Apakah kita masih membawa pekerjaan kita pada saat berlibur atau kita sering memikirkan untuk bisa berlibur ketika bekerja? Kita semua pasti ingin memiliki hidup yang sukses dan bahagia. Ada beberapa hal dalam hidup dimana kita tidak seharusnya pernah kompromikan. Kesehatan adalah pasti salah satu dari hal-hal tersebut. Kesehatan sangat diperlukan untuk dapat mencapai kesuksesan. Namun beban pekerjaan yang seperti tidak ada habis-habisnya seringkali menyebabkan kita mengalami tekanan psikologis yang disebut stress.
Stress seperti kita sering dengar adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kesehatan kita menurun dan bahkan membuat kita sakit. Apakah stress dan sukses seperti dua sisi mata uang? Apakah stress diperlukan untuk menjadikan kita sukses atau justeru sebaliknya kesuksesan yang menyebabkan kita mengalami stress? Kehidupan yang kita jalani ini terbentuk dari pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan yang kita buat dari waktu ke waktu yang kemudian menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang kita lakukan. Apakah kita sudah menyadari bahwa stress adalah suatu pilihan?
Kita kerap bergegas dalam kehidupan harian kita dari satu tempat ke tempat lainnya dalam upaya kita untuk mencapai hal-hal yang ingin kita raih baik itu dalam kegiatan usaha dan/atau kehidupan pribadi kita. Sering kali kita merasa kurang memiliki waktu untuk dapat mengerjakan semua hal yang ingin diselesaikan. Sering kali kita sibuk dengan apa-apa yang kita kerjakan tetapi tidak menghasilkan seperti yang ingin kita dapatkan walaupun kita telah menuliskan sasaran-sasaran dan rencana-rencana. Tanpa sadar kita sendiri yang telah menciptakan kekacauan dalam kehidupan kita dengan mencoba menuliskan daftar panjang berisikan semua sasaran-sasaran yang ingin kita capai sehingga alih-alih mencapai sukses malahan stress yang didapatkan. Apakah dengan demikian kita tidak perlu membuat sasaran-sasaran dan rencana-rencana lalu menjalani hidup apa adanya mengalir saja?
Memiliki daftar panjang berisikan hal-hal yang ingin dilakukan serta keinginan-keinginan yang ingin kita capai tidaklah salah. Banyak orang-orang mencapai kesuksesan dengan cara demikian. Jadi apa yang salah dalam hal ini? Apakah kita menyadari bahwa kita sendiri yang menciptakan alur kehidupan yang dijalani?
Kita semua akan sepakat bahwa hidup sukses bukanlah merupakan suatu pilihan karena untuk itulah kita hidup, namun hidup dengan stress adalah suatu pilihan. Kita perlu untuk melihat dan menata kembali prioritas dalam hidup kita. Apabila saat ini kita merasakan adanya stress, maka yang harus kita lakukan adalah memperlambat tempo bukannya justeru berusaha meningkatkannya untuk mencoba melakukan semua kegiatan-kegiatan yang tertunda atau belum terselesaikan sehingga akhirnya malahan menambah ketegangan dalam hidup kita. Apabila kita analogikan fragmen-fragmen kehidupan kita ini seperti sebuah perlombaan mobil atau motor dimana akan ada tikungan-tikungan selain jalur-jalur lurus yang akan kita tempuh, maka sesaat sebelum memasuki setiap tikungan memang kita perlu sudah memperlambat kecepatan sebelum kemudian meningkatkan kembali kecepatan kita ketika kembali berada di jalur yang lurus. Apabila memang diperlukan kita bahkan dapat memilih untuk berhenti sejenak di pit untuk melihat kondisi kendaraan kita agar dapat menyelesaikan perlombaan dengan baik. Banyak terjadi kesalahan ketika dalam proses ini yaitu kita terlalu banyak mempergunakan waktu untuk melihat ke belakang dan memikirkan apa yang telah terjadi padahal seharusnya kita perlu lebih banyak menggunakan waktu tersebut untuk mempersiapkan kondisi kita dan mengantisipasi keadaan di depan. Seringkali kita berpikir salah bahwa perlambatan tersebut dapat mengakibatkan turunnya produktivitas kerja kita. Secara keseluruhan kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan kita bahkan dapat meningkat apabila kita mempergunakan waktu tersebut dengan misalnya melakukan evaluasi untuk memilih metode dan/atau alat bantu lain yang akan kita pergunakan atau bahkan dengan hanya memastikan bahwa alat-alat yang sedang kita pergunakan dalam upaya melaksanakan rencana-rencana kita ada dalam kondisi prima seperti misalnya seorang tukang kayu yang berpengalaman akan dari waktu ke waktu berhenti sejenak untuk mengasah mata gergaji yang dipergunakan.
Ingatkan diri kita manakala rencana-rencana dalam seluruh aspek kehidupan yang kita jalani mulai menekan dan mengejar kita bahwa stress adalah suatu pilihan sehingga kita dapat memilih untuk tidak stress. Tetaplah pelihara rasa humor karena dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan semangat serta optimisme yang akan memberikan keyakinan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran kita.
No comments:
Post a Comment