Dengan perkataan lain, kita harus memiliki integritas.
Sehari
sebelumnya di Balai kota DKI, dalam peringatan
hari tongkat putih sedunia atau White Cane Day, wakil
Gubernur DKI yaitu Basuki Tjahaja Purnama
atau yang lebih dikenal dengan panggilan AHok, dalam
sambutannya mengatakan bahwa kita perlu memiliki kepedulian untuk memperhatikan dan membantu
masyarakat yang membutuhkan uluran tangan kita. Peduli pada sesama manusia dan peduli pada alam serta segala
isinya.
Sedangkan
dalam keseharian sebagai konsultan, pengajar, dan bahkan sebagai relawan, saya
seringkali mendengar keluhan dari banyak pihak atau bahkan menemukan kurang memadainya
kompetensi atau kemampuan orang-orang. Di
satu sisi, para pemilik dan pimpinan perusahaan mengeluhkan tentang
kurangnya kompetensi para pekerja dalam melaksanakan tugas mereka. Di sisi lain, para pekerja sebagai
bawahan mengeluhkan tentang kurangnya kompetensi manajerial dan kompetensi kepemimpinan dari para pimpinan mereka
atau pemilik perusahaan dimana mereka
bekerja.
Sesungguhnya
ketika kita menempatkan integritas di atas segala hal, rasa peduli pada sesama manusia dan alam akan muncul dan tumbuh
berkembang karena sikap mementingkan diri sendiri tidak akan tumbuh pada
orang-orang yang memiliki integritas.
Namun
demikian, integritas
dan rasa peduli perlu dilengkapi adanya kompetensi. Integritas, niat baik
dan rasa peduli tanpa adanya kompetensi dapat diumpamakan memiliki anak-anak
panah yang bagus tetapi tidak memiliki busur. Demikian
pula sebaliknya, berbagai keterampilan yang membentuk kompetensi diri akan
hanya seperti layaknya memiliki busur tanpa memiliki anak-anak panah yang lurus
dan bagus, apabila kita kurang memiliki integritas dan rasa peduli.
Untuk
mendapatkan berbagai kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan, kita bisa mempelajari berbagai
keterampilan. Kita bisa memiliki kompetensi dalam waktu
relatif singkat, namun akan diperlukan waktu panjang untuk sungguh dapat menjadi
pribadi yang memiliki integritas dan rasa peduli yang memang seharusnya merupakan awal dari kepemilikan berbagai kompetensi
untuk berbuat baik dan benar. Tanpa memiliki
integritas dan rasa peduli, seseorang yang memiliki kompetensi tinggi justeru dapat
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang
berlaku universal dan bahkan melakukan perbuatan-perbuatan melanggar hukum.
Banyak
karya
nyata kemanusiaan yang berguna yang
sudah dan sedang terus dilakukan oleh para relawan dari berbagai organisasi seperti
Lions
Clubs International, Tzu Chi, dan banyak organisasi sosial lainnya. Juga
langkah-langkah yang sudah dan sedang dilakukan oleh duet Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI yaitu Joko Widodo atau lebih sering disebut Jokowi dan Basuki Tjahaja
Purnama yang lebih sering disebut AHok beserta para pejabat pelaksana dan
mungkin juga oleh banyak orang lain yang tidak terekam oleh media. Semua hal yang mereka
mulai lakukan tersebut berawal dari integritas dan rasa peduli yang dinyatakan
dalam aksi nyata yang memang perlu didukung oleh berbagai kompetensi dalam pelaksanaan.
Oleh
karena itu saya sangat sependapat dengan yang dikatakan oleh seorang sahabat saya bahwa “bukti nyata dari integritas dan rasa peduli adalah segala
perbuatan
yang kita lakukan dalam hidup kita dan bukan hanya sekedar kata-kata yang
diucapkan.”
No comments:
Post a Comment