10 CIRI UTAMA
#1.
Memiliki pengetahuan yang bukan hanya didapatkan dari pendidikan formal maupun buku-buku referensi
maupun pengalaman
orang-orang lain akan tetapi merupakan
gabungan dari ketiga jenis pengetahuan tersebut dengan pengalaman menerapkan
dalam kehidupan pribadi merupakan dasar
untuk menjadi seorang pemimpin berkualitas. Dengan pengetahuan berbalut pengalaman yang dimiliki tersebut, seorang pemimpin akan berani
menetapkan sasaran-sasaran yang tinggi namun tetap realistis.
#2.
Kebijaksanaan yang dimiliki menjadikan seorang pemimpin akan selalu berpikir jauh dan
mendalam. Bagi seorang pemimpin yang
memiliki kebijaksanaan, faktor-faktor etika serta rekam jejak sama pentingnya
seperti pendapat dan data dalam pembuatan keputusan.
#3.
Tegas dan penuh determinasi. Dalam bisnis dan
kehidupan lebih sering ditemukan banyak hal yang masuk kategori abu-abu atau tidak terlalu jelas sehingga tidak mudah untuk
membuat keputusan segera padahal dalam banyak situasi diperlukan pembuatan keputusan
walaupun informasi yang tersedia tidak lengkap. Dalam banyak situasi, sebuah keputusan yang dibuat walaupun tidak
sempurna selalu akan lebih baik dibandingkan keadaan terombang-ambing tanpa
keputusan. Seorang pemimpin
harus mampu mengatasi naluri untuk menunda yang biasa dimiliki seorang yang pandai, lalu membuat
keputusan setelah melakukan konsultasi dengan beberapa pihak terkait.
#4.
Memiliki kepercayaan kepada orang-orang merupakan prasyarat kepemimpinan yang sejati karena tanpa adanya
kepercayaan tersebut, hubungan bisa penuh dengan kecurigaan dan tidak mungkin dilakukan upaya-upaya pemberdayaan yang dapat menjadikan seorang pemimpin memiliki tim yang
kuat. Hanya dengan memiliki kepercayaan kepada orang-orang yang dipimpinnya,
seorang pemimpin akan dapat menciptakan pemimpin-pemimpin baru.
#5.
Percaya diri yang disertai kerendahan
hati merupakan padanan yang
langka karena rasa percaya diri yang besar seringkali membuat seorang
pemimpin menjadi kurang peka. Namun sesungguhnya
kedua hal tersebut merupakan kualitas yang saling melengkapi karena seorang pemimpin
yang memiliki rasa percaya diri baru dapat menjadi seorang yang juga rendah hati tanpa
kuatir dianggap lemah. Para pemimpin yang
percaya diri dan memiliki kemampuan tidak pernah segan untuk menanyakan pendapat
orang-orang lain dan bersedia untuk mengubah
haluan untuk mengikuti informasi benar
yang mereka terima. Orang-orang dengan kepemimpinan lemah yang menduduki jabatan
pimpinan akan berusaha menutupi kekurangan dengan bersikap arogan. Kekuatiran akan terkuaknya kelemahan membuat mereka memilih
sikap
angkuh untuk menutupi kegamangan
yang termanifestasikan dalam sikap sombong dan arogan tersebut.
#6.
Optimis akan segala hal baru maupun dalam menghadapi
tantangan-tantangan serta dalam mengatasi berbagai kesulitan. Para pemimpin yang
optimis selalu melihat segala sesuatu dalam kelimpahan sehingga selalu
berpikir positif dan tidak pernah ragu untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
#7.
Mendengarkan orang-orang lain dengan
empati merupakan ciri yang mudah
terlihat karena kemampuan untuk bersikap tegas, komunikatif dan segera membuat keputusan yang memang diharapkan dari
seorang pemimpin berawal dari kemampuannya membuat analogi dari informasi yang
didapatkan. Dengan sering mendengarkan dari banyak pihak, seorang
pemimpin akan kaya dengan informasi dari berbagai sudut pandang.
#8.
Integritas dan stabilitas emosi dimana integritas
berarti memiliki kompas moral,
mengutamakan kualitas dibandingkan hanya kuantitas, bersikap adil, berlaku sopan dan memiliki sikap profesional
sedangkan stabilitas
emosi berarti sikap positif dan tidak mempersoalkan kesalahan-kesalahan masa lalu atau
kuatir tanpa sebab yang jelas tentang masa depan.
#9.
Egaliter atau memperlakukan orang-orang lain dengan kesetaraan dan tanpa
memandang status mereka adalah ciri
kepribadian yang selalu ada pada para pemimpin yang tidak mementingkan jabatan dan gelar dalam berhubungan dengan orang-orang dalam pekerjaan maupun
dalam kehidupan sehari-hari sehingga para pemimpin dengan sikap egaliter ini memiliki hubungan baik
dengan banyak sekali pihak.
#10.
Kemampuan untuk memberikan bimbingan dalam pengarahan tugas maupun memberi umpan balik
manakala diperlukan sering membantu para pemimpin terhindar dari berbagai permasalahan
operasional karena orang-orang yang menerima penugasan dengan sasaran-sasaran yang penuh
tantangan akan melakukan tugas mereka dengan rasa tanggung jawab tinggi dan
penuh keyakinan karena merasa memiliki seorang pemimpin yang akan dapat
mereka jadikan guru pembimbing manakala kesulitan-kesulitan menghadang dalam
pelaksanaan.
No comments:
Post a Comment