Friday, January 31, 2014

KOMUNIKASI



Tingkatkan Intensitas Interaksi


Ketika berbagai hal berubah dari baik menjadi buruk, maka saluran2 komunikasi normal dalam perusahaan kemungkinan tidak akan berjalan seperti biasanya. Ketika banyak hal berada dalam keadaan tidak menentu, komunikasi sering kali menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan dan akan ada sangat banyak kabar burung. Sementara itu, dibandingkan masa2 sebelumnya para karyawan anda akan semakin menginginkan penjelasan2 tentang berbagai perubahan yang terjadi, jawaban atas pertanyaan2 mereka dan informasi tentang keadaan terkini dari perusahaan.

Jika tim kerja anda mengalami
masalah2 dalam berkomunikasi, dapat dipastikan hal tersebut akan mengakibatkan berbagai masalah sekunder lainnya. Bukanlah saatnya untuk kehilangan kontak dengan para karyawan dan ingatlah selalu bahwa komunikasi yang baik adalah layaknya sebuah jalan dua arah.

Sediakan berbagai
kesempatan kepada setiap karyawan untuk memberikan masukan bagi anda, dan jadilah seorang pendengar yang sabar dan teliti. Luangkan lebih banyak waktu dengan para karyawan. Berikan kemudahan bagi mereka untuk dapat menemui anda. Persiapkan lebih banyak lagi pertanyaan. Mintalah pendapat2 dan amati berbagai reaksi mereka terhadap perubahan2 yang terjadi. Tingkatkan visibilitas anda dengan lebih sering berkeliling ke area2 kerja para karyawan dan pastikan untuk mempertegas pesan dan kesan bahwa anda adalah seorang pimpinan yang dapat dengan mudah ditemui.

Bagian lain dari komunikasi yang baik, tentu saja adalah
menyampaikan berbagai informasi yang diinginkan dan diperlukan oleh para karyawan. Pastikan bahwa secara berkala para karyawan diberitahukan tentang perkembangan terbaru. Walaupun dengan hanya memberitahukan kepada mereka mengenai fakta bahwa anda belum memiliki informasi baru, hal tersebut sudah merupakan informasi berarti bagi mereka.

Usahakan untuk selalu
spesifik dan tidak samar2 dalam penyampaian, mengawasi daripada melakukan penjagaan. Segera tangani berbagai kabar burung dan simpang-siurnya informasi yang mengakibatkan saluran2 informasi menjadi tidak berfungsi dengan seharusnya. Hampir tidak mungkin anda sampai berkomunikasi secara berlebihan selama masa2 terjadinya berbagai perubahan.

PERHATIAN



Membangun Kembali Semangat

Beban-beban kerja yang lebih berat, perasaan-perasaan tidak aman, frustrasi, tekanan pekerjaan, perasaan tidak dihargai, kebingungan. Hal-hal tersebut adalah beberapa alasan yang menyebabkan semangat menjadi kendor dan cepat atau lambat, permasalahan semangat tersebut akan tercermin dalam masalah-masalah kinerja. Orang-orang juga menjadi apatis.

Perubahan kadang-kadang menghisap energi keluar dari kelompok kerja. Semangat menguap
.  Moral karyawan ambruk. Kualitas aktivitas pekerjaan turun ke titik paling rendah karena para karyawan hanya sekedar menunggu dan mengikuti perintah, melakukan tugas hanya dengan setengah hati. Produktivitas jatuh. Dan menjadi sangat jelas bahwa semangat kerja rendah sangat mahal harganya. Perusahaan manapun tidak akan sanggup menghadapi situasi demikian.

Jika anda ingin memompakan semangat, anda harus memperhatikan orang-orang anda. Ada banyak cara untuk dapat membangun semangat kerja tim, mulai dari upaya formal dalam membangun tim  hingga upaya-upaya sederhana seperti melakukan berbagai kontes, pembagian kaos, perayaan-perayaan, penggunaan slogan, atau pembentukan tim atletik perusahaan.

Lebih penting lagi adalah membuat mereka merasa dihargai. Bantu mereka mengembangkan rasa ikut memiliki. Buatkan untuk mereka sebuah "sebab" yang mendorong pelaksanaan pekerjaan rutin mereka sehari-hari. Ajaklah mereka untuk dapat lebih memahami tentang misi khusus atau visi perusahaan yang ingin dapat direalisasikan di masa depan. Kemudian cari berbagai kesempatan untuk menggelar perayaan guna memberikan pengakuan atas pencapaian-pencapaian oleh kelompok.

Sikap karyawan dan iklim kerja secara keseluruhan di kantor adalah penting... untuk alasan-alasan yang berwujud maupun tak berwujud. Nyalakan kembali
api semangat di bagian anda dalam perusahaan.

Wednesday, January 29, 2014

ATMOSFIR




Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung




Jika para karyawan anda merasa terancam, tidak aman, atau rapuh, perkembangan mereka terhambat. Mereka akan enggan untuk mencoba hal-hal baru. Mereka menjadi sangat berhati-hati, tidak pasti, dan kemungkinan besar mereka memang akan gagal.




Perubahan dapat dengan lebih mudah diterima oleh orang-orang yang ada dalam
lingkungan yang mendukung. Dalam suasana psikologis yang aman membuat bawahan lebih berani mengambil risiko dan bereksperimen dengan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.

Sediakan lingkungan kerja di mana mereka dapat dengan nyaman melatih keterampilan atau metode kerja yang baru tanpa merasa bahwa mereka sedang dinilai atau dievaluasi secara kritis oleh anda atau para rekan kerja mereka. Buatlah menjadi mudah bagi mereka untuk
melakukan eksperimen dan mengajukan pertanyaan tanpa harus merasa dianggap bodoh atau tidak kompeten.


Berkonsentrasilah pada pembentukan perilaku karyawan, bukan pada pembuatan peringkat perilaku orang-orang. Jadikanlah diri anda seorang pelatih, bukan seorang hakim atau wasit. Berikan dukungan positif kepada para karyawan segera setelah anda melihat perilaku mereka dalam bekerja bergerak ke arah yang benar, tanpa menunggu hingga mereka  memiliki perilaku sempurna yang diharapkan.

Orang-orang sangat cepat bisa merasakan
sikap anda sebagai pimpinan. Mereka dapat membaca situasi - apakah aman atau tidak dalam usaha mereka melakukan hal-hal dengan cara yang baru... mereka hanya cukup memperhatikan apa yang terjadi ketika orang mengalami kegagalan atau tidak mencapai hasil yang diharapkan.

Suasana yang anda ciptakan haruslah dapat menjadi pendorong dan memberikan penegasan. Seperti ungkapan dalam buku The One-Minute Manager,
anda diharapkan "mendapati orang sedang melakukan sesuatu yang benar."  Hal tersebut menciptakan sebuah suasana di mana orang-orang berkembang, dan di mana perubahan dapat mengakar.