Friday, October 12, 2012

CHANGE



MENGAWASI PERUBAHAN DENGAN PEMBERDAYAAN

(Bagian terakhir dari 4 tulisan)


Suatu perubahan akan memberikan hasil yang diharapkan apabila dilakukan melalui serangkaian proses yang diawali dengan pendataan, perencanaan, simulasi, PENGAWASAN selama tahap-tahap awal implementasi dan EVALUASI atas perubahan yang dilakukan.

Pada tahap awal tersebut, peranan seorang pemimpin adalah lebih kepada pencetus ide-ide kreatif namun dengan tetap mempertimbangkan masukan dari fakta-fakta yang ada. Dan sebagai pemimpin kita memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada orang-orang dalam organisasi untuk mengemukakan pandangan mereka atau bahkan menyampaikan ide-ide kreatif mereka.

Pada saat perusahaan bertumbuh semakin besar, seorang pemimpin sudah mesti memulai proses pemberdayaan atau EMPOWERMENT lewat pendelegasian. Dan pada tahapan ini proses pendelegasian tersebut mesti disertai dengan MENTORING untuk memastikan bahwa operasional perusahaan berjalan sesuai dengan arah strategis pengembangan perusahaan  dan tetap memikul tanggung jawab keseluruhan perusahaan. Pendelegasian yang bertujuan menciptakan pemimpin-pemimpin dalam organisasi di masa mendatang bahkan sudah seharusnya dimulai ketika seorang mulai menjabat sebagai pimpinan. Pendelegasian bukan hanya mengenai penugasan tetapi mesti merupakan bagian dari proses SUKSESI KEPEMIMPINAN.


Memasuki tahapan berikut dalam perubahan, yang penting untuk dipahami dalam mengawasi perubahan adalah bahwa pengawasan tersebut bukanlah dalam hal pengawasan pelaksanaan pekerjaan melainkan memberikan kesempatan kepada para pimpinan divisi dan/atau departemen untuk mampu membuat pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan operasional yang mengacu kepada arah strategis pengembangan perusahaan.

Sebagai pengusaha atau entrepreneur harus dapat memastikan bahwa perusahaan yang didirikannya akan mampu terus berkembang bahkan setelah era kepemimpinannya berlalu.  


DR .Ir. Ciputra pernah mengatakan bahwa seorang entrepreneur adalah seseorang yang bukan hanya mampu menciptakan peluang usaha dengan mengubah rongsokan menjadi emas, bukan juga hanya mampu menciptakan kerja bagi diri sendiri melainkan mampu melipatgandakan sumber-sumber daya yang tersedia dan tentunya melipatgandakan kemampuan orang-orang dalam organisasi lewat pemberdayaan.  

Beberapa hari yang lalu penulis berdiskusi dengan seorang teman entrepreneur yang berhasil mengembangkan bisnis-bisnisnya dan salah satu bisnisnya yaitu restoran keluarga AMAZY (www.magfood-amazy.com) yang dengan sistem kemitraan hingga saat ini telah ada di lebih dari 125 lokasi tersebar di beberapa propinsi di Indonesia. Menurut pengamatan penulis, ibu Yanty Isa Warko yang mendapatkan penghargaan Ernst & Young Entrepreneur Winning Women 2010,  telah menerapkan tahapan-tahapan pengembangan dan pengawasan perusahaan-perusahaannya lewat pengembangan dan pemberdayaan human capital.

Dalam upaya PEMBERDAYAAN post mentoring inilah akan sangat diperlukan komunikasi VISI dan MISI serta NILAI-NILAI perusahaan sehingga dapat dipahami dengan baik oleh seluruh orang dalam organisasi.  Konosuke Matsushita, pendiri Panasonic Corporation bahkan menetapkan visi jangka panjang 250 tahun!  Sangat penting bahwa VISI, MISI dan NILAI-NILAI dituliskan dengan kalimat-kalimat yang singkat namun jelas sehingga mudah dipahami. Dan dalam tahap mengawasi lewat pemberdayaan ini, pimpinan paling tinggi harus mampu menjadi ROLE MODEL dari NILAI-NILAI sekaligus FASILITATOR perubahan sehingga setiap orang yang ada dalam organisasi akan ikut menjadi AGEN PERUBAHAN.

No comments: