Monday, February 11, 2013

EKSPEKTASI KONSUMEN




Banyak perusahaan di Indonesia dalam upaya mereka untuk dapat lebih memahami selera dan ekspektasi konsumen melakukan pengukuran permintaan berdasarkan letak geografis. Yang kemudian sering kali terjadi adalah pembuatan keputusan untuk inovasi produk dan layanan baru serta aktivitas-aktivitas pemasaran seperti iklan dan promosi dengan mempergunakan data yang didapatkan dari daerah perkotaan saja.

Padahal berdasarkan data statistik, kurang dari separuh populasi tinggal di perkotaan sehingga untuk dapat memahami dengan lebih baik mengenai ekspektasi konsumen tentu perlu juga mempergunakan data yang didapat dari kota-kota yang lebih kecil dan bahkan daerah-daerah pedesaan.

Terdapat perbedaan yang signifikan dalam aspirasi dan perilaku konsumen antara daerah perkotaan dengan pedesaan. Bahkan juga terdapat perbedaan perilaku dan kultur antara konsumen di kota-kota besar dengan kota-kota yang sedang atau kecil

Untuk dapat memahami ekspektasi konsumen memang tidak sederhana dan memerlukan biaya namun tidak diperlukan teknologi yang rumit dan seringkali yang diperlukan adalah pemikiran yang umum dalam melakukan interpretasi data sepanjang data sampel mewakili keseluruhan area geografis. Yang penting untuk diperhatikan adalah siapa dan dimana para konsumen yang menjadi basis penelitian tersebut.

Menggunakan contoh perseteruan aplikasi WhatsApp dari Nokia dengan BlackBerry Messenger, analisa yang dilakukan melalui penelitian di daerah perkotaan saja dengan asumsi bahwa mayoritas pengguna adalah masyarakat yang tinggal di perkotaan tidak akan dapat memberikan gambaran sesungguhnya tentang ekspektasi dan/atau pilihan konsumen.

Pada era dimana internet telah menjadi kebutuhan mendasar untuk sebagian populasi yang tinggal perkotaan, jumlah orang yang terdaftar dalam jejaring sosial semacam Facebook dan/atau Twitter belum dapat dipergunakan secara langsung mengingat bahwa bukan saja satu orang banyak yang memiliki lebih dari 1 nomor telepon genggam tetapi juga memiliki lebih dari 1 identitas berbeda pada jejaring sosial tersebut. Jumlah nomor telepon genggam yang ada mungkin terlihat besar di perkotaan dibandingkan dengan di wilayah pedesaan atau kota-kota yang lebih kecil, namun jumlah sesungguhnya pengguna telepon genggam akan lebih tepat di kota-kota yang lebih kecil dan wilayah pedesaan. Semakin murahnya harga telepon genggam juga mengakibatkan lebih banyak orang-orang yang tinggal bahkan di wilayah-wilayah pedesaan yang mempergunakan telepon genggam.

Beberapa asumsi memang akan diperlukan dalam melakukan analisa data namun sangatlah penting untuk bisa mendapatkan gambaran tentang konsumen yang ada secara tepat sebagai dasar dari asumsi-asumsi sehingga juga bisa didapatkan gambaran tentang potensi permintaan di pasar yang akan muncul seiring dengan ekspektasi konsumen tersebut. 

Kita seringkali meyakini sesuatu yang ingin kita yakini lalu membuat asumsi-asumsi. Kita cenderung untuk secara naluriah mengabaikan atau bahkan menolak fakta-fakta yang bertentangan dengan pandangan kita. Namun demikian, untuk mendapatkan pemahaman yang tepat tentang ekspektasi konsumen, adalah sangat penting untuk anda menggantikan kecenderungan tersebut dengan melihat kepada fakta-fakta dan realitas di pasar serta dengan mempergunakan akal sehat tentunya.


No comments: