Wednesday, June 12, 2013

PEMIMPIN BARU





Banyak krisis terjadi dalam perusahaan-perusahaan maupun organisasi-organisasi sosial diakibatkan oleh kurangnya kemampuan para pimpinan dalam mengikuti perkembangan dan perubahan eksternal.

Bahkan para pemimpin yang hanya berselang beberapa tahun sebelumnya mampu dengan sangat baik meningkatkan kapabilitas dan kinerja perusahaan mereka ternyata bukan saja menjadi gamang, canggung dan seperti tidak berdaya menghadapi persaingan di pasar tetapi juga mengakibatkan perusahaan-perusahaan mereka mengalami krisis.


Sebaliknya dari fakta sejarah kita juga bisa melihat bahwa dalam banyak situasi krisis yang terjadi selalu hampir dipastikan muncul para pemimpin baru yang tidak saja mampu membawa perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi mereka keluar dari situasi krisis melainkan juga mampu menciptakan peluang-peluang baru lewat berbagai  upaya turn-around yang mereka pimpin. Bukan saja kita bisa melihat pada fakta sejarah tentang perusahaan-perusahaan dengan skala global yang bangkit kembali karena lahirnya pemimpin-pemimpin baru setelah perusahaan-perusahaan tersebut mengalami krisis akibat kinerja pimpinan-pimpinan sebelumnya, bahkan hingga skala negara yang mengalami krisis juga menciptakan para pemimpin baru yang mampu membawa negara-negara mereka tersebut keluar dari keadaan krisis.

Situasi krisis sering terjadi akibat “pimpinan” yang gagal menjadi pemimpin yang berkualitas dan sebaliknya situasi krisis juga hampir dapat dipastikan memunculkan para pemimpin baru yang berkualitas.

Pertanyaannya: mengapa selalu yang menjadi paradigma adalah bahwa munculnya para pemimpin baru pasti juga harus orang baru?   Apakah memang pemimpin atau pimpinan yang ada tidak bisa menjadi pemimpin baru? Tentu saja untuk dapat mengikuti atau bahkan mendahului perkembangan eksternal akan selalu diperlukan tambahan pemimpin-pemimpin baru yang berkualitas, baik dari internal perusahaan melalui pendelegasian dan program-program pemberdayaan maupun dengan melakukan perekrutan dari luar perusahaan atau kombinasi dari kedua pendekatan tersebut.

Para pemimpin yang sudah ada dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki tentang perusahaan sesungguhnya bisa lebih mampu untuk menjadi “pemimpin baru” manakala perkembangan eksternal menahan laju pertumbuhan perusahaan dan bahkan mendesak mundur posisi perusahaan hingga masuk dalam situasi krisis.


Anda mungkin sudah sangat sering mendengar kisah-kisah inspiratif dari orang-orang sukses yang pernah mengalami jatuh-bangun-jatuh-bangun-jatuh-bangun dan bukan hanya dalam hitungan jari tangan yang ada mereka telah mengalami kegagalan demi kegagalan tersebut tetapi mereka terus bangkit kembali dan berusaha mengatasi segala rintangan yang mengakibatkan kegagalan-kegagalan yang terjadi. Beberapa nama yang begitu melekat dengan perjuangan tanpa henti untuk meraih kesuksesan yang mereka inginkan adalah Abraham Lincoln, Thomas Alva Edison, Michael Jordan dan tentu  masih segar dalam ingatan kita tentang Steve Jobs. Di negara kita sendiri bisa kita gunakan sebagai contoh seorang seperti William Soerjadjaja yang bukan saja seorang pengusaha yang sukses akan tetapi juga memiliki reputasi yang sangat baik sebagai orang yang memenuhi komitmen sepahit apapun konsekuensinya

Jadi apabila perusahaan atau organisasi yang anda pimpin saat ini mengalami krisis, baik disebabkan karena faktor-faktor eksternal maupun karena berbagai faktor internal termasuk karena “menurunnya” kemampuan diri anda sendiri sebagai pimpinan dan adalah mungkin saja bahwa kemampuan anda tidak menurun serta masih sangat baik dan bahkan kemampuan anda masih terus bertumbuh namun tidak selaras lagi dengan kebutuhan yang meningkat akibat perkembangan pesat para pesaing, segera jadikan keadaan krisis tersebut untuk memunculkan “anda yang barudan bahkan anda ikut “membidani kelahiran” serta mengembangkan para pemimpin baru agar perusahaan anda semakin mampu tumbuh  berkembang melampaui para pesaing.

No comments: