Saturday, July 30, 2011

E M P O W E R M E N T

Sebagai seorang pemimpin baik itu di rumah, komunitas, perusahaan dan organisasi pada umumnya kita diharapkan dapat mendukung orang-orang yang kita pimpin untuk menggali dan mempergunakan potensi diri mereka sehingga dapat mencapai sasaran-sasaran pribadi mereka dan pada waktu yang bersamaan merealisasikan sasaran-sasaran organisasi yang telah ditetapkan.
Kita semua mesti menyadari pentingnya menetapkan sasaran-sasaran sebagai dasar untuk pencapaian dalam seluruh area kehidupan. Dan karena organisasi yang kita pimpin terdiri dari orang-orang, maka peran penting seorang pemimpin adalah untuk memastikan bahwa mereka semua juga mesti memiliki sasaran-sasaran baik untuk pribadi mereka maupun sasaran-sasaran mereka sebagai bagian dari organisasi.
Pemimpin harus memiliki keyakinan pada orang-orang dalam organisasi bahwa mereka akan mempergunakan potensi mereka sehingga dapat memberikan kontribusi yang bernilai. Hubungan yang positif dan produktif antara seseorang dengan orang-orang di semua area kehidupan adalah dasar bagi orang tersebut sebagai pemimpin untuk dapat mencapai pertumbuhan, produktivitas dan hasil-hasil yang diinginkan dari organisasi yang dia pimpin. Hubungan yang positif tersebut hanya akan tercipta manakala dibangun di atas dasar saling percaya, respek dan harga diri. Untuk membangun hubungan yang positif dibutuhkan ketrampilan menangani hubungan antar manusia atau yang disebut people skills.
Empowerment adalah sebuah cara memberdayakan orang-orang lain untuk dapat bersikap dan bertingkah laku serta mendayagunakan kemampuan diri mereka untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi dan pada waktu yang bersamaan juga mencapai sasaran-sasaran pribadi mereka. Untuk dapat melakukan empowerment, seorang pemimpin perlu memiliki positive expectancy bukan saja pada dirinya sendiri tetapi juga pada orang-orang yang dia pimpin.





Untuk mempermudah mengingat urutan dari proses pemberdayaan atau empowerment ini bisa kita mempergunakan kata LEADER sebagai panduan dimana:
L = Listen (Mendengarkan)
E = Empower (Memberdayakan)
A = Assign (Menugaskan)
D = Delegate (Memberikan wewenang)
E = Evaluate (Evaluasi/Penilaian)
R = Recognition (Pengakuan)
Penting untuk disadari bahwa empowerment yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah sebuah proses dan bukan hanya berfokus kepada potensi dan membuat sasaran-sasaran saja karena semua itu akan tergantung pada perilaku dan sikap dari orang-orang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka. Kemampuan untuk mendengarkan, memberikan tugas-tugas disertai pendelegasian wewenang yang sesuai dengan tanggung jawab yang diminta, melakukan evaluasi atas hasil kerja dibandingkan dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, serta memberikan pengakuan atas prestasi yang dicapai oleh orang-orang yang dipimpin akan menentukan efektivitas dari upaya empowerment yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
Ingatlah selalu bahwa dengan memberdayakan orang-orang lain akan berarti memberikan peluang kepada kita sebagai pemimpin untuk juga lebih memberdayakan diri kita sendiri.

Thursday, July 28, 2011

MENYESAL 2 KALI ?



Pernahkah kita merasa menyesal pada saat menyempatkan diri kita menemani anak-anak kita ke suatu tempat yang mereka inginkan padahal menurut kita ada hal-hal lain yang lebih bermanfaat yang bisa kita lakukan?

Dalam sebuah pertemuan tiga hari yang lalu dengan beberapa teman lama, salah seorang teman bercerita bagaimana dia pernah pada suatu hari belasan tahun yang lampau merasa seharusnya anaknya yang pada waktu itu baru berusia sembilan tahun dapat mengerti kesibukan bisnis orangtuanya. Dia ikut menemani puterinya ke sebuah taman bunga di Cipanas dalam rangka kunjungan belajar sekolah dan kemudian ternyata tidak banyak orangtua murid lain yang ikut serta sehingga dia merasa menyesal seharusnya dia juga tidak perlu ikut serta dan dapat tetap melakukan rutinitas kegiatan bisnis. Namun ketika tiba kembali ke rumah pada sore harinya saat sang anak yang melihat papanya sudah ada di rumah langsung berkata betapa dia merasa sangat senang sekali telah bisa ditemani seharian oleh mamanya di taman bunga, teman saya tersebut justeru merasa sangat menyesal sekali karena sewaktu menemani puterinya telah berfikir dia seharusnya tidak perlu ikut serta sehingga dapat mengerjakan rutinitas bisnisnya dari pada menemani puterinya tersebut.

Keluarga adalah salah satu area kehidupan yang sering kali mendapat prioritas nomor kesekian karena banyak orang terlalu mementingkan finansial dan karir atau area-area kehidupan lainnya. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa semua orang memerlukan dukungan finansial untuk dapat mendukung area-area kehidupan lainnya yaitu Kesehatan, Pendidikan dan Kejiwaan, Sosial dan Budaya, Spiritual dan Etika seperti didefinisikan oleh Paul J. Meyer dalam Total Person (R), namun untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup kita diperlukan keseimbangan penggunaan waktu untuk setiap aspek kehidupan tersebut.

Mulailah menyusun rencana-rencana di seluruh 6 area kehidupan kita dan kesuksesan serta kebahagian akan menjadi bagian hidup kita.

Mengubah Kebiasaan


Seorang teman berbagi cerita tentang bagaimana isterinya sering lupa dimana telah menaruh kunci di rumah. Sudah bertahun-tahun dia berusaha menasehati isterinya agar membiasakan diri untuk menaruh kunci di satu tempat sehingga tidak perlu hampir setiap kali mencari-cari kunci. Upayanya tidak membuahkan hasil bahkan kadang menjadi pertengkaran karena teman saya tersebut merasa maksudnya baik karena dengan demikian sang isteri tidak perlu hampir setiap kali kebingungan namun isterinya tidak mau mengubah kebiasaan meninggalkan kunci di sembarang tempat yang kurang baik tersebut.

Akhir-akhir ini yang dia lakukan adalah begitu dia menemukan kunci yang ditinggalkan isterinya di sembarang tempat, dia akan mengambil dan meletakkannya di tempat yang sudah ditentukan. Dari pada terus menerus berharap sang isteri bisa berubah dengan cara dinasehati, dia berharap dengan membantu meletakkan kunci di tempat yang sudah ditentukan sang isteri bukan saja akan terbiasa mengambil tetapi kemudian juga terbiasa menaruh kunci di tempat tersebut.

Suatu usaha mengubah orang lain dengan memfasilitasi perubahan. Bagaimana dengan kita?

Saturday, July 16, 2011

+ Expectancy




I attended several social activities in the past three weeks hence there are many little notes that were made during those watching, listening and interactions opportunities but there are two contradictory situations that I want to share with you - Negativity and Believe.

During a visit to an area where we want to help building public toilets, a negative response was received from one of the families there. Still about negativity, a text message was received from a friend telling me that her sister who has cancer is struggling with her life and wanting to die as she felt all the medical efforts so far have been showing no good progress. Her negative feeling is possibly affected by anxiety, fatigue and ill health. Everything seems to be all negatives in her life. Past negative conditioning may have caused people to develop negative emotions. Having said that, however, we need to be aware that even positive individuals would have negative emotions in their lives from time to time.

In another gathering, people were filled with positive enthusiasm when I shared a very inspiring video in which the newly elected International President of the Lions Clubs International shares his ‘Believe’, the believe in the value of giving back and that one person truly can make a difference.

Changing negative habits of thought is indeed possible by simply discard the past conditioning that negatively affects our life. When we demonstrate positive expectancy, it will not only us but also others around us will benefit from our life. Consistently put positive expectancy into our minds and we can make a difference through our actions. Build positive relationships with family, friends and community in general. Remember that good relationships are built on respect and trust.

When we have positive emotions we will be able to react with confidence and handle every roadblock or obstacle with the believe that we can solve them. Stop worrying and live our life with positive expectancy. Believe that we can make a difference in our life and in the life of others.