Banyak orang melakukan dengan baik berbagai
upaya untuk membuat kehidupan personal dan bisnisnya mampu lepas landas dengan baik dan meraih kesuksesan, namun tidak mampu mendaratkannya
dengan aman.
Bila kita mempergunakan langkah-langkah dalam
menerbangkan sebuah pesawat terbang sebagai analogi, maka saat lepas landas dan saat pendaratan merupakan dua momen yang sangat
krusial serta membutuhkan presisi yang tinggi.
Kemampuan untuk dapat mendaratkan dengan aman
dalam kehidupan personal dan bisnis, suatu
kemampuan untuk mengakhiri dengan baik
memang sangat penting untuk dapat dimiliki.
Bill
George, mantan CEO
Medtronic, sebuah perusahaan terkemuka dalam bidang teknologi medis, yang
berbasis di Minneapolls, Minnesota, Amerika Serikat, bukan saja berhasil sebagai pilot dalam membuat perusahaan lepas landas
dan menerbangkannya dengan baik tetapi juga berhasil melakukan pendaratan
dengan sangat baik karena sangat berperan dalam suksesi kepemimpinan eksekutif perusahaan dari dirinya kepada Arthur D.
Collins, Jr.
George memiliki prinsip bahwa seorang
pemimpin mesti mampu menciptakan pemimpin-pemimpin. George mengatakan "Saya
sungguh menyadari bahwa setiap CEO memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan
seorang penerus yang bukan saja hanya mampu menjadi penggantinya, namun
juga memiliki kemampuan untuk dapat membawa perusahaan ke tingkat sukses lebih
tinggi."
George mengatakan bahwa sejak saat pertama
kali berjumpa dia merasa yakin bahwa Arthur adalah orang yang tepat untuk menjadi
penggantinya pada suatu hari nanti. George kemudian merekomendasikan Arthur
kepada Board sebagai kandidat CEO karena menurut penilaiannya memiliki kualifikasi
yang diperlukan untuk memimpin perusahaan dengan baik.
George selain dalam hubungan pribadi, selaku
CEO dalam hubungan profesional telah menjadikan
dirinya sebagai mentor selama hampir satu dekade bagi Arthur yang pada waktu
itu menjabat sebagai COO.
Arthur mengatakan bahwa sesungguhnya George sudah mulai memikirkan dan mempersiapkan
transisi kepemimpinan ini sejak sembilan tahun sebelum dirinya ditetapkan
menjadi CEO.
Bill George dalam kapasitasnya sebagai CEO
menyadari untuk menginvestasikan
waktunya pada sesuatu yang lebih panjang dari masa kepemimpinannya dalam
perusahaan untuk dapat meninggalkan sebuah legacy — sesuatu yang dapat diwariskan pada pemimpin-pemimpin berikutnya.
George juga sangat memahami apapun yang
menjadi fokus dan orientasi dari para pemimpin akan menentukan arah organisasi
sehingga di menekankan perlunya
perusahaan kembali fokus pada nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu dengan
fokus utama pada misi perusahaan, kepuasan
pelanggan, dan pengembangan karyawan.
No comments:
Post a Comment