Mencoba mencapai keseimbangan
kehidupan keluarga dan karir merupakan tantangan yang selalu
dihadapi oleh hampir semua pasangan muda yang baru menikah dan akan menjadi
lebih menantang lagi manakala mereka kemudian memiliki anak-anak balita. Pada usia akhir 20-an dan awal 30-an,
bekerja lebih giat untuk dapat meningkatkan karir dan finansial merupakan hal
yang umum dan perlu dilakukan. Begitu seseorang memutuskan untuk dapat
mencapai taraf kehidupan yang lebih tinggi dengan bekerja lebih giat dan sering
kali juga lebih lama, maka kehidupan akan dapat dianalogikan seperti suatu seri perlombaan.
Dalam perlombaan balap motor,
setiap pembalap selalu mengusahakan mencapai
kecepatan
maksimal pada semua jalur lurus dan menurunkan kecepatan ketika
akan memasuki tikungan. Kedua hal tersebut secara konsisten akan harus dilakukan para pembalap sepanjang perlombaan
untuk bisa menjadi salah satu dari 3 pemenang perlombaan yang naik podium.
Trek
lurus dapat diumpamakan sebagai aspek karir dimana orang akan berupaya untuk
mendapatkan promosi jabatan dengan mempergunakan kemampuan mereka secara
maksimal.
Sedangkan tikungan-tikungan dapat diumpamakan aspek-aspek
kehidupan rumah tangga, sosial, dan spiritual. Kecepatan tetap dibutuhkan namun bukan
faktor yang paling menentukan pada setiap tikungan tetapi yang dibutuhkan adalah
teknik dan seni serta penempatan posisi dalam memasuki dan melewati
tikungan-tikungan dengan aman.
Para pembalap baru akan masuk
pitstop ketika ada gangguan mesin atau diperlukan penggantian jenis ban yang
sesuai dengan cuaca yang berubah. Demikian pula yang terjadi pada kehidupan
para karyawan profesional dan pebisnis yang sering berpikir bahwa penanganan aspek mental/pendidikan serta spiritual
dan etika hanya perlu dilakukan manakala dibutuhkan.
Dalam kehidupan sesungguhnya
keadaan bisa jauh lebih bervariasi lagi karena munculnya keinginan untuk terus mengukir prestasi yang lebih baik dari waktu ke
waktu. Masih mempergunakan perlombaan
balap sebagai perumpamaan, para pembalap yang sudah mencapai puncak prestasi
akan berusaha pindah ke kelas yang lebih tinggi dan prestisius misalnya dari
125 ke 250 lalu ke 500cc. Naik ke kelas atau kategori yang lebih tinggi
tersebut pasti memberikan prestise
namun tentu membawa berbagai konsekuensi
logis yang mesti dijalani.
Demikian pula halnya dalam
perjalanan karir dimana semakin tinggi posisi yang ingin dimiliki tentu akan menuntut
kesiapan peningkatan kompetensi yang membutuhkan investasi waktu
selain uang.
Keinginan untuk dapat meningkatkan
karir yang tujuannya mendapatkan kebanggaan dan remunerasi yang lebih besar sehingga
kehidupan keluarga bisa menjadi lebih baik merupakan hal yang lumrah. Bagi seseorang
yang sudah memiliki keluarga hal tersebut berarti mencari cara untuk membagi-bagi dan mengelola waktu yang tetap sama yaitu
24 jam sehari dan mengalokasikan pada tambahan aktivitas-aktivitas yang
diperlukan. Akan ada pengalihan waktu
yang sebelumnya dipergunakan untuk keluarga kepada hal-hal lain yang
berhubungan dengan upaya peningkatan kompetensi untuk menunjang karir yang
diinginkan.
Hampir 20 tahun yang lalu, penulis
juga mengalami masa-masa tersebut ketika menyadari kebutuhan untuk memiliki
tambahan pendidikan strata 2 untuk dapat mengembangkan karir. Pada waktu itu
anak-anak baru berusia 8 dan 7 tahun dan anak ke 3 belum lahir. Isteri juga
masih bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta nasional. Dengan rata-rata 60 jam waktu kerja per minggu dan bila ditambah waktu
untuk pergi dan pulang ke dan dari tempat kerja akan berjumlah lebih kurang 70
jam dalam seminggu. Ketika mengikuti program strata 2 tersebut, memang sepertinya
hanya ada 2 hari dalam seminggu dimana penulis baru tiba di rumah 2 jam lebih
lama karena mengikuti kelas eksekutif malam hari, namun sesungguhnya diperlukan
waktu antara 10 hingga 12 jam per minggu untuk membaca buku-buku referensi serta
untuk mengerjakan tugas-tugas studi kasus. Ada perasaan emosional yang tarik menarik menyadari
bahwa jumlah dan kualitas waktu untuk keluarga akan terpaksa berkurang namun di
lain pihak ada pemikiran bahwa “mengembangkan karir lebih tinggi akan
memberikan manfaat lebih besar kepada keluarga dalam jangka panjang
dan oleh karenanya menambah ilmu serta kompetensi lain adalah langkah benar dan hal yang memang perlu dilakukan.”
Ada beberapa langkah yang
perlu dilakukan sebagai berikut:
- Anda perlu membuat sebuah jadwal berisi sasaran-sasaran serta rencana kegiatan mingguan, bulanan dan bahkan tahunan disertai penyusunan prioritas agar pada suatu rentang waktu yang sama dapat mengembangkan karir, meningkatkan kompetensi lewat pendidikan dan memiliki keluarga yang harmonis. Anda kemudian perlu secara penuh disiplin menjalani hari-hari anda mengikuti jadwal yang sudah dibuat tersebut.
- Tarik garis yang jelas untuk setiap alokasi waktu yang sudah anda buat sesuai jadwal dan rencana kegiatan dan fokus pada hal penting yang sedang anda kerjakan.
- Pada setiap akhir hari dan setiap akhir minggu anda perlu melakukan telaah atas pencapaian rencana-rencana dibandingkan jadwal yang sudah dibuat.
Kelihatannya sederhana saja
dan begitu jadwal dibuat hanya perlu dijalankan dengan memperhatikan ke 3 hal
tersebut namun seberapa baikpun dalam menyusun rencana dan jadwal, akan tidak mudah memperkirakan
dan memasukkan unsur ketidakpastian dan sesuatu yang tidak diharapkan ke dalam
perencanaan waktu. Dari waktu ke waktu akan ada hal-hal di luar perkiraan
yang terjadi. Dalam suatu perlombaan balap motor,
tikungan-tikungan akan selalu sama sehingga dapat diperhitungkan sedangkan dalam
bisnis dan karir akan selalu terjadi kebutuhan-kebutuhan tambahan mendadak
oleh berbagai sebab dan bahkan karena suatu kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Gangguan dan
interupsi semacam
itu bisa terjadi kapan saja dan bahkan terjadi berulang kali dan penulispun
mengalami hal-hal tersebut. Akibatnya tentu selain terhadap rencana
pengembangan karir, juga pada jadwal dan rencana anda dalam aspek-aspek
kehidupan di luar karir dan bisnis yang akan terpaksa juga perlu disesuaikan.
Manakala terjadi hal-hal di
luar perkiraan tersebut tentu diperlukan penyesuaian dan bahkan penyusunan ulang
beberapa rencana kegiatan di beberapa waktu ke depan. Waktu yang
sudah terbatas untuk melakukan berbagai kegiatan menjadi lebih sedikit lagi.
Menghadapi keadaan semacam ini
sering membuat kita berpikir dan tergoda untuk mengurangi sedapat mungkin penurunan kecepatan ketika akan memasuki
tikungan dan sesegera mungkin mempercepat laju motor bahkan ketika masih belum
menyelesaikan tikungan dengan sempurna. Sebuah langkah yang bisa membuat sepeda
motor kehilangan keseimbangan dan bahkan jatuh sehingga seorang pembalap mengalami
cidera, motor rusak sehingga tidak dapat meneruskan lomba, atau bahkan akibat
yang lebih buruk lagi yaitu kehilangan nyawa karena tertabrak dan/atau
terlindas pembalap-pembalap lain di belakangnya yang tidak sempat menghindar. Dalam aspek kehidupan
keluarga dan rumah tangga, keputusan yang kurang bijaksana dengan mencoba mengurangi
waktu secara berlebihan dapat berakibat kerenggangan dan kurang harmonisnya hubungan
hingga perceraian.
Seperti ada peribahasa yang
mengatakan bahwa “waktu sering terbuang bukan dalam hitungan jam melainkan
dalam hitungan menit,” karena kita sering menganggap kehilangan waktu dalam hitungan menit tidak akan terlalu berarti apa-apa. Namun apabila anda berada dalam situasi “tidak boleh ada
semenitpun yang terbuang percuma” seperti diuraikan di atas barulah akan membuat anda tersadar bahwa kehidupan anda berpacu dengan waktu dan terasa begitu terhimpit oleh banyaknya sekat-sekat
waktu yang sangat membatasi. Banyak orang tidak menyadari
bahwa dengan secara produktif memanfaatkan waktu 30 menit dalam satu hari yang
sering terbuang percuma atau dipergunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat,
sama seperti mendapatkan tambahan 22 hari kerja 8 jam dalam setahun!
Untuk dapat berhasil
mencapai sasaran-sasaran dengan prioritas yang sudah anda jadwalkan, ada 3 hal
yang perlu anda miliki dan/atau lakukan:
- Disiplin tinggi adalah hal pertama yang mesti anda miliki.
- Delegasikan tugas-tugas yang memang dapat dikerjakan orang lain dengan masih memenuhi standar yang diperlukan.
- Meminimalkan berbagai interupsi yang dapat mengganggu ritme waktu kerja anda.
Sebelum memutuskan
langkah-langkah untuk dapat lebih meningkatkan taraf kehidupan seperti yang
anda idam-idamkan, penting untuk anda perhatikan bahwa begitu ketatnya
jadwal kehidupan keluarga dan karir yang memerlukan disiplin sangat tinggi belum
tentu dapat dijalani dengan baik oleh semua orang.
Tidak terhitung jumlah mereka yang gagal dalam rumah tangga karena ambisi yang
sangat tinggi dalam mencapai karir. Tentu bukan maksud penulis untuk menghalangi ambisi
pembaca tetapi untuk berbagi pengalaman sehingga anda menyadari begitu memilih jalur berbahaya namun dapat memberikan apa
yang anda inginkan, persiapkan diri anda dengan sangat baik.
Yang terakhir namun bukan
tidak penting, aturlah rencana dan jadwal anda bersama pasangan anda. Anak-anak
anda juga dapat mengetahui bagian-bagian yang berhubungan dengan mereka seperti
waktu rekreasi dan liburan. Bahkan anda juga bisa menceritakan
beberapa jadwal padat anda sehingga mereka dapat mulai belajar memahami tanggung
jawab dalam kehidupan orang dewasa. Anda dan pasangan juga perlu menyediakan waktu tertentu untuk
berbagai aktivitas yang dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan
keharmonisan hubungan.
Untuk menjadi manusia yang sukses dan bahagia
diperlukan keseimbangan dalam menjalani kehidupan lewat penyusunan
sasaran-sasaran dalam semua aspek kehidupan – finansial dan karir, keluarga dan
rumah tangga, mental dan pendidikan, spiritual dan etika, sosial dan kultural, fisik
dan kesehatan (Total PersonTM – Paul J. Meyer, Success
Motivation International).
No comments:
Post a Comment