Friday, March 22, 2013

BAHAGIA



Dalam banyak pertemuan, ketika saya menanyakan kepada orang-orang tentang hal apa yang paling utama yang ingin mereka miliki dalam hidup, hampir semua orang mengatakan bahwa hal yang sangat diinginkan adalah hidup bahagia.

Namun pada kenyataan hidup sehari-hari banyak orang telah salah dalam  mengartikan tentang bahagia karena bagi mereka perasaan bahagia adalah identik dengan sukses atau paling tidak bahagia selalu dikaitkan dengan sukses. Secara berseloroh sering dikatakan hidup bahagia adalah hidup “pas-pas-an” yang tentunya bukan dimaksudkan sebagai hidup sederhana seadanya tetapi hidup dimana “pas” ingin sesuatu misalnya mobil mewah, rumah mewah, dst. selalu bisa “pas” atau pada waktunya ada. Sehingga secara tanpa disadari, bagi banyak orang arti bahagia sudah identik dengan pencapaian sesuatu atau sukses.

Perasaan bahagia tidak seharusnya dikaitkan dengan sukses ataupun merupakan perasaan yang baru muncul setelah adanya suatu pencapaian tertentu dalam hidup seseorang. Sebab apabila anda memiliki sikap yang baru bisa merasa bahagia setelah suatu pencapaian, pemilikan atau sukses tertentu, maka sesungguhnya anda telah masuk ke dalam sebuah pusaran arus yang dari waktu ke waktu semakin menjauhkan anda dari arti bahagia yang sesungguhnya.

Sebuah sikap “harus” ini dan itu yang bila tidak terpenuhi justeru akan membuat anda jauh dari perasaan bahagia dan bahkan dapat membuat hidup anda tertekan.

Setiap orang tentu dapat menggali dan menggunakan seluruh potensi yang ada dalam diri sendiri sehingga dapat dengan seimbang dan sukses menjalani seluruh aspek kehidupan yaitu finansial dan karir, keluarga dan rumah-tangga, kesehatan dan fisik, mental dan pendidikan, sosial dan kultural, spiritual dan etika, serta dapat juga memberikan kontribusi bagi  orang-orang lain. Namun bahagia tidak seharusnya dikaitkan apalagi disamakan dengan sukses. Anda tidak perlu menunggu atau menunda perasaan bahagia setelah anda mendapatkan apa yang diinginkan.



Bahagia merupakan awal untuk dapat meraih sukses dan bukan sebaliknya.

No comments: