“Ah itu sih cuma teori!”
mungkin cukup sering kita dengar diucapkan oleh orang-orang secara berseloroh
atau menyindir seseorang. Padahal hampir semua penemuan penting yang ada selalu bermula
dari berbagai teori yang berulang kali melewati uji coba laboratorium dan
eksperimen
lapangan serta terkadang diperlukan penyempurnaan teori itu
sendiri berdasarkan temuan-temuan ketika dilakukan eksperimen/simulasi/uji
coba.
Peralatan mekanik/elektrik/elektronik
maupun hingga bahkan misalnya sebuah reaktor nuklir, bila kita tarik mundur
hampir dipastikan semua penemuan penting yang bagi kita mungkin sudah
menjadi seperti hal-hal biasa dalam kehidupan sehari-hari bermula dari sebuah
atau gabungan beberapa teori yang diujicobakan dan dikembangkan.
Sebuah teori berdasarkan
definisinya adalah hasil dari observasi-observasi yang seringkali berawal dari ide-ide dan harapan-harapan atau impian-impian yang ada dalam pikiran seseorang. Dari
hasil observasi yang dilakukan bisa dibuat sebuah hipotesa
yang kemudian memerlukan pembuktian yang bisa dilakukan melalui
eksperimen-eksperimen
dan/atau dengan mempergunakan teori-teori yang sudah ada. Hasil dari berbagai
eksperimen bisa saja ternyata tidak mendukung hipotesa sehingga bisa dilakukan
eksperimen-eksperimen tambahan atau melakukan perubahan hipotesa atau tidak
meneruskan penelitian. Apabila
ternyata hasil-hasil eksperimen mendukung hipotesa yang ada, maka lahirlah sebuah
teori.
Jadi sesungguhnya sebuah teori ada memang
karena adanya fakta-fakta empiris. Melalui teori yang
diciptakan tersebut diharapkan bahwa orang-orang lain akan lebih mudah
mendapatkan pengertian tentang suatu hal dan dengan mempergunakan teori
tersebut akan bisa didapatkan bukan saja hasil yang maksimal tetapi juga dengan
tenaga dan waktu yang lebih minimal.
Budaya dalam masyarakat untuk
mencari dan mempergunakan teori-teori yang sudah ada akan dapat menumbuhkan kesadaran untuk juga
melakukan observasi dan penelitian guna menciptakan teori-teori baru. Penggunaan
teori-teori yang sudah ada akan dapat mempermudah dan mempersingkat pelaksanaan
pekerjaan.
Komentar “ah itu sih cuma teori!”
mungkin bisa saja tepat disampaikan kepada orang-orang yang memang hanya pandai berteori
namun tidak melaksanakan apa yang mereka katakan. Teori-teori ada
karena adanya observasi dan aksi dari orang-orarng yang
menciptakan teori-teori tersebut dan bukan kebalikannya.
Bila anda mendengarkan
pengalaman-pengalaman
dari orang-orang yang sudah sungguh-sungguh sukses, banyak bagian dari
yang disampaikan sesungguhnya merupakan teori-teori yang mereka ciptakan dan
kembangkan serta terapkan yang mereka dapatkan setelah melakukan
eksperimen-eksperimen, mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang kerap
membuat mereka jatuh tersungkur namun selalu kembali bangkit sehingga mereka
meraih kesuksesan.
No comments:
Post a Comment