Berkesempatan hadir beberapa
hari yang lalu dalam peluncuran buku dan pameran foto tentang Presiden
H.M. Soeharto atau biasa dipanggil Pak Harto,
dan bertemu serta berbincang dengan beberapa orang saksi sejarah termasuk dengan
orang paling dekat dengan almarhum semasa hidupnya yaitu Hj. Siti Hardiyanti Rukmana, memberikan sebuah pengalaman unik tersendiri
bagi penulis.
Namun apa yang disampaikan
oleh Prof J.B. Sumarlin yang pernah
menjabat sebagai salah seorang menteri pada era Pak Harto, yang merupakan pengalaman dan pandangan pribadi beliau selama
bertugas membantu Presiden, bisa kita jadikan sebagai renungan dan salah satu tolok ukur dalam melakukan penilaian pencapaian
dalam hidup kita.
Pak Harto
adalah seorang pemimpin visioner sekaligus komunikator ulung namun
juga menyadari bahwa VISI sebagus apapun tidak akan mampu direalisasikan tanpa
didukung oleh SISTEM yang dalam proses
penyusunannya akan memerlukan banyak sekali observasi
baik langsung maupun tidak langsung, pendapat dan masukan serta peranan orang-orang lain.
Warisan atau Legacy dari Pak Harto adalah
sebuah SISTEM bernama
REPELITA, sebuah SISTEM PEMBANGUNAN LIMA TAHAP yang
setiap tahapnya berlangsung lima tahun yang disusun melalui banyak sekali
proses dan filosofi tentang pembangunan termasuk melalui sebuah perjalanan
incognito yang dilakukan Pak Harto menemui rakyatnya untuk mendengarkan keluh
kesah, harapan dan tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam membangun negara
dan bangsa Indonesia.
Apabila anda adalah seorang pimpinan dalam masyarakat dan/atau organisasi
sosial, atau seorang pemilik
dan/atau pimpinan perusahaan, atau seorang kepala keluarga, atau sebagai seorang individu, untuk menjadi seorang PEMIMPIN dan bukan sekedar pimpinan, SISTEM apa yang akan anda
kembangkan dan terapkan yang pada suatu hari nanti akan merupakan warisan
peninggalan anda?
No comments:
Post a Comment