Pagi tadi sekitar jam 8:30, saya sedang
berjalan menyusuri trotoar di sepanjang jalan raya untuk kembali ke rumah.
Tiba-tiba sekitar 20-an meter dari posisi saya berjalan terjadi kecelakaan
antara 2 sepeda motor yang bersenggolan. Sepeda motor yang berada di
sebelah depan, dinaiki oleh sepasang suami isteri dan seorang anaknya yang
masih berusia sekitar 2-3 tahun. Sepeda motor yang berada di belakang
dikendarai oleh 1 orang.
Dalam hitungan beberapa detik ketika 2 motor
tersebut sudah jatuh di jalan, suami dan isteri serta anak mereka dalam posisi
masih tertindih sepeda motor mereka. Si anak menangis karena kesakitan berada
di bawah motor. Demikian pula si pengendara motor yang berada di belakang juga
masih dalam posisi tertindih oleh motornya.
Apa yang terjadi sesaat kemudian sungguh di
luar dugaan saya karena kemudian adalah isteri
dari pengendara motor pertama bangkit dan langsung menghampiri pengemudi motor kedua yang masih dalam
posisi terjatuh
dan menendangi dan menginjak-injak tubuh pengemudi motor kedua tersebut!! Padahal
anaknya masih tertindih sepeda motor dan terus menangis.
Saya bergegas membantu mendirikan sepeda
motor yang pertama dan ada seorang pengendara motor lain berhenti dan membantu
mendirikan sepeda motor kedua. Dan wanita
tersebut masih terus menendangi pengemudi motor kedua tersebut.
Sedangkan suaminya menggendong anak mereka ke tepi jalan. Saya
menghampiri dan melerai serta membantu pengemudi motor kedua untuk bangkit
berdiri. Si wanita setelah sebentar
melihat keadaan anaknya kembali mendatangi kami dan menendang motor milik pengendara kedua hingga motor tersebut
kembali hampir jatuh.
Wanita tersebut terus berteriak-teriak mengumpat dengan berbagai kalimat
yang kurang pantas.
Beruntung suami dari wanita tersebut tidak ikut emosional dan justeru memeriksa
keadaan anak mereka berusaha menenangkan anak yang masih menangis tersebut.
Tidak ada luka serius yang terlihat dari
mereka semua kecuali ada beberapa lecet-lecet dan mungkin lebam karena benturan
pada saat jatuh yang tidak terlihat di balik pakaian mereka.
Wanita tersebut masih dengan sangat emosional
terus memaki-maki si pengendara motor kedua walaupun sudah meminta maaf. Wanita
tersebut seharusnya lebih memperhatikan keadaan anaknya terlebih dahulu dan
perbuatan menendang dan menginjak-injak pengendara motor kedua yang masih dalam
keadaan jatuh adalah perbuatan yang main
hakim sendiri
dan menganggap kecelakaan yang terjadi
tersebut adalah murni karena kesalahan pengendara motor kedua.
Tempat kejadiaan kecelakaan tersebut adalah
sebuah jalan raya 3 lajur dan bisa saja terjadi hal yang jauh lebih buruk bila
pada saat itu di belakang mereka melaju berbagai kendaraan lain yang tidak bisa
menghindari mereka yang terjatuh tersebut. Seharusnya wanita tersebut bersyukur karena tidak sampai
terjadi keadaan yang bisa merengut nyawa mereka semua.
Jangan pernah membiarkan AMARAH MERACUNI PIKIRAN &
PERILAKU ANDA, karena TIDAK AKAN ADA HAL BAIK yang bisa Anda katakan dan
lakukan manakala terjadi demikian
Serpong, 6/2/2016
iNSPIRASI 1-menit
Husen Suprawinata