Pada sebuah sore saya diperkenalkan
oleh seorang teman pada beberapa orang muda yang aktif dan energik. Mereka menawarkan
kepada saya sebuah produk perangkat lunak yang memang sedang saya butuhkan
namun dari berbagai observasi sebelumnya yang telah saya lakukan ternyata belum
ada yang bisa memenuhi apa yang saya inginkan. Dalam pembicaraan yang
berlangsung santai tersebut, salah seorang dari mereka mengatakan bagaimana prinsip pareto ternyata berlaku
dalam bisnis yang sedang dirintisnya. Dua minggu sebelumnya di
sela-sela kegiatan bakti sosial donor darah, saya juga sempat bercakap-cakap dengan
seorang muda lain dan kata pareto juga dipergunakan olehnya dalam percakapan singkat tersebut.
Yang menarik dari
pembicaraan dengan kedua orang muda tersebut dan juga dalam pembicaraan dengan cukup
banyak orang-orang lain yang berkecimpung dalam bidang penjualan yang memang sering
sekali menggunakan kata pareto tersebut adalah adanya kesalahan pemahaman mengenai
prinsip pareto karena apa yang mereka maksudkan sebenarnya adalah mengenai angka
probabilitas
atau peluang keberhasilan. Misalnya setelah
berulang kali mengalami bahwa rata-rata hanya ada 2 yang melakukan pembelian dari 10
orang prospek yang berhasil
ditemui, hal tersebut sesungguhnya tidak ada kaitan sama sekali
dengan prinsip pareto melainkan merupakan sebuah angka probabilitas atau peluang keberhasilan yang
dalam hal ini adalah sebesar 20 persen.
Prinsip pareto yang berasal
dari nama seorang ekonom berkebangsaan Italia yaitu Vilfredo Pareto dan
yang juga sering disebut pakem 80-20 menyatakan bahwa dalam banyak situasi
yang diobservasi, 80 persen pencapaian ternyata dihasilkan oleh 20 persen keseluruhan
upaya
yang dilakukan. Sebagai
contoh, dalam banyak perusahaan lazim ditemukan situasi pareto yang menunjukkan
bahwa 80
persen dari total penjualan ternyata berasal dari 20 persen pelanggan.
Atau apabila misalnya seseorang memiliki sebuah gerai yang menjual telepon
seluler akan didapati situasi dimana 20 persen dari keseluruhan model telepon
seluler yang terjual menghasilkan kontribusi sebesar 80 persen dari omzet penjualan.
Namun tulisan ini memang
bukan untuk membahas mengenai prinsip pareto tetapi justeru lebih pada pengertian
mengenai probabilitas atau peluang dan lebih tepatnya adalah mengenai probabilitas untuk gagal dan pengaruhnya pada
upaya-upaya untuk meraih kesuksesan.
Dalam setiap upaya untuk
dapat meraih kesuksesan, kemungkinan atau probabilitas untuk gagal selalu ada dan
akan sangat tergantung pada tingkat kesulitan dan/atau kerumitan serta
tantangan-tantangan yang
mesti dihadapi. Probabilitas untuk
berhasil atau gagal juga akan sangat tergantung pada pengetahuan, kemampuan
dan/atau keterampilan
yang dimiliki seseorang.
Faktor-faktor lain seperti ketersediaan sumber
daya,
lingkungan
atau komunitas, kesempatan, dan
bahkan mungkin juga nasib atau sering juga disebut orang dengan
kata hoki
memang akan
dapat meningkatkan atau sebaliknya mengurangi probabilitas kegagalan atau
keberhasilan. Namun faktanya adalah bahwa sebanyak 90 persen dari
orang-orang yang mengalami kegagalan dalam hidup mereka ternyata bukan disebabkan
oleh karena mereka kalah bersaing dalam hal-hal seperti kemampuan, kesempatan
dan kenalan, melainkan karena mereka berhenti berupaya yang kemudian berkembang
lebih jauh menjadi sikap mudah putus asa sehingga menjadi mudah berhenti
berupaya setiap kali menghadapi hambatan dan/atau tantangan.
Rahasia dari sebuah kesuksesan memang tidak lain
adalah adanya keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang tepat dan salah satu cara
untuk dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat adalah berdasarkan pengalaman yang lebih sering
didapatkan melalui berbagai kekeliruan dan kesalahan dalam pengambilan
keputusan dan tindakan.
Orang-orang yang telah meraih kesuksesan tahu bahwa berbagai kesulitan yang memuncak manakala mereka terus berupaya adalah saat-saat kritis dan sesungguhnya kemungkinan hanya diperlukan beberapa
langkah lagi untuk mulai merealisasikan kesuksesan.
Milikilah keteguhan hati dalam menghadapi
situasi-situasi sesulit apapun dan ingatlah untuk terus berupaya. Orang-orang yang
telah meraih kesuksesan bukanlah mereka yang tidak pernah jatuh dan gagal
melainkan justeru karena berulang kali jatuh dan bahkan gagal tetapi mereka
bangkit kembali dan meneruskan upaya-upaya untuk merealisasikan kesuksesan yang
mereka inginkan.
No comments:
Post a Comment