Beberapa waktu yang lalu ada
berita tentang kecelakaan kerja di sebuah lokasi pembangunan gedung yang
menjadi berita di halaman utama harian ternama nasional dan
juga sangat mungkin diberitakan oleh banyak surat kabar lain serta media
elektronik.
Anda barangkali juga sudah sering
membaca atau mendengar berita tentang terjadinya kecelakaan kerja yang
menyebabkan korban jiwa satu atau beberapa pekerja, bisa karena faktor kondisi tempat kerja dan/atau peralatan kerja yang tidak memadai atau
kelalaian para pekerja sendiri.
Mungkin saja banyak orang menganggap
hal tersebut sebagai resiko yang selalu bisa ada dalam
kegiatan pembangunan namun apakah pernah anda
bayangkan apabila kejadian kecelakaan kerja tersebut terjadi di pabrik atau
kantor atau lokasi proyek anda?
Pastinya tidak akan mudah
menghadapi hal tersebut baik dari segi operasional,
finansial, emosional dan dampak sosial. Namun sebuah kecelakaan kerja yang
mengakibatkan korban jiwa akan menjadi lebih rumit untuk ditangani dan bisa berpotensi
menjadi sebuah krisis bila anda kurang siap dan kurang sigap dalam
memberikan respon yang tepat terhadap rentetan investigasi
yang akan berlangsung setelah terjadinya kecelakaan kerja tersebut.
Bahkan apabila anda adalah
penanggung jawab lokasi dimana kecelakaan tersebut terjadi, anda akan menjadi pihak yang berhubungan
dengan hukum hingga menjadi tersangka apabila diduga ada unsur
kelalaian di pihak anda.
Berita tentang kecelakaan kerja, apakah
terdapat korban jiwa atau tidak, apabila menjadi berita utama di surat kabar dan
media elektronik tentu merupakan hal yang dapat berdampak negatif bagi
perusahaan, apalagi bila perusahaan anda sudah sangat dikenal
masyarakat dan memiliki reputasi baik. Dalam hitungan menit setelah berita
tersebut menjadi headlines, reputasi yang dibangun dalam jangka waktu tahunan
atau bahkan puluhan tahun dapat hancur dalam sekejap.
Situasi krisis tersebut dapat
mengancam tidak saja reputasi tetapi juga kelangsungan hidup perusahaan dan
situasi krisis seringkali terjadi karena tanggapan yang anda dan/atau
karyawan-karyawan dalam perusahaan berikan kepada pihak media berupa tindakan-tindakan,
kalimat-kalimat kurang tepat atau bahkan
akan lebih kurang tepat lagi apabila perusahaan berusaha menutup diri dari pihak
media.
Menghadapi situasi krisis
setiap perusahaan perlu memastikan agar tidak sampai terjadi pandangan media atau
masyarakat umum bahwa
perusahaan tidak bertindak dengan segera dan seharusnya dalam menangani
kejadian seperti kecelakaan kerja tersebut atau bahkan ketika
kejadiaan bencana alam yang menyebabkan situasi krisis tersebut.
Tidak ada seorangpun yang
mengharapkan terjadinya situasi krisis, namun penting untuk dipahami bahwa kejadian-kejadian
yang bisa mengakibatkan situasi krisis bagi perusahaan dapat terjadi kapan saja dan
berikut ini adalah beberapa hal yang dapat anda persiapkan:
Apakah perusahaan anda sudah
memiliki Pedoman
Penanganan Keadaan Krisis (P2K2)?
Bukan
hanya perusahaan-perusahaan yang sudah terkenal dan berskala internasional yang
memerlukan pedoman dalam menghadapi situasi krisis, tetapi perusahaan anda juga
perlu memiliki pedoman tersebut. Bahkan organisasi seperti organisasi massa
dan/atau partai politik juga perlu memiliki pedoman tersebut.
Pelatihan dan simulasi penanganan
keadaan krisis
Untuk
dapat menghadapi situasi krisis, buku pedoman saja tidak akan cukup. Diperlukan
pelatihan dan diskusi sehingga para karyawan terutama mereka yang memang
mendapatkan tugas tambahan khusus dalam keadaan krisis dapat memahami dengan
benar berbagai prosedur standar maupun tidak standar dalam keadaan krisis.
Dianjurkan pula untuk melakukan simulasi keadaan krisis secara reguler seperti
misalnya latihan menghadapi kebakaran.
Sikapi pemeo “Bad news are good
news”
dengan luwes namun lugas
Pastikan
bahwa anda dan/atau orang yang kompeten dalam mewakili perusahaan selain segera
dapat melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengatasi keadaan dan
dapat serta siap memberikan informasi
yang memang diperlukan oleh pihak-pihak yang berwenang serta oleh media.
Persiapan Berita
untuk Media mungkin terdengar agak janggal, namun langkah
ini yang sangat anda perlukan dan dapat anda gunakan manakala media dan
pihak-pihak berwenang meminta berbagai informasi kepada perusahaan. Pastikan
bahwa informasi tentang keadaan yang
akan dikomunikasikan tersebut mencakup secara tepat, memadai dan tidak ada
informasi penting yang terlewatkan. Informasi
tersebut juga dimaksudkan untuk para karyawan, mitra bisnis, masyarakat dan pihak-pihak
yang berwenang.
Internet
merupakan media yang dengan sangat cepat dapat menyebarkan informasi, sehingga informasi
tentang situasi perusahaan dapat diberitakan secara online apabila perusahaan
memiliki website Hal ini akan memastikan bahwa masyarakat yang mencoba mencari
berita tentang keadaan perusahaan mendapatkan informasi yang lebih akurat.
Semakin
segera informasi yang tepat dan relevan dikomunikasikan akan dapat mengurangi
kemungkinan-kemungkinan berita-berita yang simpang siur serta tanggapan-tanggapan
negatif. Mungkin akan diperlukan untuk
mendiskusikan tentang informasi yang dapat diberikan dan disampaikan dengan
penasehat hukum perusahaan, namun sangat penting untuk segera mendistribusikan
informasi tersebut.
Yang
terbaik tentu adalah upaya-upaya sistematis untuk menghindari situasi krisis yaitu
dengan menjaga kelancaran operasional perusahaan melalui adanya kompetensi dan
kesadaran para karyawan akan sangat pentingnya faktor-faktor keamanan, kesehatan, dan
lingkungan dalam
pelaksanaan pekerjaan namun pastikan bahwa perusahaan anda tidak perlu menghadapi
keadaan sulit tanpa pedoman yang memadai sehingga bahkan mempersulit posisi
perusahaan anda. Siapkan Pedoman Penangan Keadaan Krisis (P2K2) sehingga anda
dapat menangani situasi krisis dengan lebih tenang dan lebih baik.