“Wise men say only fools rush in,” demikian bait pertama sebuah lagu yang dilantunkan oleh
seorang penyanyi dalam acara Fellowship nite Lions Clubs Indonesia Distrik
307-B1.
Sikap terburu-buru merupakan kebalikan dan bisa jadi disebabkan oleh sikap yang terbentuk lewat kebiasaan
menunda-nunda dan seperti untaian kata
dalam bait pembuka dari lagu yang
berjudul Can’t Help Falling In Love With You, kedua sikap ini tidak seharusnya menjadi pilihan bagi kita.
Sikap dan tindakan terburu-buru apalagi tanpa adanya
perencanaan dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang sama sekali
tidak terduga dan/atau tidak diharapkan.
Bila
anda adalah seorang pimpinan, sikap
terburu-buru dapat menimbulkan kebingungan, kepanikan dan terlewatkannya hal-hal atau
informasi-informasi penting yang bisa berakibat terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pelaksanaan karena orang-orang dalam tim
anda belum sempat memahami dengan baik mengenai penugasan dan tanggung
jawab mereka. Sedangkan sikap seorang
pimpinan yang suka menunda-nunda akan
dapat menurunkan semangat kerja tim dan
individual, memperlambat tempo dan proses kerja sehingga biaya yang lebih
besar, dan tumbuhnya sikap apatisme dalam tim.
Sikap yang terbentuk dari kebiasaan
menunda-nunda pekerjaan bisa jadi memang adalah penyebab utama seseorang
kemudian melakukan hal-hal dengan terburu-buru karena mesti mengejar batas
waktu penyelesaian.
Banyak
hal yang dapat menyebabkan anda memiliki kebiasaan menunda-nunda dan salah
satunya adalah kurangnya disiplin anda dalam membuat pengaturan
penggunaan waktu karena banyaknya hal-hal yang nampak
begitu menarik tetapi sesungguhnya tidak penting bagi anda.
Anda
pasti memiliki sasaran-sasaran penting
yang ingin direalisasikan dan sasaran-sasaran penting umumnya membutuhkan
waktu pencapaian yang lebih panjang.
Yang sering terjadi adalah bahwa anda tanpa
sadar merasa tidak perlu untuk segera memulai langkah-langkah guna dapat
merealisasikan sasaran-sasaran penting tersebut karena anda berpikir masih ada
cukup banyak waktu untuk dapat
melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Bisa juga terjadi anda secara sadar menjadwalkan untuk baru memulai
langkah-langkah untuk merealisasikan sasaran-sasaran penting setelah hal-hal
lain karena umumnya sasaran-sasaran yang penting membutuhkan waktu lebih
lama dan sumber daya yang lebih banyak
sehingga anda kemungkinan akan mencoba
untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang lebih mudah seperti banyak anjuran
yang sering kita dengar ketika menjalani ujian yaitu untuk mengerjakan soal-soal
yang lebih mudah terlebih dahulu. Keputusan untuk menjalankan strategi ini dalam
upaya merealisasikan sasaran-sasaran anda tentu saja bisa anda terapkan selama
anda memang sungguh mengetahui mengenai waktu yang dibutuhkan untuk dapat
merealisasikan sasaran-sasaran penting
tersebut.
Salah
satu cara agar anda dapat terhindar dari kebiasaan menunda-nunda adalah dengan membagi proses
merealisasikan sasaran-sasaran penting kedalam beberapa tahap dilengkapi dengan
batas
waktu penyelesaian dari setiap tahap tersebut. Pastikan bahwa setiap tahapan dari sebuah sasaran
penting anda buat sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan dengan
baik dalam waktu yang tidak melebihi 1 hari kerja sehingga tidak akan ada langkah-langkah dari setiap
tahap yang mesti dilanjutkan pada hari berikutnya. Dengan terbaginya
tahapan-tahapan proses realisasi sebuah sasaran penting ke dalam fragmen-fragmen yang
lebih pendek selain akan terlihat lebih
mudah dilaksanakan juga akan membutuhkan sumber daya yang lebih terbatas sehingga
akan dapat lebih mendorong anda untuk segera melaksanakannya. Dengan demikian anda dapat terhindar
dari tekanan
waktu yang sering dialami karena kecenderungan menunda-nunda dan baru memulai dengan
waktu tersisa setelah selesai mengerjakan sasaran-sasaran yang sebenarnya memiliki
prioritas lebih rendah.
Pastikan
bahwa anda mengatur dan mempergunakan
waktu anda yang berharga dengan memberikan prioritas bagi langkah-langkah kecil yang anda susun untuk
secara bertahap merealisasikan sasaran-sasaran yang penting bagi anda.