The “A” Team
Selama beberapa dekade, para
peneliti dalam bidang organisasi telah berupaya untuk mendapatkan ciri-ciri
yang membedakan perusahaan-perusahaan yang berhasil dan bertahan karena
memiliki tim yang bagus dengan perusahaan-perusahaan lain yang sebelumnya
menorehkan kinerja sangat gemilang tetapi kemudian gagal dan bahkan terpaksa
hanya tinggal nama saja.
Perusahaan-perusahaan sangat
membutuhkan tim yang berkualitas pada setiap tingkatan
organisasi mereka untuk dapat menghadapi beragam tantangan dan
perubahan yang mereka hadapi dewasa ini dan di masa mendatang.
Anda mungkin saja sudah
berupaya maksimal dan berhasil mendapatkan anggota-anggota tim yang memiliki
berbagai kompetensi yang dibutuhkan namun apakah anda dengan demikian pasti sudah
memiliki tim
yang berkualitas yang akan menghasilkan kinerja tinggi?
Kinerja tim yang rendah
selalu merupakan masalah dan akan sangat berbahaya bila hal tersebut terjadi
pada tim di tingkatan organisasi paling atas. Apalagi manakala perusahaan
berada dalam keadaan sulit hal tersebut dapat mengakibatkan perusahaan hancur.
Oleh karena itu perlu
dilakukan evaluasi
berkala untuk tidak saja mengidentifikasi berbagai berbagai
kelebihan dan terutama kekurangan-kekurangan yang ada untuk segera dapat
diatasi, melainkan juga untuk dapat mengoptimalkan kinerja tim dengan pendayagunaan dan penyelerasan berbagai kompetensi yang dimiliki para
anggota tim dengan sasaran-sasaran strategis yang dimiliki perusahaan.
Sebuah tim yang tertata
dengan baik akan mampu menghasilkan lebih dari sekedar penjumlahan kapasitas
dari setiap anggotanya.
Sebaliknya, dalam sebuah tim yang tidak tertata dengan baik, semua kapasitas
yang dimiliki oleh setiap anggota tim terbuang sia-sia karena tidak didayagunakan dengan semestinya.
Didayagunakan
adalah kata kunci yang membedakan sebuah tim yang berkualitas dan menghasilkan
kinerja tinggi dengan tim dengan kinerja biasa-biasa
padahal memiliki anggota-anggota dengan kompetensi dan kapasitas yang lebih
kurang sama.
Tentu saja adalah sangat penting
untuk dapat mengidentifikasi segala kelebihan dan kekuatan yang
dimiliki oleh setiap anggota tim sehingga dengan
talenta-talenta mereka tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan. Namun pada saat yang bersamaan, perusahaan juga perlu untuk dapat mengidentifikasi
berbagai kelemahan dalam kerjasama tim dan menyelaraskan
pendayagunaan semua talenta yang dimiliki para anggota tim dengan
sasaran-sasaran yang ingin diraih perusahaan.
Penggunaan sistem penilaian
kinerja selain untuk mengukur hasil-hasil yang dicapai dibandingkan dengan
sasaran-sasaran, juga perlu dipergunakan untuk membandingkan berbagai kompetensi yang
telah dimiliki setiap anggota tim dengan proyeksi kebutuhan jangka menengah dan
jangka panjang
perusahaan.
Disinilah peranan sangat
penting dari para pimpinan dalam hal pendayagunaan dan penyelarasan semua
talenta yang ada dalam perusahaan sehingga merupakan kunci
dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran jangka menengah dan
jangka panjang. Karena tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkan berbagai
kompetensi dan talenta namun kuncinya ada pada kemampuan para pemimpin dalam
perusahaan, mulai dari pimpinan puncak hingga penyelia di tingkat operasional,
untuk dapat mengatur pendayagunaan kompetensi dan talenta yang sudah
tersedia dan menyelaraskannya dengan sasaran-sasaran perusahaan.
Dinamika dalam dunia bisnis
yang bergerak dan terkadang berubah arah dengan sangat cepat membutuhkan
pemimpin-pemimpin yang tidak saja mampu bereaksi dengan cepat namun tetap dapat
mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitas tim yang ada karena para pimpinan dalam
berbagai tingkatan organisasi tersebut tidak akan dapat bekerja sendiri.
Berbagai krisis yang menerpa
perekonomian dunia dalam 2 dekade terakhir telah berdampak luas pada dunia
bisnis di semua negara dan telah memaksa hampir semua perusahaan melakukan restrukturisasi,
relokasi, reposisi, atau bahkan terpaksa secara
radikal meredefinisikan
ulang model bisnis dan strategi perusahaan-perusahaan
mereka.
Dalam jangka pendek, upaya-upaya efisiensi
mungkin akan menolong perusahaan keluar dari situasi krisis yang dihadapi namun
sering berakibat fatal untuk jangka menengah dan jangka panjang. Kenyataan yang
sering didapati dalam banyak perusahaan adalah bahwa banyak tim dalam
perusahaan-perusahaan tersebut tidak berfungsi secara efektif. Dalam banyak kasus mereka terlalu banyak
menghabiskan waktu untuk berbagai wacana, pembicaraan, diskusi, debat dan
terlalu
sedikit melakukan hal-hal yang mereka bicarakan tersebut.
Seringkali wacana-wacana yang disampaikan hanya berputar-putar pada masalah
yang dihadapi sehingga masukan-masukan penting yang bisa didapat dari luar
maupun usulan-usulan bernada kritis dari dalam terabaikan.
Banyak terjadi dalam situasi-situasi yang
kritis, kekompakan tim yang coba dibina sebelumnya justeru
goyah dan runtuh sehingga perusahaan masuk dalam situasi krisis.
Dalam banyak perusahaan
dimana ada para pimpinan yang memiliki kompetensi jauh di atas rata-rata dan
memiliki juga orang-orang yang memiliki berbagai kompetensi dalam tim mereka
namun ternyata mereka gagal untuk memimpin organisasi mereka meraih potensi
yang seharusnya.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh para
pimpinan tersebut sehingga berbagai talenta yang mereka dan orang-orang mereka
miliki dapat menghasilkan kinerja melebihi penjumlahan kapasitas setiap orang
yang ada dalam tim?
Sebenarnya jawabannya sudah
banyak diketahui oleh para pimpinan perusahaan yaitu bahwa mereka perlu
memperluas fokus dari sekedar memperhatikan kualitas dan kapasitas
masing-masing individu menjadi sebuah gambaran keseluruhan tim dimana semua
kapasitas dan talenta tersebut akan dipergunakan.
Sebagai pimpinan dalam organisasi
anda perlu mulai menganalisa struktur, berbagai proses dan
perilaku serta
pola
pikir yang ada, berbagai kompetensi dan
kapasitas
individu, serta mulai mencoba berbagai alternatif perubahan untuk mendapatkan susunan tim manajemen
yang lebih efektif yang akan dapat memberikan hasil-hasil yang
lebih optimal.
Dalam melakukan
perubahan-perubahan tersebut, penting dijaga transparensi
dengan menyertakan
setiap individu yang ada dalam organisasi untuk berpartisipasi
memberikan masukan dan kritikan dimana diperlukan.
Faktor penting yang sering
terlupakan dalam penyusunan struktur adalah pola-pola perilaku dan
berbagai interaksi
antar anggota tim serta interaksi antar tim yang
justeru sering kali menjadi penyebab utama dari kegagalan sebuah tim
menghasilkan sinergi dimana tujuan dari penambahan 1+1 dapat menghasilkan lebih
dari 2. Struktur dan alur proses tentu penting namun agar tim dapat
menghasilkan kinerja tinggi akan diperlukan sebuah suasana dimana pola perilaku
mengacu pada standar-standar nilai universal. Interaksi yang tidak
berjalan baik bahkan bisa kontra produktif sehingga 1 + 1 menghasilkan bahkan
kurang dari 2.
Strategi Pengembangan Tim untuk
peningkatan Kinerja
Matriks Pengembangan
Strategis di atas dikembangkan oleh Leadership Management International. Berbeda dengan pemikiran dan
pandangan pada umumnya dimana 4 bagian matriks tersebut memiliki tahapan
masing-masing, perusahaan justeru perlu memperhatikan 4 bagian dari matriks
tersebut secara bersamaan. Artinya bahwa perusahaan diharapkan tidak hanya fokus
pada salah satu bidang strategi pertumbuhan misalnya tanpa mempertimbangkan
strategi untuk peningkatan efisiensi dan/atau produktivitas.
Keseimbangan selalu
diperlukan agar tidak ada satu bidang pun yang dilewatkan dalam
pengembangan strategi.
Bila kita melihat pada matriks tersebut, ada 2 pendekatan dan 2 fokus
dalam strategi pengembangan kinerja perusahaan. Pendekatan pertama adalah
melalui peningkatan
berkesinambungan atau continuous improvement.
Pendekatan kedua adalah melalui transformasi. Sedangkan fokus memang
selalu pada top-line yaitu penjualan dan pada bottom-line
yaitu profit.
Dengan mempergunakan matriks
tersebut sebagai dasar akan bisa disusun langkah-langkah strategis untuk
mendapatkan tim kerja yang efektif dengan mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor penting
yang mendorong efektivitas tim sebagai berikut:
1. Keselarasan
Dalam
upaya untuk mendapatkan kinerja optimal, setiap anggota tim selain perlu
memiliki pemahaman
tentang sasaran-sasaran dalam tim dimana mereka ada, juga
diperlukan pemahaman tentang bagaimana kinerja mereka dapat
berdampak terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Misalnya saja tim penjualan
dan pemasaran dalam mengupayakan pertumbuhan penjualan melalui pertambahan
luasan geografis perlu bekerjasama dengan baik dengan tim dari kepersonaliaan
dalam hal rekrutmen
dan pelatihan.
Mungkin saja perlu dilakukan perubahan sistem yang akan melibatkan
tim-tim lain dalam perusahaan. Jadi
sangat diperlukan keselarasan antara sasaran-sasaran tim dengan
sasaran-sasaran perusahaan secara keseluruhan.
2. Perspektif
Seringkali
hanya faktor kompetensi, keterampilan dan keahlian
yang menjadi pokok bahasan dalam pengembangan tim padahal sangat diperlukan
pembahasan dari berbagai perspektif lain. Perkembangan pasar
yang demikian dinamis dan cepat membutuhkan para pemimpin yang memiliki
perspektif luas, mencari informasi-informasi dari luar yang akan menambah wawasan,
dan tentunya para pemimpin yang mau mendengarkan masukan maupun kritik yang konstruktif.
3. Sumber Daya
Motivasi, ambisi dan inisiatif
sangat diperlukan agar perusahaan mampu berkembang mengikuti dan/atau
mendahului perkembangan pasar. Berbagai upaya-upaya inovasi seringkali kandas bukan
karena faktor teknis pelaksanaan akan tetapi karena banyak perusahaan justeru “kehabisan nafas” dalam memasarkan
hasil inovasi mereka.
Perencanaan yang baik dalam pengelolaan sumber daya akan sangat
menentukan kesuksesan perusahaan. Dunia usaha merupakan sebuah arena perlombaan
setiap waktu namun seperti pada dunia olahraga sepakbola misalnya sebuah cedera bahu
mungkin berpengaruh pada kemampuan atlit tersebut namun cedera pada lutut bisa
mengakhiri karir sebagai pemain sepakbola. Sehingga sebagai
pemimpin, anda mesti mampu mengatur penggunaan sumber daya secara optimal, bukan
maksimal.
4. Efisiensi dan
Produktivitas
Peningkatan penjualan
signifikan yang tidak diikuti oleh upaya-upaya peningkatan produktivitas
dan efisiensi tidak akan menghasilkan profitabilitas
yang diharapkan. Faktor ini sangat berkaitan erat dengan langkah-langkah dalam penggunaan sumber
daya.
Fokus yang berlebihan
dalam efisiensi dan produktivitas mungkin dapat memberikan hasil sangat baik
dalam jangka pendek namun bisa berakibat fatal untuk jangka menengah dan
panjang.
Apalagi bila upaya-upaya untuk mencapai efisiensi dan produktivitas tersebut
tidak dilandasi oleh sarana dan prasarana yang memadai.
5. Daya tahan
Selalu
diperlukan penyusunan rencana B atau bahkan rencana C bahkan
hampir semua perusahaan besar memiliki rencana Darurat sebab
keadaan baik internal maupun eksternal dapat berubah dengan cepat. Konsistensi dan
disiplin dalam pelaksanaan tugas sangat mempengaruhi daya tahan /
kelenturan perusahaan dalam menghadapi tekanan-tekanan dan situasi-situasi
sulit yang selalu bisa muncul dalam perjalanan waktu. Sebuah rencana,
sebaik apapun telah disusun, akan membutuhkan konsistensi dan disiplin dalam
pelaksanaannya.
6. Dinamika tim
Hubungan
yang terbuka serta kesediaan untuk menerima ide-ide akan memungkinkan sebuah
tim menjadi lebih menyatu dengan lingkungan di luar tim dan bahkan luar perusahaan. Inovasi akan tumbuh subur
apabila ada iklim keterbukaan dalam perusahaan.
Langkah pertama yang perlu
dilakukan oleh seorang pemimpin adalah melakukan telaah atas ke 6 faktor
tersebut untuk dapat melihat apakah terdapat situasi-situasi dimana ada penggunaan yang
berlebih atau kurang.
Sebuah tim yang berkinerja
kurang baik dalam hal efisiensi misalnya, seringkali hanya karena terjebak
dalam diskusi tiada akhir tanpa membuat keputusan atas langkah-langkah yang
perlu diambil untuk meningkatkan efisiensi. Sangat sering pula didapati dalam
perusahaan-perusahaan misalnya tentang perbedaan pendapat mengenai waktu
pemeliharaan yang memang dibutuhkan oleh mesin-mesin agar efisiensi dan
produktivitas tetap terjaga untuk jangka waktu panjang. Demikian pula dengan faktor manusia yang
juga memerlukan pemeliharaan lebih sering lagi terlupakan.
Perusahaan juga perlu
menghindarkan tindakan yang reaktif dan pada saat yang bersamaan juga tidak berupaya
untuk mengembangkan faktor-faktor tersebut secara terkotak-kotak.
Tugas-tugas utama dari seorang pemimpin
dari waktu ke waktu adalah menetapkan faktor-faktor mana yang mendapatkan
prioritas utama tanpa mengesampingkan faktor-faktor lainnya.
Misalnya dalam sebuah upaya penyelamatan
perusahaan, sering terjadi yang dilakukan adalah reposisi padahal seluruh
tim yang ada dalam perusahaan perlu lebih memprioritaskan faktor daya tahan,
efisiensi, dan keselarasan. Tetap
juga diperlukan tindakan-tindakan efektif dalam mempergunakan sumberdaya dalam
mengatasi pertumbuhan negatif.
Sedangkan dalam fase-fase
pertumbuhan yang sangat baik, para pemimpin perlu dapat mengakuisi sumber
daya
dengan tetap memperhatikan faktor keselarasan agar arah dan momentum dapat
terus dipertahankan.
Kelemahan-kelemahan berupa inefisiensi dan
terhambatnya komunikasi paling banyak ditemukan karena inkonsistensi
kebijakan perusahaan. Pembuatan keputusan-keputusan terlalu
didasari pada analisa kinerja masa lalu, ide-ide brilian namun
tidak mempertimbangkan sumber daya yang ada, dan kurangnya melibatkan
anggota-anggota tim dalam penyusunan strategi dan perencanaan
sehingga mengakibatkan banyak terjadi kebingungan dan salah interpretasi.
Semua upaya dalam
mempergunakan faktor-faktor penunjang pencapaian kinerja tim yang optimal tersebut
di atas tentu memerlukan seorang pemimpin yang mampu menggerakan tim dan salah
satu cara paling efektif yang paling sering dilupakan oleh para pemimpin
dan/atau orang-orang yang memiliki kompetensi tinggi yaitu untuk mendapatkan umpan
balik.
Seorang pemimpin atau sekelompok
pemimpin yang memiliki mentalitas superhero yang hanya fokus pada bidang mereka
masing-masing akan sangat sulit membangun tim yang berkinerja tinggi.
Untuk
dapat membangun sebuah tim yang berkinerja tinggi diperlukan seorang pemimpin yang
mampu mempengaruhi lewat penjabaran visi dan sasaran-sasaran
perusahaan secara jelas,
menjadi atasan yang mampu dan mau mendelegasikan dan sekaligus sebagai mentor karena seperti halnya pada permainan
olahraga manapun, sebagai pemimpin anda berada cukup dekat namun tetap di luar
batas lapangan pertandingan sehingga strategi dan pembinaan para pemain adalah penentu
kemenangan tim.
No comments:
Post a Comment