Lao Tzu, seorang filsuf lebih dari 2000 tahun yang lalu mengatakan
tentang pemimpin sebagai berikut:
“Seorang Pemimpin mencapai prestasi terbaiknya manakala orang-orang
tidak mengetahui keberadaan dirinya, dan ketika tugasnya (sebagai pemimpin)
terlaksana, tujuannya tercapai, orang-orang akan mengatakan bahwa mereka telah melakukan tugas
yang diberikan.”
Organisasi
tentu membutuhkan para pemimpin yang mampu
menciptakan, mendefinisikan visi dan misi, memberikan arahan-arahan yang
jelas,
menumbuhkan motivasi lewat tindakan mereka yang inspiratif, mengendalikan kegiatan operasional
organisasi dengan melakukan koordinasi, dan para pemimpin yang “memimpin orang-orang untuk memimpin
diri mereka masing-masing.”
Para
pemimpin masa kini adalah para pemimpin yang memperlakukan orang-orang yang
mereka pimpin lebih sebagai rekan kerja
dibandingkan sebagai bawahan. Ketika orang-orang merasa diri mereka sebagai
rekan kerja, mereka tentu diharapkan dan diberdayakan untuk dapat memimpin diri
mereka sendiri.
Para pemimpin tentunya memiliki peranan sebagai penentu sasaran-sasaran, memilih orang-orang yang tepat untuk
melaksanakan tugas-tugas untuk dapat merealisasikan
sasaran-sasaran tersebut, menumbuhkan motivasi, memberikan inspirasi lewat
tindakan-tindakan mereka, menetapkan standar-standar tinggi, menciptakan ekspektasi yang tinggi,
memberikan dukungan sumber daya yang dibutuhkan, memberikan dan mendapatkan umpan balik ketika diperlukan,
memberikan apresiasi dan penghargaan untuk pencapaian-pencapaian sasaran-sasaran
organisasi.
Ketika
seorang pemimpin telah memberikan tugas-tugas kepada orang-orang yang dipilihnya,
dia harus segera
menyingkir dan berdiri mengawasi cukup dekat namun
berada di tepi arena
dan memberikan kesempatan seluasnya kepada orang-orang yang dipimpinnya
untuk dapat melaksanakan tugas mereka tanpa campur tangan langsung. Seorang pemimpin harus mampu menumbuhkan pada orang-orang
yang dipimpinnya “perasaan memiliki”
atas tugas-tugas mereka masing-masing, sebagai nahkoda dari kapal mereka sendiri.
Para
pemimpin seharusnya tidak lagi memimpin secara vertikal melainkan memfokuskan
perhatian mereka dalam mengelola secara horisontal untuk memastikan
bahwa semua orang melaksanakan tugas mereka dalam tempo yang seharusnya secara sinergistik dan kolaboratif sebagai sebuah tim.
No comments:
Post a Comment