Mengelola “masa
pemulihan”
Diperlukan wawasan dan keterampilan anda, ditambah dengan pengalaman manajerial, untuk dapat
menangani situasi dimana para karyawan cenderung bersikap menghindar padahal
mereka butuh bantuan, menyalahkan
atasan, dan berperilaku yang dapat merusak diri sendiri.
Anda akan menghadapi dan perlu mengelola beragam emosi dan perasaan dari para karyawan - misalnya kecemasan tentang masa depan, ketidakpercayaan, mengasihani diri sendiri, frustrasi, kepahitan, kemarahan, depresi, dan bahkan mungkin perasaan bersalah.
Berusahalah untuk bersikap toleran dalam menghadapi ungkapan2 emosional tersebut, bahkan ketika ada beberapa sikap bermusuhan yang ditujukan kepada anda karena umumnya bukan anda yang menjadi sasaran sebenarnya tetapi hanya karena pada saat itu anda bertepatan ada dalam lingkaran kemarahan mereka.
Mengelola para karyawan yang berada dalam situasi bergolak yang diakibatkan oleh proses perubahan bisa menjadi tantangan yang sangat tidak mudah. Peranan seorang pemimpin selama periode transisi selain melakukan supervisi adalah lebih banyak memberikan berbagai terapi. Mainkanlah peran anda sebagai seorang terapis manajemen. Persiapkan diri anda untuk mengelola “masa pemulihan perusahaan."
Berikan kesempatan kepada para karyawan untuk
mengeluarkan ganjalan dan unek2 dari hati
mereka. Jadikan beberapa pertemuan anda
seperti sesi2 terapi dan bukannya untuk menghambat
pengungkapan perasaan mereka atau bahkan menyalahkan karyawan – bukan pula untuk berdebat, menjadi marah, atau memandang remeh masalah mereka - biarkan para karyawan untuk dapat mengekspresikan diri
mereka. Hal ini merupakan bagian dari "proses penyembuhan."
No comments:
Post a Comment