Hari
Jumat 19 Juli 2013 saya berkesempatan mendengarkan dari bapak Xiong De Long, seorang pengusaha berusia 71 tahun yang sangat sukses menyampaikan
tentang sukses kepada sekitar 250 peserta yang hadir pada pembukaan Konferensi Pemuda
Hakka Indonesia ke 1 di Tawangmangu.
Sukses
buat banyak orang diukur melalui harta benda yang dapat dimiliki dari hasil berbisnis atau
pekerjaan sebagai karyawan akan tetapi
pengusaha tersebut mengatakan ada 4 kriteria yang beliau pergunakan sebagai satuan pengukuran
sukses yang masing-masing memiliki
nilai 25%. Jadi menurut beliau bila ada seseorang yang walaupun sudah memiliki harta kekayaan
melimpah tetapi belum memenuhi 4 kriteria tersebut, maka orang
tersebut belum bisa dikatakan sukses.
Apabila
seseorang sudah memiliki harta kekayaan melimpah dan orang-tuanya merasa sungguh
bersyukur telah melahirkan seorang anak yang berbakti kepada orang-tua, itu artinya orang tersebut baru 25% sukses.
Keluarga
adalah orang-orang paling dekat dengan kita dan menurut pengusaha tersebut bila
seseorang sudah memiliki kekayaan melimpah, berbakti kepada orang-tuanya, isteri atau suami
serta anak-anaknya menghormati dirinya, orang tersebut 50% sukses.
Kriteria
ketiga untuk mengukur kesuksesan seorang adalah kepemimpinan dimana seseorang yang berhasil memiliki kekayaan
harta benda yang melimpah, berbakti kepada orang-tuanya, isteri atau suami
serta anak-anaknya menghormati dirinya, dihormati para karyawan dan rekan-rekan
sekerja atau sejawatnya oleh karena kepemimpinan dan kebijaksanaannya, orang tersebut 75% sukses.
Kriteria
yang keempat adalah memiliki jiwa sosial
karena memiliki
kekayaan melimpah tidak akan ada artinya tanpa adanya keinginan untuk
memberikan bantuan sosial kepada mereka yang membutuhkan. Seseorang yang berhasil memiliki kekayaan harta benda yang melimpah, berbakti kepada
orang-tuanya, isteri atau suami serta anak-anaknya menghormati dirinya, dihormati para karyawan
dan rekan-rekan sekerja atau sejawatnya oleh karena kepemimpinan dan
kebijaksanaannya, suka memberikan bantuan dana, tenaga dan empati kepada
orang-orang yang membutuhkan, orang tersebut baru dapat dikatakan 100% sukses.
No comments:
Post a Comment