Bisnis
dapat dianalogikan sebuah orkestra dimana semua instrumen musik yang dipergunakan mesti
ditala pada ketinggian nada yang sama
sebelum dan bahkan pada menit terakhir sebelum sebuah konser dimulai dimana sang
solois akan memperdengarkan satu nada A dari instrumen
musik yang dimainkannya lalu semua pemusik lain dalam orkestra kemudian menala untuk
menyesuaikan instrumen yang akan mereka mainkan. Para pemusik juga menempati lokasi yang sudah ditata sedemikian rupa untuk
setiap jenis instrumen dan tentu mereka
semua akan mengikuti arahan sang konduktor,
pemimpin dalam sebuah konser.
Bisnis
dan orkestra memang adalah organisasi berbasis pengetahuan dan keahlian di dalam mana setiap anggota memiliki pengetahuan,
keahlian, dan peranan masing-masing, tetapi setiap anggota membutuhkan seorang pimpinan untuk mendefinisikan tugas-tugas, untuk koordinasi dalam pelaksanaannya, menetapkan dan
menyusun urutan lagu-lagu yang akan dimainkan dalam tempo yang diinginkan
(dalam sebuah pertunjukan konser) atau sasaran-sasaran yang akan dicapai dengan
urutan
langkah-langkah pelaksanaan dan jangka waktu penyelesaian (oleh bisnis dalam sebuah periode
tertentu).
Setiap pemusik dalam sebuah orkestra dan demikian pula setiap
pemegang peranan dalam bisnis (bahkan mereka yang bertugas di bagian yang
nampaknya tidak berarti dalam perusahaan) perlu
memiliki pengetahuan dan melatih kemampuan diri mereka masing-masing, namun
demikian bahkan seorang solois paling piawai sekalipun tidak akan mampu mempertontonkan
keahliannya lewat instrumen musik yang dimainkannya dengan baik kecuali sang konduktor mampu memimpin dan
menyelaraskan permainan dari seluruh pemusik lain dalam sebuah pertunjukkan konser.
Seorang konduktor bukan saja hanya perlu
memberikan arahan lewat tongkat kepemimpinan di tangannya tetapi perlu mendengarkan
alunan irama yang dimainkan oleh seluruh pemusik dalam sebuah orkestra agar memiliki penekanan dan dimainkan pada tempo
yang seharusnya dimana ada perlambatan dan percepatan serta berbagai variasi
dalam penciptaan bunyi nada.
Demikian pula para pemimpin bisnis selain memang
penting untuk memiliki visi, misi, nilai-nilai, memberikan tugas-tugas dengan
jelas, menumbuhkan motivasi lewat tindakan inspiratif mereka, namun sangat perlu memiliki kemampuan
untuk mendengarkan dalam melakukan koordinasi berbagai tugas dari
orang-orang yang mereka pimpin sehingga tercipta langkah-langkah yang seirama
dan harmonis.
No comments:
Post a Comment