Banyak
perusahaan tidak menyadari bahwa mereka tidak memiliki sasaran-sasaran yang efektif. Perusahaan-perusahaan tersebut bisa
saja sudah membuat anggaran tahunan, inisiatif-inisiatif, terobosan-terobosan,
dan bahkan memiliki team manajemen yang kompak dan selalu mencoba mengupayakan
yang terbaik dalam pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Namun sesungguhnya yang terpenting dari sasaran-sasaran
tersebut bukanlah hanya mengenai hal-hal yang ingin diraih melainkan harus
secara jelas mencakup tentang bagaimana,
mengapa, siapa, apa, dimana, dan kapan. Sasaran-sasaran yang
efektif selain menantang dan membuat perusahaan lebih berkembang, sasaran-sassaran
tersebut juga dapat memberikan motivasi kepada orang-orang dalam perusahaan.
Sasaran-sasaran yang spesifik juga memungkinkan
semua orang dalam perusahaan memilih jalur
yang terbaik untuk merealisasikan sasaran-sasaran.
Dalam
kenyataannya banyak juga perusahaan memiliki terlalu banyak sasaran-sasaran sehingga seringkali para anggota team
dan bahkan pimpinan tidak mengetahui dengan pasti mana sasaran-sasaran yang
benar-benar penting dan perlu mendapatkan fokus dan prioritas bagi keberhasilan
perusahaan.
Ada juga perusahaan
yang dalam menentukan sasaran-sasaran mereka terlalu berfokus pada suatu bidang
atau area tertentu. Begitu banyak
perusahaan dalam era "dot.com" yang mengalami kegagalan karena
perusahaan-perusahaan tersebut hanya berfokus pada pertumbuhan penjualan dengan
sedikit atau bahkan tidak ada perhatian yang diberikan dalam hal mendapatkan
profit memadai yang akan dibutuhkan untuk kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan.
Menentukan
dan menetapkan sasaran-sasaran strategis
merupakan salah satu komponen paling penting dari kepemimpinan yang efektif.
Hal tersebut memang dapat merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang paling sulit
dan menantang. Sasaran-sasaran strategis seringkali merupakan konsep yang abstrak bagi kebanyakan
pimpinan perusahaan. Meskipun memiliki sasaran-sasaran
perusahaan yang jelas adalah sangat penting, tetapi hal tersebut tidaklah cukup.
Orang-orang juga ingin mengetahui bagaimana perusahaan akan dapat
merealisasikan sasaran-sasarannya. Menentukan sasaran-sasaran strategis yang
akan direalisasikan merupakan inti dari keseluruhan strategi perusahaan. Ketika anda menentukan sasaran-sasaran mana
yang akan menjadi fokus, anda juga perlu memutuskan hal-hal mana yang tidak akan
menjadi fokus atau paling tidak untuk suatu waktu tertentu bukan merupakan
sesuatu yang penting bagi perusahaan. Keputusan-keputusan tersebut akan
menentukan arah yang akan diambil perusahaan.
PETA STRATEGI KESELURUHAN
Sebuah strategi yang efektif dapat memberikan garis besar pemahaman umum
tentang perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan, namun tetap berfokus
pada faktor-faktor penentu keberhasilan perusahaan. Strategi adalah layaknya seperti
peta – yang memungkinkan anda untuk mengetahui arah mana yang akan anda tuju dan
sekaligus memberitahukan dimana posisi anda berada sekarang. Sebuah strategi yang efektif memungkinkan anda
untuk melihat jalan atau jalur yang akan membawa anda mencapai sasaran-sasaran
perusahaan. Jika strategi anda tidak jelas, sama saja seperti membaca sebuah
peta lama yang belum diperbaharui. Hal tersebut tidak hanya akan membuat
frustrasi, tetapi juga bisa sangat berbahaya dan berakibat fatal!
Kunci dalam
penyusunan sebuah strategi yang efektif dan jelas dimulai dari adanya pemahaman
dasar yang sama yang dimiliki oleh semua orang tentang perusahaan. Dengan kata
lain, setiap orang dalam perusahaan harus melihat dan mempergunakan peta yang
sama.
Langkah
pertama adalah dengan menciptakan sasaran-sasaran strategis yang jelas yang mencakup
sebagai salah satu contoh adalah nilai
unik yang akan diberikan oleh perusahaan kepada para pelanggan. Ini adalah bingkai
atau tepi bagian luar dari peta.
Langkah
selanjutnya adalah untuk melihat ketersediaan dan menganalisa kemampuan dan
keterampilan human capital yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan strategi
tersebut.
Langkah
ketiga adalah membuat model untuk
membantu orang-orang dalam perusahaan untuk lebih dapat memahami bisnis perusahaan
dan peranan yang dibutuhkan dari mereka. Cara terbaik untuk melakukan hal
tersebut adalah dengan membagi strategi atau peta menjadi beberapa bagian atau
daerah yang berbeda.
Dalam jenis bisnis apapun, ada dua cara pengukuran umum yang dipergunakan yaitu pada penilaian dan/atau pengukuran kinerja top-line atau penjualan dan bottom-line atau keuntungan yang dihasilkan. Sangat penting untuk memperhatikan kedua hal tersebut. Sasaran-sasaran perusahaan yang ditetapkan harus dapat menunjang pencapaian pada kedua hal tersebut dan bukan hanya terfokus hanya pada salah satu saja, tetapi untuk mencapai kinerja yang baik pada kedua hal tersebut secara bersamaan. Apabila terlalu banyak penekanan pada salah satu dari kedua hal tersebut akan dapat menyebabkan masalah besar dalam jangka menengah dan panjang serta dapat merusak perusahaan. Banyak perusahaan gagal untuk secara konsisten berhasil tumbuh berkembang, baik pada top-line dan bottom-line. Bahkan di banyak perusahaan, para pemimpin hanya secara terus menerus bolak-balik antara kedua hal tersebut, tergantung pada bilamana fokus perlu diberikan pada salah satunya.
Ada juga dua pendekatan berbeda yang dapat anda terapkan untuk membangun perusahaan. Cara pertama adalah dengan meningkatkan bisnis yang sudah ada dengan jalan perbaikan terus-menerus. Cara kedua adalah dengan mengubah secara signifikan bisnis yang ada sekarang melalui sebuah transformasi. Cara pertama berfokus pada melakukan hal-hal yang lebih baik sedangkan cara kedua berfokus pada melakukan hal-hal berbeda. Sekali lagi, cara manapun yang anda pilih, sangat penting untuk memperhatikan top-line dan bottom-line pada waktu yang bersamaan. Perbaikan terus-menerus lebih berfokus pada hasil tambahan dalam jangka pendek. Di sisi lain, transformasi akan cenderung berkonsentrasi pada hasil eksponensial dalam jangka panjang.
Dengan menggabungkan fokus pada bottom-line dan top-line dengan dua pendekatan yang berbeda, kita dapat membuat peluang strategis perusahaan menjadi lebih besar.
No comments:
Post a Comment