Wednesday, May 25, 2011

BACK-UP

Seorang kenalan lama yang hampir 20 tahun tak berjumpa menemukan saya di dunia maya. Minggu lalu dia mengundang saya dan beberapa kenalan lainnya untuk ngobrol santai di cafe baru miliknya. Kenalan tersebut adalah seorang agen asuransi senior dan malam itu kami mengobrol berbagai hal namun masih sekitar pentingnya asuransi.

Asuransi seperti umum dipahami adalah cara untuk dapat mencukupi beban keuangan yang muncul karena hal-hal tidak terduga namun asuransi pada masa ini banyak sekali variannya seperti misalanya asuransi pendidikan. Asuransi berfungsi sebagai backup. 
Namun pembaca yang budiman, saya tidak bermaksud menawarkan asuransi karena memang saya bukan seorang agen asuransi serta saya yakin anda sekalian sangat mafhum akan pentingnya memiliki asuransi. Yang menggugah dari obrolan malam itu adalah tentang sebuah keluarga yang mengalami musibah dimana kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan sedangkan dua anak mereka masih remaja. Ada salah seorang dari yang hadir menceritakan juga tentang temannya yang meninggal karena sakit dan anak-anaknya masih mahasiswa. Saya juga jadi teringat pada seorang yang beberapa belas tahun yang lalu pernah menjadi rekan di perusahaan cat dan saya mendapat kabar dari perusahaan barunya bahwa dia secara mendadak meninggal pada saat berada di podium meresmikan pabrik. Menggugah dan menyentak karena selain komentar bernada simpati dari yang hadir namun ada sebuah pertanyaan yaitu bagaimana masa depan anak-anak yang masih remaja belasan tahun dan/atau pasangan yang ditinggalkan walaupun mereka mendapatkan santunan asuransi dan harta yang diwariskan kepada mereka.

Asuransi memang menjadi backup finansial yang diperlukan dalam keadaan darurat maupun untuk perencanaan lain. Kita juga selalu memiliki backup pada penggunaan komputer dan telepon seluler. Kita pasti dapat merasakan bagaimana diserang rasa tidak berdaya ketika komputer dan/atau telpon seluler kita mengalami masalah dan kita tidak memiliki backup. Namun apakah kita juga sudah memikirkan backup dalam hal pengelolaan aspek non-finansial yang juga akan sangat mempengaruhi hidup kita dan keluarga kita.

Tentu kita semua berharap bahwa hal-hal tragis dapat dijauhkan dari kehidupan kita namun selain memiliki asuransi sebagai backup finansial, sudahkah kita dan anggota keluarga kita membuat perencanaan dalam semua area-area kehidupan sehingga kita dapat mencapai kehidupan sukses seimbang yang merupakan asuransi atau back-up sesungguhnya?

Thursday, May 19, 2011

Communication

Communication often failed to convey the message as intended not due to the quality of the material presented or the speaker but because people experienced problem in comprehending what they listened. It was not because the listeners were not smart enough to understand. Do we realize that we think a great deal faster than someone can speak? On average people talk at more or less 125 words per minute but people can think at the speed of between 3 to 5 times faster. What shall we do?

To ensure that the audiences understand the communication, many of us thought that we must speak at a little bit slower rate so people have more time to think what they are listening. But isn’t that extra time even gives people more time to think but not listening instead? Is adding graphs and illustrations help ensuring good understanding of the listeners?

Those two ways mentioned above will certainly help us in minimizing misunderstanding but the key to success in communication is to keep your messages as simple as possible with short but flowing sentences. Avoid using jargons that could make people think about those words. Use that slower tempo to speak with your eyes and do repeat important phrases a couple of times so that the audiences grab them in their minds.

Tuesday, May 17, 2011

DE-TERMINASI


Terlahir dari keluarga kaya yang merupakan salah satu dari 3-L yaitu Lahir, Lingkungan dan Latihan yang sering disebut sebagai modal awal menjadi pengusaha, pembicara dalam acara SMI Power Dinner yang adalah seorang pengusaha muda sukses menceritakan bahwa dia memiliki kesempatan menjadi brengsek pada masa-masa sekolah dulu. Rasa tanggung jawab sebagai anak lelaki tunggal dalam keluarga dan determinasi untuk tidak mau menerima perlakuan kurang adil yang tidak seharusnya dialami oleh dia dan keluarganya telah membawanya pada proses pembentukan dirinya.

Seseorang yang memiliki determinasi selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dalam keadaan apapun untuk mencapai sasaran-sasaran yang ingin dicapainya. Pada kenyataannya hampir seluruh kisah orang-orang sukses diwarnai jatuh bangun berulang kali dalam perjalanan menuju kesuksesan - bahkan yang nampaknya mustahil untuk bangkit kembali ternyata dengan determinasi menjadi jauh lebih sukses dari sebelumnya.

Penulis sedikit mengubah kata tersebut menjadi de-terminasi yang berarti kebalikan dari terminasi dimana kita tidak pernah berhenti dan selalu bangkit dari kegagalan. Selalu ingat bahwa failure is never final unless you quit - kegagalan tidak pernah menghentikan kita kecuali bila kita berhenti berusaha. Bangkit kembali setelah kegagalan dan ambil pelajaran darinya serta miliki sikap de-terminasi.

Friday, May 13, 2011

True Leadership

One of the many other important roles of a leader is in making sure that our people understand the PURPOSE of the organization.

True leadership is however much more than just creating VISION, MISSION, giving DIRECTION and demanding RESULTS.

True leadership involves the abilities to communicate our IDEAS, INSPIRE our people to ACT and gaining their full COMMITMENT

Tuesday, May 10, 2011

The most gratifying and satisfying reward of success as a leader and coach at the same time is the opportunity to contribute to the growth of other people.


Many leaders and managers were not getting the successes they wanted because they give too little attention to their people needs for growth. As leaders and/or managers, we have the responsibility to guide our people, our successors. This helps them do their jobs faster and better hence prepares them to be more productive and to move higher in the organization. By sharing our personal growth and successes with the people around us, it can ensure the success of our organization which in due course makes it possible to create more jobs and careers.

Sure there are hurdles and obstacles in our quest for success but remind ourselves all the time that we live in a world of plenty opportunities that are there for us to tap and explore in creative ways so that we can reach the successes we desire.

Celebrate our successes and use them as ladders to higher levels of accomplishment and feel the joy of being persons who are givers instead of takers.

Sunday, May 8, 2011

There is no future in any managerial job – it’s you as the manager to create the future.


Your team has worked hard, yet the organization fails to succeed in achieving its goals. Why? Hire additional people and expect to achieve better results?

As a manager, you have resources available for your use and you also have the authority to mobilize those resources. When you as the manager face situation described above, the first step you must take as a manager is to see whether your people are working as a team? Secondly, check whether or not they all have understood the goals? If they do then check whether or not they move along in the orchestrated ways as they strive for the achievement of those goals?

If your people have been working as a team, and follow the paths required then you must check their individual skills and capabilities. If you want to accomplish more through your team, you have to become a developer of people.

You may think that expertise, capability and good judgment are natural traits; but it is not the case. Because your purpose as a manager is to achieve results through and sometime together with your people, outstanding people skills are important qualities that affect success because they make the processes run efficiently hence increase productivity and as the result also increase the motivation of your team.

For an organization to achieve success, you as one the managers must continuously make sure that your team members learn new skills from time to time. Even if you think that you already have the best possible team, the members of your team can grow and become even better through continuous on and off the job training and learning process.

Create the future by being proactive in developing your team members’ skills and abilities from time to time.

3 in 1


Dalam pembicaraan dengan 2 orang pemilik toko bahan bangunan dan seorang teman mereka beberapa waktu yang lalu, kami sampai pada topic tentang peranan dari akal, budi pekerti dan hati nurani dalam mencapai kesuksesan sekaligus kebahagiaan. Kenyataannya banyak orang sukses namun tidak bahagia. Dari obrolan tersebut penulis mendapat tambahan pemahaman tentang bagaimana sesungguhnya kehidupan para pedagang yang sering secara sepihak dituding hanya mengutamakan keuntungan materi semata.

Peranan akal memang penting dalam dunia dagang untuk menghadapi keadaan pasar yang sering tidak menentu. Banyak pedagang sukses karena mereka banyak akal dan bekerja tak kenal lelah. Namun ternyata ada dua hal lain yang bisa ditemukan pada mereka yang sukses bukan hanya secara materi tetapi juga secara sosial. Selain penggunaan akal dan kerja keras ternyata mereka memahami pentingnya memiliki hati nurani (“liang-sim” dalam bahasa Mandarin) dan budi pekerti yang baik dalam hubungan dagang.

Akal, budi pekerti dan hati nurani tersebut membentuk kepribadian dan sikap/attitude dalam upaya mencapai kesuksesan. Hati nurani dan budi pekerti akan dapat menjadi faktor penyeimbang dari akal yang biasanya hanya melihat pada keuntungan finansial. Dengan hati nurani akan ada 3 dari 6 aspek kehidupan berjalan seimbang yaitu finansial, sosial dan spiritual. Ditengah hiruk pikuk dunia usaha yang penuh tantangan dan resiko memang diperlukan hati nurani untuk menuntun akal agar kita tidak sampai terpaku pada upaya tanpa pandang bulu untuk mencapai kesuksesan materi semata dan menelantarkan aspek kehidupan lainnya.

Saturday, May 7, 2011

CENG LI



Perkataan tersebut kerap kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari dalam dunia dagang dan bisnis. Namun kata tersebut dan satu kata lagi yaitu Cin Cai yang saya dengar dua hari yang lalu dalam homili ketika saya menghadiri kebaktian tutup peti ayahanda dari seorang teman saya, membuat saya ingin lebih mengetahui pengertian kedua kata tersebut.

Ceng Li lumrah diartikan sebagai sikap adil dan tidak mau menang sendiri. Sering kita dengar juga istilah Win Win dimana 2 pihak mendapatkan manfaat masing-masing. Ternyata ketika saya menanyakan kepada seorang engkoh yang bekerja di sebuah toko cat tepat di sebelah kantor, yang saya kenal memiliki sikap sederhana dan tulus hati, kedua kata Ceng Li dan Cin Cai yang sering diartikan sebagai sikap saling mengalah demi mencapai kesepakatan, ternyata memiliki arti yang sangat dalam.

Saya merencanakan untuk dapat lebih memahami arti mendalam kedua kata tersebut dan mendiskusikannya dengan beberapa teman dan kenalan yang memang senang pada pepatah-pepatah Tiongkok. Namun untuk saat ini saya pikir bahwa pengertian Ceng Li dan Cin Cai seperti yang umumnya kita pahami dapat kita jadikan renungan di akhir pekan ini, apakah kita sudah Ceng Li dalam berbisnis, menjadi profesional atau dalam hal berhubungan dengan teman-teman dan/atau kenalan-kenalan?