Bagian tidak terpisahkan dari
SISTEM PENILAIAN KINERJA
Banyak orang belum menyadari bahwa umpan balik yang diberikan pada saat yang tepat dan umumnya
sedapat mungkin diberikan
sesegera mungkin, merupakan
cara paling efektif untuk dapat memperbaiki
suatu kesalahan yang baru saja terjadi, menghindarkan pengulangan kesalahan yang sama, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para karyawan, dan bahkan
dapat menjadi cara dalam meningkatkan
produktivitas.
Umpan balik yang diberikan segera setelah
terjadinya suatu keadaan yang
membutuhkan tindakan korektif ataupun hanya sekedar pendapat tentang suatu
kejadian akan lebih konstruktif dan mengena pada sasaran dibandingkan
dengan umpan balik yang diberikan setelah
beberapa waktu lamanya sejak kejadian.
Pada banyak perusahaan mudah
ditemukan karyawan-karyawan yang tidak
pernah mengetahui dengan pasti apakah mereka sungguh dianggap memiliki kinerja
yang baik oleh para atasan mereka. Hal tersebut lebih sering disebabkan
oleh kenyataan bahwa proses
penilaian kinerja dilakukan sekali setahun, bukan ketika
masalah-masalah terjadi, atau ketika
ada kesempatan-kesempatan dimana ada karyawan-karyawan yang memberikan kontribusi besar bagi perusahaan. Apalagi jika proses penilaian kinerja yang dilakukan
hanya merupakan proses standar dan formalitas belaka.
Pemberian umpan balik sesungguhnya
merupakan sebuah cara paling
efektif dan efisien dalam menciptakan komunikasi dua arah yang lancar antara
atasan dan bawahan. Umpan balik
yang diberikan dengan semangat
membangun dan tidak sekedar berupa kritik, atau umpan balik yang diberikan secara tulus untuk sebuah kinerja yang bagus dan bukan sekedar formalitas, akan dapat
menciptakan atmosfir
dimana perbaikan berkelanjutan mudah untuk dilakukan.
Seringkali para manajer atau atasan,
kuatir dalam menyampaikan kritik bahkan
kritik yang konstruktif sekalipun. Sebagai akibatnya, banyak permasalahan yang sesungguhnya dapat segera
diatasi ketika baru dalam tahap awal, memerlukan upaya-upaya lebih besar karena
terlanjur sudah berkembang menjadi lebih kompleks.
Para karyawan juga dapat menjadi terhambat perkembangan karir mereka karena
kekurangan-kekurangan mereka tidak segera mendapatkan perhatian dan selain itu
juga tidak tercipta budaya
perusahaan untuk memberikan dan menerima atau meminta umpan balik, baik dari atasan kepada bawahan maupun sebaliknya.
Pemberian
umpan balik tentu saja tidak dimaksudkan untuk menggantikan sistem penilaian
kinerja standar namun lebih dimaksudkan untuk dapat mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas kerja
pada saat pelaksanaan tugas. Pemberian
umpan balik ini juga dapat merupakan bagian penting dari proses coaching maupun mentoring.
Untuk dapat memaksimalkan pemberian umpan balik dan menciptakan budaya dimana para karyawan siap menerima dan memberikan umpan balik, sebagai pimpinan ada beberapa langkah sebagai berikut dapat dipertimbangkan untuk dilakukan :
Umumkan bahwa pemberian umpan balik tidak tergantung
pada struktur organisasi dan hirarki
Struktur organisasi merupakan
panduan untuk mengetahui alur komando dan tanggung jawab formal sehingga anda
sebagai pimpinan perlu memberikan pemahaman bahwa setiap orang diharapkan dapat memberikan/ mendapatkan masukan
dan/atau umpan balik ke dan dari siapa saja dalam perusahaan dan juga tanpa
perlu menunggu waktu-waktu tertentu saja. Keterbukaan dan kerjasama antar departemen akan lebih
mudah terjadi ketika tidak ada batasan-batasan hirarki maupun struktur
organisasi dalam pemberian dan/atau permintaan umpan balik.
Ciptakan atmosfir yang membuat para karyawan merasa nyaman
untuk meminta umpan balik
Untuk dapat
menciptakan atmosfir yang demikian akan diperlukan sikap anda sebagai pimpinan yang mendukung transparensi dan komunikasi
secara terbuka yang didasarkan pada fakta-fakta yang ada. Dengan demikian para karyawan akan merasakan bahwa
permintaan dan/atau pemberian umpan balik tidak saja diharapkan tetapi memang
merupakan hak para karyawan dalam
upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja mereka secara
masing-masing maupun sebagai bagian dari kelompok kerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Gantikan daftar berupa “Do”s and “Don’t”s dengan
sebuah ungkapan “Berikan
dan/atau Dapatkan”
Sepertinya
sebuah daftar yang menyatakan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
adalah cara paling mudah untuk mengingatkan para karyawan namun sesungguhnya
hal tersebut membuat para
karyawan layaknya robot-robot dalam perusahaan yang
terpaku pada instruksi-instruksi dan oleh karenanya tidak mempergunakan kreativitas maupun kemampuan menciptakan berbagai inovasi yang mereka miliki. Komunikasikan
kepada para karyawan bahwa perusahaan mengharapkan sumbang saran dan umpan
balik.
Meskipun pemberian maupun penerimaan
umpan balik dapat dilakukan secara informal akan tetapi akan lebih maksimal
manakala diadakan mekanisme
pencatatan yang memungkinkan baik atasan maupun bawahan untuk
mengikuti proses lanjutan setelah umpan balik
diberikan dan/atau diterima sehingga efektivitas dari umpan balik dapat terukur.
Dengan adanya perbaikan
berkesinambungan melalui pemberian dan penerimaan umpan balik pada saat
pelaksanaan pekerjaan, proses penilaian kinerja yang umumnya dilakukan pada
setiap akhir tahun akan menjadi lebih mudah karena para karyawan memiliki kesempatan lebih besar untuk meraih sasaran-sasaran
mereka.
No comments:
Post a Comment