Dalam
sebuah perusahaan bisa saja terjadi situasi dimana pemilik, pimpinan dan
manajemen memiliki pandangan bahwa para pekerja kurang peduli, kurang
bersemangat, tidak rapi, bahkan pemalas dan tidak jujur.
Di
sisi lainnya sering kali sebagai ekses dari sikap pihak pemilik, pimpinan
dan manajemen tersebut, para pekerja menilai bahwa pemilik, pimpinan dan
manajemen adalah pihak yang kurang perhatian, arogan, hanya memikirkan kepentingan
sepihak, menjaga jarak, dan tidak memahami bagaimana seharusnya mengelola manusia
sebagai salah satu modal paling penting bagi perusahaan.
Tentu
saja kedua pandangan tersebut lebih sering terjadi akibat kesalahpahaman dan bila
dalam sebuah perusahaan tercipta astmosfir yang sama sekali tidak menguntungkan
semua pihak tersebut, maka dapat dipastikan bahwa hubungan kedua belah pihak yang
tidak harmonis dan penuh dengan kecurigaan akan berpengaruh negatif pada produktivitas
dan profitabilitas.
Diperlukan
upaya-upaya segera untuk menciptakan dialog dengan
tujuan menciptakan komunikasi dua arah berkelanjutan sehingga dapat mencairkan ketegangan. Tentu bukan suatu
hal yang mudah dilakukan dan akan memerlukan waktu tetapi merupakan prioritas utama. Penting untuk diperhatikan bahwa ajang dialog bukan untuk membahas
berbagai pandangan negatif yang telah ada melainkan perusahaan bisa mulai dengan menyampaikan tantangan-tantangan
yang dihadapi perusahaan di pasar serta memaparkan ulang mengenai
sasaran-sasaran yang perlu dicapai sekaligus untuk mendapatkan masukan-masukan
serta konsensus untuk pencapaian sasaran-sasaran tersebut.
No comments:
Post a Comment