Tuesday, September 24, 2013

THE "A" TEAM



  The “A” Team
Selama beberapa dekade, para peneliti dalam bidang organisasi telah berupaya untuk mendapatkan ciri-ciri yang membedakan perusahaan-perusahaan yang berhasil dan bertahan karena memiliki tim yang bagus dengan perusahaan-perusahaan lain yang sebelumnya menorehkan kinerja sangat gemilang tetapi kemudian gagal dan bahkan terpaksa hanya tinggal nama saja.

Perusahaan-perusahaan sangat membutuhkan tim yang berkualitas pada setiap tingkatan organisasi mereka untuk dapat menghadapi beragam tantangan dan perubahan yang mereka hadapi dewasa ini dan di masa mendatang.

Anda mungkin saja sudah berupaya maksimal dan berhasil mendapatkan anggota-anggota tim yang memiliki berbagai kompetensi yang dibutuhkan namun apakah anda dengan demikian pasti sudah memiliki tim yang berkualitas yang akan menghasilkan kinerja tinggi?

Kinerja tim yang rendah selalu merupakan masalah dan akan sangat berbahaya bila hal tersebut terjadi pada tim di tingkatan organisasi paling atas. Apalagi manakala perusahaan berada dalam keadaan sulit hal tersebut dapat mengakibatkan perusahaan hancur. 

Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi berkala untuk tidak saja mengidentifikasi berbagai berbagai kelebihan dan terutama kekurangan-kekurangan yang ada untuk segera dapat diatasi, melainkan juga untuk dapat mengoptimalkan kinerja tim dengan pendayagunaan dan penyelerasan berbagai kompetensi yang dimiliki para anggota tim dengan sasaran-sasaran strategis yang dimiliki perusahaan.

Sebuah tim yang tertata dengan baik akan mampu menghasilkan lebih dari sekedar penjumlahan kapasitas dari setiap anggotanya. Sebaliknya, dalam sebuah tim yang tidak tertata dengan baik, semua kapasitas yang dimiliki oleh setiap anggota tim terbuang sia-sia karena tidak didayagunakan dengan semestinya.

Didayagunakan adalah kata kunci yang membedakan sebuah tim yang berkualitas dan menghasilkan kinerja tinggi dengan tim dengan kinerja biasa-biasa padahal memiliki anggota-anggota dengan kompetensi dan kapasitas yang lebih kurang sama.

Tentu saja adalah sangat penting untuk dapat mengidentifikasi segala kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggota tim sehingga dengan talenta-talenta mereka tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Namun pada saat yang bersamaan, perusahaan juga perlu untuk dapat mengidentifikasi berbagai kelemahan dalam kerjasama tim dan menyelaraskan pendayagunaan semua talenta yang dimiliki para anggota tim dengan sasaran-sasaran yang ingin diraih perusahaan.

Penggunaan sistem penilaian kinerja selain untuk mengukur hasil-hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran-sasaran, juga perlu dipergunakan untuk membandingkan berbagai kompetensi yang telah dimiliki setiap anggota tim dengan proyeksi kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang perusahaan.

Disinilah peranan sangat penting dari para pimpinan dalam hal pendayagunaan dan penyelarasan semua talenta yang ada dalam perusahaan sehingga merupakan kunci dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran jangka menengah dan jangka panjang. Karena tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkan berbagai kompetensi dan talenta namun kuncinya ada pada kemampuan para pemimpin dalam perusahaan, mulai dari pimpinan puncak hingga penyelia di tingkat operasional, untuk dapat mengatur pendayagunaan kompetensi dan talenta yang sudah tersedia dan menyelaraskannya dengan sasaran-sasaran perusahaan.

Dinamika dalam dunia bisnis yang bergerak dan terkadang berubah arah dengan sangat cepat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang tidak saja mampu bereaksi dengan cepat namun tetap dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitas tim yang ada karena para pimpinan dalam berbagai tingkatan organisasi tersebut tidak akan dapat bekerja sendiri.

Berbagai krisis yang menerpa perekonomian dunia dalam 2 dekade terakhir telah berdampak luas pada dunia bisnis di semua negara dan telah memaksa hampir semua perusahaan melakukan restrukturisasi, relokasi, reposisi, atau bahkan terpaksa secara radikal meredefinisikan ulang model bisnis dan strategi perusahaan-perusahaan mereka.

Dalam jangka pendek, upaya-upaya efisiensi mungkin akan menolong perusahaan keluar dari situasi krisis yang dihadapi namun sering berakibat fatal untuk jangka menengah dan jangka panjang. Kenyataan yang sering didapati dalam banyak perusahaan adalah bahwa banyak tim dalam perusahaan-perusahaan tersebut tidak berfungsi secara efektif. Dalam banyak kasus mereka terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berbagai wacana, pembicaraan, diskusi, debat dan terlalu sedikit melakukan hal-hal yang mereka bicarakan tersebut

Seringkali wacana-wacana yang disampaikan hanya berputar-putar pada masalah yang dihadapi sehingga masukan-masukan penting yang bisa didapat dari luar maupun usulan-usulan bernada kritis dari dalam terabaikan.
Banyak terjadi dalam situasi-situasi yang kritis, kekompakan tim yang coba dibina sebelumnya justeru goyah dan runtuh sehingga perusahaan masuk dalam situasi krisis.

Dalam banyak perusahaan dimana ada para pimpinan yang memiliki kompetensi jauh di atas rata-rata dan memiliki juga orang-orang yang memiliki berbagai kompetensi dalam tim mereka namun ternyata mereka gagal untuk memimpin organisasi mereka meraih potensi yang seharusnya. 

Apa yang seharusnya dilakukan oleh para pimpinan tersebut sehingga berbagai talenta yang mereka dan orang-orang mereka miliki dapat menghasilkan kinerja melebihi penjumlahan kapasitas setiap orang yang ada dalam tim?

Sebenarnya jawabannya sudah banyak diketahui oleh para pimpinan perusahaan yaitu bahwa mereka perlu memperluas fokus dari sekedar memperhatikan kualitas dan kapasitas masing-masing individu menjadi sebuah gambaran keseluruhan tim dimana semua kapasitas dan talenta tersebut akan dipergunakan.

Sebagai pimpinan dalam organisasi anda perlu mulai menganalisa struktur, berbagai proses dan perilaku serta pola pikir yang ada, berbagai kompetensi dan kapasitas individu, serta mulai mencoba berbagai alternatif perubahan untuk mendapatkan susunan tim manajemen yang lebih efektif yang akan dapat memberikan hasil-hasil yang lebih optimal. 

Dalam melakukan perubahan-perubahan tersebut, penting dijaga transparensi dengan menyertakan setiap individu yang ada dalam organisasi untuk berpartisipasi memberikan masukan dan kritikan dimana diperlukan.

Faktor penting yang sering terlupakan dalam penyusunan struktur adalah pola-pola perilaku dan berbagai interaksi antar anggota tim serta interaksi antar tim yang justeru sering kali menjadi penyebab utama dari kegagalan sebuah tim menghasilkan sinergi dimana tujuan dari penambahan 1+1 dapat menghasilkan lebih dari 2. Struktur dan alur proses tentu penting namun agar tim dapat menghasilkan kinerja tinggi akan diperlukan sebuah suasana dimana pola perilaku mengacu pada standar-standar nilai universal. Interaksi yang tidak berjalan baik bahkan bisa kontra produktif sehingga 1 + 1 menghasilkan bahkan kurang dari 2.

Strategi Pengembangan Tim untuk peningkatan Kinerja


Matriks Pengembangan Strategis di atas dikembangkan oleh Leadership Management International. Berbeda dengan pemikiran dan pandangan pada umumnya dimana 4 bagian matriks tersebut memiliki tahapan masing-masing, perusahaan justeru perlu memperhatikan 4 bagian dari matriks tersebut secara bersamaan. Artinya bahwa perusahaan diharapkan tidak hanya fokus pada salah satu bidang strategi pertumbuhan misalnya tanpa mempertimbangkan strategi untuk peningkatan efisiensi dan/atau produktivitas.

Keseimbangan selalu diperlukan agar tidak ada satu bidang pun yang dilewatkan dalam pengembangan strategi. Bila kita melihat pada matriks tersebut, ada 2 pendekatan dan 2 fokus dalam strategi pengembangan kinerja perusahaan. Pendekatan pertama adalah melalui peningkatan berkesinambungan atau continuous improvement. Pendekatan kedua adalah melalui transformasi. Sedangkan fokus memang selalu pada top-line yaitu penjualan dan pada bottom-line yaitu profit. 

Dengan mempergunakan matriks tersebut sebagai dasar akan bisa disusun langkah-langkah strategis untuk mendapatkan tim kerja yang efektif dengan mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor penting yang mendorong efektivitas tim sebagai berikut:

1.  Keselarasan
Dalam upaya untuk mendapatkan kinerja optimal, setiap anggota tim selain perlu memiliki pemahaman tentang sasaran-sasaran dalam tim dimana mereka ada, juga diperlukan pemahaman tentang bagaimana kinerja mereka dapat berdampak terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Misalnya saja tim penjualan dan pemasaran dalam mengupayakan pertumbuhan penjualan melalui pertambahan luasan geografis perlu bekerjasama dengan baik dengan tim dari kepersonaliaan dalam hal rekrutmen dan pelatihan. Mungkin saja perlu dilakukan perubahan sistem yang akan melibatkan tim-tim lain dalam perusahaan.  Jadi sangat diperlukan keselarasan antara sasaran-sasaran tim dengan sasaran-sasaran perusahaan secara keseluruhan.

2.  Perspektif
Seringkali hanya faktor kompetensi, keterampilan dan keahlian yang menjadi pokok bahasan dalam pengembangan tim padahal sangat diperlukan pembahasan dari berbagai perspektif lain. Perkembangan pasar yang demikian dinamis dan cepat membutuhkan para pemimpin yang memiliki perspektif luas, mencari informasi-informasi dari luar yang akan menambah wawasan, dan tentunya para pemimpin yang mau mendengarkan masukan maupun kritik yang konstruktif.

3.  Sumber Daya
Motivasi, ambisi dan inisiatif sangat diperlukan agar perusahaan mampu berkembang mengikuti dan/atau mendahului perkembangan pasar. Berbagai upaya-upaya inovasi seringkali kandas bukan karena faktor teknis pelaksanaan akan tetapi karena banyak perusahaan justeru “kehabisan nafas” dalam memasarkan hasil inovasi mereka.  Perencanaan yang baik dalam pengelolaan sumber daya akan sangat menentukan kesuksesan perusahaan. Dunia usaha merupakan sebuah arena perlombaan setiap waktu namun seperti pada dunia olahraga sepakbola misalnya sebuah cedera bahu mungkin berpengaruh pada kemampuan atlit tersebut namun cedera pada lutut bisa mengakhiri karir sebagai pemain sepakbola. Sehingga sebagai pemimpin, anda mesti mampu mengatur penggunaan sumber daya secara optimal, bukan maksimal.

4.  Efisiensi dan Produktivitas
Peningkatan penjualan signifikan yang tidak diikuti oleh upaya-upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi tidak akan menghasilkan profitabilitas yang diharapkan. Faktor ini sangat berkaitan erat dengan langkah-langkah dalam penggunaan sumber daya.
Fokus yang berlebihan dalam efisiensi dan produktivitas mungkin dapat memberikan hasil sangat baik dalam jangka pendek namun bisa berakibat fatal untuk jangka menengah dan panjang. Apalagi bila upaya-upaya untuk mencapai efisiensi dan produktivitas tersebut tidak dilandasi oleh sarana dan prasarana yang memadai.

5.   Daya tahan
Selalu diperlukan penyusunan rencana B atau bahkan rencana C bahkan hampir semua perusahaan besar memiliki rencana Darurat sebab keadaan baik internal maupun eksternal dapat berubah dengan cepat. Konsistensi dan disiplin dalam pelaksanaan tugas sangat mempengaruhi daya tahan / kelenturan perusahaan dalam menghadapi tekanan-tekanan dan situasi-situasi sulit yang selalu bisa muncul dalam perjalanan waktu. Sebuah rencana, sebaik apapun telah disusun, akan membutuhkan konsistensi dan disiplin dalam pelaksanaannya.

6.  Dinamika tim
Hubungan yang terbuka serta kesediaan untuk menerima ide-ide akan memungkinkan sebuah tim menjadi lebih menyatu dengan lingkungan di luar tim dan bahkan luar perusahaan. Inovasi akan tumbuh subur apabila ada iklim keterbukaan dalam perusahaan.    

Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin adalah melakukan telaah atas ke 6 faktor tersebut untuk dapat melihat apakah terdapat situasi-situasi dimana ada penggunaan yang berlebih atau kurang.
 
Sebuah tim yang berkinerja kurang baik dalam hal efisiensi misalnya, seringkali hanya karena terjebak dalam diskusi tiada akhir tanpa membuat keputusan atas langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan efisiensi. Sangat sering pula didapati dalam perusahaan-perusahaan misalnya tentang perbedaan pendapat mengenai waktu pemeliharaan yang memang dibutuhkan oleh mesin-mesin agar efisiensi dan produktivitas tetap terjaga untuk jangka waktu panjang. Demikian pula dengan faktor manusia yang juga memerlukan pemeliharaan lebih sering lagi terlupakan.

Perusahaan juga perlu menghindarkan tindakan yang reaktif dan pada saat yang bersamaan juga tidak berupaya untuk mengembangkan faktor-faktor tersebut secara terkotak-kotak.

Tugas-tugas utama dari seorang pemimpin dari waktu ke waktu adalah menetapkan faktor-faktor mana yang mendapatkan prioritas utama tanpa mengesampingkan faktor-faktor lainnya

Misalnya dalam sebuah upaya penyelamatan perusahaan, sering terjadi yang dilakukan adalah reposisi padahal seluruh tim yang ada dalam perusahaan perlu lebih memprioritaskan faktor daya tahan, efisiensi, dan keselarasan. Tetap juga diperlukan tindakan-tindakan efektif dalam mempergunakan sumberdaya dalam mengatasi pertumbuhan negatif. 

Sedangkan dalam fase-fase pertumbuhan yang sangat baik, para pemimpin perlu dapat mengakuisi sumber daya dengan tetap memperhatikan faktor keselarasan agar arah dan momentum dapat terus dipertahankan.

Kelemahan-kelemahan berupa inefisiensi dan terhambatnya komunikasi paling banyak ditemukan karena inkonsistensi kebijakan perusahaan. Pembuatan keputusan-keputusan terlalu didasari pada analisa kinerja masa lalu, ide-ide brilian namun tidak mempertimbangkan sumber daya yang ada, dan kurangnya melibatkan anggota-anggota tim dalam penyusunan strategi dan perencanaan sehingga mengakibatkan banyak terjadi kebingungan dan salah interpretasi.

Semua upaya dalam mempergunakan faktor-faktor penunjang pencapaian kinerja tim yang optimal tersebut di atas tentu memerlukan seorang pemimpin yang mampu menggerakan tim dan salah satu cara paling efektif yang paling sering dilupakan oleh para pemimpin dan/atau orang-orang yang memiliki kompetensi tinggi yaitu untuk mendapatkan umpan balik.
 
Seorang pemimpin atau sekelompok pemimpin yang memiliki mentalitas superhero yang hanya fokus pada bidang mereka masing-masing akan sangat sulit membangun tim yang berkinerja tinggi.

Untuk dapat membangun sebuah tim yang berkinerja tinggi diperlukan seorang pemimpin yang mampu mempengaruhi lewat penjabaran visi dan sasaran-sasaran perusahaan secara jelas, menjadi atasan yang mampu dan mau mendelegasikan dan sekaligus sebagai mentor karena seperti halnya pada permainan olahraga manapun, sebagai pemimpin anda berada cukup dekat namun tetap di luar batas lapangan pertandingan sehingga strategi dan pembinaan para pemain adalah penentu kemenangan tim.

No comments: